PELATIHAN PEMBUATAN TEH HERBAL BERBAHAN AKTIF DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM), BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE PALMIFOLIA) DAN SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCIDA) BAGI WARGA KELURAHAN RAWA MAKMUR

Authors

  • Nurul Muhlisa Mus Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
  • Iswahyudi Laboratorium Riset dan Pengembangan kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur
  • Vivian Idris UPTD Puskesmas Sidomulyo, Kec. Samarinda Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur
  • Islamudin Ahmad Laboratorium Riset dan Pengembangan kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur

Keywords:

Bay leaf, suruhan, dayak union, Teacher

Abstract

Indonesia is known as one of the countries with a high diversity of medicinal plants. Many medicinal plants have been used for generations for treatment. Some of them include bay leaves (Syzygium polyanthum), suruhan herb (Peperomia pellucida), and Dayak onion (Eleutherine palmifolia). This activity aims to educate the target community so they can independently utilize and process medicinal plants into beneficial tea products. The implementation method involves educating the community about the contents, benefits, and processing methods of the plants (suruhan herb, bay leaves, and Dayak onion) into high-quality Simplicia, covering the selection of plant parts, cleaning methods, chopping, drying methods, dry sorting, good packaging and storage of Simplicia, and the process of making beneficial herbal tea products. This activity is delivered through lectures and hands-on practice. The target audience comprises 25 homemakers from RT 41 and RT 46 in the Rawa Makmur sub-district. The success of this activity is observed based on the participants' enthusiasm during the training, including their activeness in asking questions, discussing, and directly participating in the processing of raw materials and tea production. The activity results include herbal tea products, activity videos, and increased participant knowledge, as evidenced by their active questioning, note-taking during the training, and even recording it on their smartphones.   ---   Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki diversitas tumbuhan berkhasiat obat yang cukup tinggi. Banyak tumbuhan berkhasiat obat telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Beberapa diantaranya adalah daun salam (Syzygium polyanthum), herba suruhan (Peperomia pellucida) dan bawang Dayak (Eleutherine palmifolia). Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberi edukasi agar warga sasaran bisa mandiri dalam memanfaatkan dan mengolah tanaman obat menjadi produk teh berkhasiat. Metode pelaksanaannya adalah masyarakat diberi edukasi mengenai kandungan, khasiat dan cara pengolahan tanaman (herba suruhan, daun salam dan bawang Dayak) menjadi simplisia berkualitas meliputi pemilihan bagian tanaman, cara membersihkan tanaman, cara pencacahan, metode pengeringan, sortasi kering, pengemasan dan penyimpanan simplisia yang baik hingga proses pembuatan produk teh herbal berkhasiat. Kegiatan ini disampaikan melalui ceramah dan praktik langsung. Khalayak sasaran adalah ibu rumah tangga dari RT 41 dan RT 46 Kelurahan Rawa Makmur sebanyak 25 orang. Keberhasilan kegiatan ini diamati berdasarkan antusiasme peserta dalam pelatihan meliputi keaktifan bertanya, berdiskusi dan keterlibatan peserta secara langsung dalam pengolahan bahan baku dan pembuatan produk teh. Hasil kegiatan berupa produk teh herbal, video kegiatan dan pengetahuan peserta yang bertambah dibuktikan dengan keaktifan peserta mengajukan pertanyaan dan mencatat materi pelatihan bahkan merekamnya dalam ponsel pintar.

References

Ahmad, I., Ambarwati, N.S.S., Elya, b., Omar, H., Mulia, K., Yanuar, A., Negishi, O., Mun'im, A. (2019). A new angiotensin-converting enzyme inhibitor from Peperomia pellucida (L.) Kunth. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 9(6), 257-262.

https://doi.org/10.4103/2221-1691.260398

Harismah, K., & Chusniatun. (2016). Pemanfaatan Daun Salam (Eugenia Polyantha) Sebagai Obat Herbal dan Rempah Penyedap Makanan. Warta LPM, 19(2), 110-118.

