PERBEDAAN PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN METODE CERITA DAN CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA SD TENTANG PENYAKIT DBD

Wa Ode Analestariastuti (1), Hartati Bahar (2), Lymbran Tina (3)
(1) ,
(2) ,
(3)

Abstract

Anak usia SD sangat rentan terkena penyakit DBD. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kota Kendari, Kecamatan Kambu tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi di tahun 2013. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode bercerita dan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan siswa SD tentang penyakit DBD. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan rancangannon equivalent control group design dengan sampel sebanyak 54orang yang dipilih berdasarkan proportional stratified random sampling,masing-masing 27 siswa pada SDN 10 Poasia dan SDN 15 Poasia sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, analisis yang digunakan, yakni analisis bivariat dengan uji wilcoxon signed ranks testdan uji mann-whitney. Hasil penelitian terdapat peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan sebelum dan sesudah penyuluhan pada kedua kelompok dengan p yang sama berurutan (p=0,001 pengetahuan, p=0,001 sikap, dan p= 0,000 tindakan), dan terdapat perbedaan nilai selisih pengetahuan antara metode cerita dan metode ceramah (p= 0,000) serta tidak ada perbedaan selisih sikap dan tindakan antara metode ceramah dan metode cerita (p= 0,447 untuk sikap, dan p= 0,067 untuk tindakan). Ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan sikap, dan tindakan pada masing-masing kelompok perlakuan. Ada perbedaan tingkat pengetahuan antara metode cerita dan metode ceramah.

Full text article

Generated from XML file

References

Widoyono. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasan. Ja-karta: Edisi kedua, Penerbit Erlangga; 2011.

Hastuti, O. Demam Berdarah Dengue Penya-kit & Pencegahannya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2008.

World Health Organization. Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. Geneva: WHO;2009.

WHO & TDR. Dengue Guidelines for Di-agnosis, Treatment, Prevention and Control New Edition 2009, [online] 2009 [diakses 29 April 2013] Available at: http://www.who.int/tdr/publications/documents/dengue-diag-nosis.pdf.

Dinkes Kota Kendari. Profil Kesehatan Kota Kendari. Kendari: Dinas Kesehatan Kota Kendari, 2012.

Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara. Kendari: Di-nas Kesehatan Provinsi Sultra, 2012.

Tim Redaksi. Topik Utama Demam Berda-rah Dengue’ Buletin Jendela Epidemiologi Volume II, Jakarta, [online] 2010 [diak-ses 4 Mei 2013]. Available at: http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/buletin/ BULETIN%2DBD.pdf.

Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2005.

Depkes RI. Riset kesehatan dasar tahun 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan RI, 2007.

Presska C., Salawati T., Astuti R. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Kecacin-gan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa Madrasah Ibtidaiyah An Nur Kelurahan Pe-durungan Kidul Kota Semarang [Skripsi]. [online] 2012 [diaskes 10 Oktober 2013]. Available at http://ejournal.undip.ac.id/in-dex.php/jpki/ Puskesmas Mokoau 2012, Data Kesehatan LB 1 Puskesmas Mokoau, Pus-kesmas Mokoau, Kendari.

Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Ke-sehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

Kusumawardani, E. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Praktik Ibu dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue pada Anak. Lapo-ran Hasil KTI [online] 2012 [diakses 4 Mei 2013]. Available at: http://eprints.undip.ac.id/37522/1/ERIKA_K_G2A008072_LAPORAN_HASIL_KTI.pdf.

Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.

Authors

Wa Ode Analestariastuti
patubolongana@gmail.com (Primary Contact)
Hartati Bahar
Lymbran Tina
Analestariastuti, W. O., Bahar, H., & Tina, L. (2016). PERBEDAAN PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN METODE CERITA DAN CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA SD TENTANG PENYAKIT DBD. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(1), 8–15. https://doi.org/10.30597/mkmi.v10i1.471

Article Details