PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA ABON DAN NUGGET DI DESA LOTANG SALO KECAMATAN SUPPA KABUPATEN PINRANG

Authors

  • Sulvinajayanti IAIN Parepare
  • Adnan Achiruddin Saleh IAIN Parepare
  • Ahmad Dzul Ilmy Syarifuddin IAIN Parepare

Keywords:

Business development, empowerment of women fishers,, fish.

Abstract

Lotang Salo Village is a coastal area that has abundant fish potential. The problem is that the fish caught by the fishers are only sold directly to the market so that if they are not sold out, they will be consumed by themselves. But there are times when bad weather does not allow fishers to go to sea, causing no income for the fishers' families. This community service program is intended to empower women fishers in developing the potential of these fish into superior village products, which will later improve the community's economy. Through this program, training activities are carried out on processing fish into shreds and nuggets, packaging assistance, and product marketing offline and online. The service method used is to actively involve the Saro Mase fisherman group through group learning techniques accompanied by direct mentoring and practice at all stages of the process. This community service activity produces an output in the form of ready-to-eat fish products. The continuation of this activity is expected so that shredded and nuggets products can become typical products of Lotang Salo Village following the government's and the community's expectations. Commitment from all levels of society is needed in innovating fish processing and strengthening the Saro Mase fisherman group. The commitment to create sustainable production houses in business development into Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) as a form of concern for the community, independence, equitable economic growth, and increasing people's income in improving the standard of living many people. The results of this community service activity are that fishers can make processed fish products, make attractive packaging, and market products offline and online. --- Desa Lotang Salo merupakan daerah pesisir yang memiliki potensi ikan yang melimpah. Permasalahan yang terjadi adalah hasil tangkapan ikan para nelayan hanya dijual langsung ke pasar sehingga jika tidak terjual habis maka akan dikonsumsi sendiri. Tapi ada kalanya saat cuaca buruk tidak memungkinkan nelayan untuk melaut menyebabkan tidak ada pemasukan bagi keluarga nelayan.Program pengabdian masyarakat ini dimaksudkan untuk memberdayakan perempuan nelayan dalam mengembangkan potensi ikan tersebut menjadi produk unggulan desa yang nantinya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Melalui program ini dilakukan kegiatan pelatihan pengolahan ikan menjadi abon dan nugget, pendampingan pengemasan hingga pemasaran produk baik offline maupun online. Metode pengabdian yang digunakan adalah melibatkan secara aktif kelompok perempuan nelayan Saro Mase melalui teknik belajar kelompok yang disertai dengan pendampingan langsung dan praktik di semua tahapan proses. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menghasilkan luaran berupa produk ikan siap saji. Keberlanjutan dari kegiatan ini diharapkan agar produk Abon dan Nugget bisa menjadi produk khas dari Desa Lotang Salo sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat. Komitmen dari seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan dalam melakukan inovasi pengolahan ikan dan penguatan terhadap kelompok perempuan nelayan Saro Mase untuk menciptakan rumah produksi yang berkelanjutan dalam pengembangan usaha tmenjadi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai bentuk kepedulian terhadapa masyarakat, kemandirian, pemerataan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah nelayan mampu membuat produk olahan ikan, mampu membuat kemasan yang menarik dan mampu memasarkan produk secara offline dan online.

References

Buckle, K. A. (1987). Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Haryanto, M. P. (2020). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press

Kotler, P. (2001). Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Kusnadi. (2009). Keberdayaan Nelayan Dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Mahendradatta, M., Zainal, Suryani, & Asfar, M. (2018). Peningkatan Pendapatan Masyarakat Maros Melalui Usaha Komersial Abon Ikan Air Tawar. Jurnal Panrita Abdi, 2(2), 142-150.

Ngaisyah, R.R.D., & Adiputra, A.K. (2019). Pengembangan Potensi Lokal Ikan Menjadi Nugget dan Abon Ikan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Menurunkan Angka Kejadian Stunting di Kanigoro, Saptosari, Gunung Kidul. Journal Of Community Empowerment For Health. 1(2), 61-70.

Nurhayati, P. (2004). Nilai tambah produk olahan perikanan pada industri perikanan tradisional di DKI Jakarta. Buletin Ekonomi Perikanan, 5(2).

Retno, R.S., Utami, S., & Yuhanna, W.L. (2020). Pemanfaatan Ampas Kedelai Menjadi Kerupuk Untuk Meningkatkan Keterampilan Masyarakat Desa Wakah. Jurnal Panrira Abdi, 4(3), 298-304.

Sahami, F.M., & Hamzah, S.N. (2018). Diversifikasi Olahan Cumi “Cumkring O500” Melalui KKN-PPM di desa Olimoo’o Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Jurnal Panrita Abdi, 4(3), 281-289.

Setyaningrum, A., & Hartanto, B.W. (2020). Peningkatan Kapasitas Istri Nelayan dalam Pengolahan Hasil Perikanan di Dusun Kuwaru Desa Poncosari Kabupaten Bantul. Jurnal Panrita Abdi, 4(2), 184 – 194.

Stanton, W. J. (2001). Prinsip Pemasaran. Erlangga: Jakarta.

Surono, O. (2015). Koperasi Nelayan : Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Tangkap Berbasis Ekonomi Gotong Royong. Jakarta: RMBOOKS.

Susanto, T., & Sucipta, N. (1994). Teknologi Pengemasan Bahan Makanan. Blitar: CV. Family.

Swastha, B., & Irawan. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Downloads

Published

2022-02-01