ANALISIS RESIDU PESTISIDA KLORPIRIFOS PADA CABAI (Capsicum sp.) DARI DESA BUNGIN KECAMATAN BUNGIN KABUPATEN ENREKANG
Abstract
Cabai merupakan salah satu komoditas yang berkontribusi besar pada inflasi di Indonesia. Produksi cabai sering mengalami serangan hama dan penyakit yang merupakan salah satu penyebab utama kegagalan panen. Akibat dari serangan hama tersebut dapat mencapai kerugian sebesar 40-50%. Kerugin tersebut menyebabkan petani tidak mau mengambil resiko dan menempuh jalan yang singkat yaitu denga penggunaan pestisida kimia secara berlebihan yang secara tidak langsung dapat meninggalkan residu pestisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar residu pestisida klorpirifos dan propenofos yang terdapat dalam cabai. Sampel diambil dari desa Bungin kecamatan Bungin kabupaten Enrekang dan diekstraksi menggunakan metode QuEChERS dan dianalisis dengan alat GC/MS, sehingga diperoleh hasil bahwa cabai merah, cabai keriting dan cabai rawit mengandung pestisida dengan bahan aktif klorfirifos yang ditandai dengan munculnya peak pada menit ke 6 dengan base 314 m/z, dan konsetrasi masing-masing 0,0312; 0,0311; dan 0,0627 ppm; namun masih aman untuk di konsumsi karena masih di bawah batas maksimum residu yang di perbolehkan yaitu 20 ppm untuk pestisida klorpirifos.
References
Badan pusat statistik. Distribusi perdagangan komuditas cabai merah Indonesia. BPS RI/ BPS satistik Indonesia. Jakarta. 2018.
Hidayat IM, Sulastrini YI, Kusandriani dan Permadi, AH. Lesio sebagai tanggap buah 20 galur dan varietas cabai terhadap inokulasi Collectroticum capsici. Jurnal Hortikutura. Bandung. 2004.14 (3)
Prsetyo R. Inventarisasi penyakit tanaman cabai (capsicum annum l.)di kecamatan gisting dan sumberejo kabupaten Tanggamus provinsi lampung. (Skripsi). Fakultas pertanian. Universitas lampung. 2016.
Kementerian Pertanian. Outlook Komoditas Pertanian Sub Sektor Hortikultura Cabai Merah.Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Jakarta. 2016.
Balintang,Teknologi menurunkan residu pestisida di lahan pertanian. (Internet). 2013. diakses 6 Agustus2016. Available from: http://balingtan.litbang.pertanian.go.id/ind/index.Php/berita/138 teknologi- menurunkan-residu-pestisida-di-lahan pertanian.
Hasyim A, Setiawati W dan Lukman L. Inovasi teknologi pengendalian OPT ramah lingkungan pada cabai: upaya alternatif menuju ekosistem harmonis. Pengemb Inov Pertan (internet). 2015. Diakses 27 januari 2015.Available from: http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ pip/article/view /2372 .
Dalimunthe KT, Hasan W dan ansar T. Analisa kuantitatif residu insektisida profenofos pada cabai merah segar dan cabai merah giling di beberapa pasar tradisional kota medan. Universitas sumatera utara, Medan. 2012.
Edwards FL and Tchounwou PBEnvironmental toxicology and health effects associated with methyl parathion exposure-A scientific review. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2005. 2(3):430-432
Jaipieam S, Visuthismajarn P, Siriwong W, Borjan M and Robson MGInhalation exposure of organophosphate pesticides By vegetable growers in the Bang-Rieng subdistrict in Thailand. Journal of Environ Public Health. Hindawi Publishing Corporation. 2009.
Kementrian pertanian RI. Pestisida pertanian dan kehutanan. Direktorat pupuk dan pestisida. Jakarta. 2016. 168 dan 188
Nurhayati. Analisis residu pestisida pada cabai merah besar dan Cabai merah keriting di pasar swalayan kota makassar. (Skripsi). Fakultas ilmu kesehatan UIN alauddinMakassar. 2014.
