FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DAN BAHAN ADIKTIF (NARKOBA) PADA REMAJA DI SMA KARTIKA WIRABUANA XX-1 MAKASSAR

Asni M (1), Rahma Rahma (2), Mukhsen Sarake (3)
(1) ,
(2) ,
(3)

Abstract

Penyalahgunaan narkotika dan bahan adiktif (narkoba) di Indonesia merupakan masalah yang sangat mengkhawatirkan. BNN menyebutkan tahun 2008 angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia sebesar 1,99% dari penduduk Indonesia (3,6 juta orang). Permasalahan menjadi lebih berat karena 90% menimpa remaja yang merupakan generasi penerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi keharmonisan keluarga, konformitas teman sebaya dan tingkat religiusitas dengan penyalahgunaan narkoba pada remaja di SMA Kartika Wirabuana XX-1 Makassar. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas X dan XI SMA Kartika Wirabuana XX-1 Makassar berjumlah 227 orang didapatkan dengan metode stratified random sampling. Data diolah dengan menggunakan uji statistik Yate’s Correction. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 23,3% siswa yang pernah menyalahgunakan narkoba. Terdapat hubungan antara persepsi keharmonisan keluarga (p=0,044, φ=0,144), konformitas teman sebaya (p=0,033, φ=0,152) dan tingkat religiusitas (p=0,016, φ=0,171) dengan penyalahgunaan narkoba. Ketidakharmonisan keluarga, tingginya konformitas teman sebaya dan rendahnya religiusitas menyebabkan kecenderungan remaja menjadi penyalahguna narkoba. Kesimpulannya adalah ada hubungan antara persepsi keharmonisan keluarga, konformitas teman sebaya dan tingkat religiusitas dengan penyalahgunaan narkoba.

Full text article

Generated from XML file

References

UNODC. World Drug Report 2012 [cited 2013 10 Februari]; Available from: http://unodc.gov/word-drugs-repoort-2012

BNN. Draft Rencana Strategis (Renstra) Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan 2011-2014. In: Sulsel B, editor. Makassar2011a.

Saragih N. Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika Dan Zat Adiktif (NAPZA) Di Sibolangit Center Rehabilitation For Drugs Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2009.

BPS. Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia 2007. In: Statistik BP, editor. Jakarta: 2007.

Hawari D. Penyalahgunaan & Ketergantungan Naza (Narkotika, Alkohol Dan Zat Adiktif). Jakarta: Universitas Indonesia; 2002.

Safaria T, Darokah M. Perbedaan Tingkat Religiusitas, Kecerdasan Emosi, dan Keluarga Harmonis pada Kelompok Pengguna Napza Dengan Kelompok Non-Pengguna. Humanitas:Indonesian Psychological 2005;4 No.1 Januari 2007

Safaria T. Kecenderungan Penyalahgunaan Napza Ditinjau dari Tingkat Religiusitas Regulasi Emosi, Motif Berprestasi, Harga Diri, Keharmonisan Keluarga, dan Pengaruh Negatif Teman Sebaya. Humanitas. 2007;4 No. 1 Januari 2007.

Wongtongkam N, Ward PR, Day A, Winefield AH. The Influence of Protective and Risk Factors in Individual, Peer and School Domains on Thai Adolescents’ Alcohol and Illicit Drug Use: A Survey. Addictive Behaviors. 2014;39(10):1447-51.

Cipto, Kuncoro J. Harga Diri dan Konformitas Terhadap Kelompok dengan Perilaku Minum Minuman Beralkohol pada Remaja. Proyeksi 2005;5(1) 75-85.

Rahim A. Pengaruh Persepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri Terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja. Fenomena. 2009;8 No. 1.

Hasbihamzah. Bahaya Narkoba Menurut Islam. 2011 [cited 2013 11 Februari ]; Available from: http://hasbihamzah2011.student.umm.ac.id/2011/08/03/bahaya-narkoba-menurutislam/.

Neymotin F, Downing-Matibag TM. Religiosity and Adolescents’ Involvement with Both Drugs and Sex. Journal of Religion and Health. 2013;52(2):550-69.

Rohrbaugh J, Jessor R. Religiusitas di Masa Muda: Sebuah Kontrol Pribadi terhadap Perilaku Menyimpang. Personality. 1975;43:136-55.

Authors

Asni M
asnimuchtar@gmail.com (Primary Contact)
Rahma Rahma
Mukhsen Sarake
M, A., Rahma, R., & Sarake, M. (2016). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DAN BAHAN ADIKTIF (NARKOBA) PADA REMAJA DI SMA KARTIKA WIRABUANA XX-1 MAKASSAR. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 9(3), 190–196. https://doi.org/10.30597/mkmi.v9i3.470

Article Details