http://doi.org/10.23917/warta.v19i2.2742

Hayat, K., Iqbal, H., Malik, U., Bilal, U., & Mushtaq, S.. (2013). Tea and Its Consumption: Benefits and Risks. Critical reviews in food science and nutrition. 55(7):939-954.

http://doi.org/10.1080/10408398.2012.678949

Idris O.O., Olatunji B.P., & Madufor P. (2016). In Vitro Antibacterial Activity of the Extracts of Peperomia pellucida (L). Br Microbiol Res J, 11(4), 1-7.

http://doi.org/10.9734/BMRJ/2016/21421

Ieyama T., Gunawan-Puteri ,M.D., & Kawabata J. (2011). α-Glucosidase Inhibitors from the Bulb of Eleutherine americana. Food Chem. 128(2), 308-1.

https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2011.03.021

Insanu M., Kusmardiyani S., & Hartati R. (2014). Recent Studies on Phytochemicals and Pharmacological Effects of Eleutherine americana Merr. Procedia Chem. 13. 221–228

https://doi.org/10.1016/j.proche.2014.12.032

Kamarudin, A. A., Sayuti, N. H., Saad, N., Razak, N.A.A, & Esa, N. M. (2021). Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb. Bulb: Review of the Pharmacological Activities and Its Prospects for Application. International journal of molecular sciences, 22(13), 67-47.

http://doi.org/10.3390/ijms22136747

Kementrian Kesehatan RI. (2011). Pedoman umum panen dan pasca panen tanaman obat. hlm. 2-6.

https://janaaha.com/wp-content/uploads/2019/11/2011_Pedoman-Umum-Panen-dan-Pascapanen-Tanaman-Obat-Balitbangkes.pdf

Kusuma I.W., Arung E.T., Rosamah E., Purwatiningsih S., Kuspradini H., Astuti J., Kim Y.U., & Shimizu K. (2010). Antidermatophyte and Antimelanogenesis Compound from Eleutherine americana Grown in Indonesia. J. Nat. Med. 64(2), 223-6.

http://doi.org/10.1007/s11418-010-0396-7

Lubena, L., Imelda, D., Firdaus, F. E., Agusta, H., Visca, R., & Anisah, A. (2022). Teknologi Pengemasan Produk Simplisia dan Minuman Herbal Bagi Pelaku UMKM di Lingkungan Pondok Pesantren Riyadhul Huda di Desa Babakan Ciangsana Gunung Putri Bogor. Dedikasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 3(1), 77-85.

https://doi.org/10.31479/dedikasi.v3i1.215

Ningsi, I.Y. (2016). Modul Saintifikasi Jamu: Penanganan Pasca Panen. Bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Jember.

https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77275

Prasetyo, E. I., & Enoriah, E. (2013). Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat-Obatan (Bahan Simplisia). Badan Penerbitan Fakultas Pertanian UNIB. hlm. 83.

https://repository.unib.ac.id/7403/

Raghavendra, H.I., & Prashith Kekuda, T.R. (2018). Ethnobotanical Uses, Phytochemistry And Pharmacological Activities Of Peperomia Pellucida (L.) Kunth (Piperaceae)-A Review. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 10(2), 1-8.

https://doi.org/10.22159/ijpps.2018v10i2.23417

Saputra, S.h., Fauziati, Sampepana, E., Haspiadi, Susanty, A., Purwanti, T., & Adiningsih, Y. (2019). Teknologi Penanganan Pasca Panen Umbi Bawang Tiwai dan Aplikasi di Industri. DeePublish, Yogyakarta. hlm. 63

https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1143192

Waty D.R., Saputri F.C., & Munim A. (2017). Secondary Metabolites Screening and Acute Toxicity Test of Peperomia pellucida (L.) Kunth Methanolic Extracts. Int J PharmTech Res, 10(1), 31-38.

http://www.sphinxsai.com/2017/ph_vol10_no1/1/(31-38)V10N1PT.pdf

Yacoob, M.N.M. (2018). Uji Aktivitas dan Efek Farmakologi Daun Salam (Eugenia polyantha). Farmaka Suplemen, 16(3), 44-54.

https://doi.org/10.24198/jf.v16i3.17319

Downloads

Published

2024-10-02