Yumarto, AG dan Sylvia S.Uji Residu Pestisida pada Cabai (Capsicum annumLinnaeusus) di Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan. ProgramMagister Ilmu Hama penyakit pada tumbuhan. UNHAS. Makassar. 2012.
Sam ST, analisis residu pestisida klorpirifos pada sawi hijau (Brassica juncea L.) asal kerung kerung kecamatan makassar secara kromatografi gas. Skripsi. Fakultas farmasi. Universitas hasanuddin. Makassar. 2014.
Sitambul, R, analisis residu klorpirifos padasawi hijau (Brassica rapa var. paracinensis L.) asal desa kanreapia kecamatan tinggi moncong kabupaten goa secara kromatografi gas. Skripsi. Fakultas farmasi. Universitas hasanuddin. Makassar. 2014.
Ministry of Agriculture and Cooperatives. Thai agricultural standard. Pesticide residues:maximum residue limitsNational Bureau of Agricultural Commodity and Food Standards. Bangkok. 2014.
Prestes OD, Friggi CA, Adaime MB dan Zanella, R. Quechers-um método moderno de preparo de amostra para determinação Multirresíduo de pesticidas em alimentos por métodos cromatográficos acoplados à Espectrometria de massas. Departamento de Química, Universidade Federal de Santa Maria. Brazil. 2009.
Mastovska K dan lehotay SJ. Evaluation of common organic solvents for gas chromatographic analysis and stability of multiclass pesticide residues. US Department of Agriculture.USA. 2004.
Ekaputri RA. Validasi Analisis Residu Pestisida Karbaril, Klorpirifos, dan Dimetoatdalam Buah Menggunakan Metode QuEChERS dan LC¬MS/MS. Skripsi tidak di terbitkan. Jakarta Universitas Indonesia. 2013
Husain SZ dan Maqbool K. Review article, GC-MS:principle, techniqueand its application in food science. Sher-e-Kashmir University of Agricultural Science and Technology of Kashmir. India. 2014 13(E):116-126
Nufarm. Safety data sheet. Infosafe. 2016.
Romeo dan rengam. Awas pestisida berbahaya bagi kesehatan. Yayasan duta awam (YDA). 1999.
Runia YA. Faktor-faktor yang berhubungan denganKeracunan pestisida organofosfat, Karbamat dan kejadian anemia pada Petani hortikultura di desa tejosariKecamatan ngablak kabupaten magelang. (Tesis). Program pascasarjana. Universitas diponegoro. Semarang. 2008.
Anonim. Chlorpyrifos -material safety data sheet. Puzhou industrial park. China. 2015.
Kementerian pertanian. APD, perisai diri para kesatria pengendali OPT (Internet) direktorat jenderal perkebunan.Direktorat perlindungan perkebunan. 2018. Diakses 25 mei 2018. http://perlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/web/page/title/313454/apd-perisai-diri-para-kesatria-pengendali-opt?post_type=berita
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright to this article is transferred to Universitas Hasanuddin (UNHAS) if and when the article is accepted for publication. The undersigned hereby transfers all rights in and to the paper including without limitation all copyrights to UNHAS. The undersigned hereby represents and warrants that the paper is original and that he/she is the author of the paper, except for material that is clearly identified as to its original source, with permission notices from the copyright owners where required. The undersigned represents that he/she has the power and authority to make and execute this assignment.
We declare that:
- This paper has not been published in the same form elsewhere.
- It will not be submitted anywhere else for publication prior to acceptance/rejection by this Journal.
- A copyright permission is obtained for materials published elsewhere and which require this permission for reproduction.
Furthermore, I/We hereby transfer the unlimited rights of publication of the above-mentioned paper in whole to UNHAS The copyright transfer covers the exclusive right to reproduce and distribute the article, including reprints, translations, photographic reproductions, microform, electronic form (offline, online) or any other reproductions of similar nature.
The corresponding author signs for and accepts responsibility for releasing this material on behalf of any and all co-authors. This agreement is to be signed by at least one of the authors who have obtained the assent of the co-author(s) where applicable. After submission of this agreement signed by the corresponding author, changes of authorship or in the order of the authors listed will not be accepted.