PENGARUH VARIASI KADAR PEREKAT TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET ARANG LIMBAH KAYU SENGON (Falcataria mollucana)

The Influence of Adhesive Content Variation on the Characteristics of Sengon (Falcatataria moluccana) Wood Charcoal Briquettes

Penulis

  • Siti Mutiara Ridjayanti Universitas Lampung
  • Wahyu Hidayat
  • Rahmi Adi Bazenet
  • Irwan Sukri Banuwa
  • Melya Riniarti

DOI:

https://doi.org/10.24259/perennial.v17i1.13504

Kata Kunci:

briket arang, kadar perekat, Pirolisis, Sengon (Falcataria mollucana), tepung tapioka

Abstrak

Limbah biomassa yang belum dimanfaatkan dengan baik salah satunya adalah limbah kayu sengon (Falcataria moluccana). Limbah tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai bahan bakar. Kualitasnya dapat lebih ditingkatkan dengan mengubahnya menjadi briket arang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan perekat terhadap sifat bioenergi briket arang limbah kayu sengon. Pembuatan briket dilakukan dengan mencampurkan serbuk arang dan tepung tapioka dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Briket biomassa dari serbuk kayu sengon (tanpa pirolisis) juga diproduksi sebagai pembanding. Kerapatan briket kering oven adalah 0,23-0,25 g/cm3. Kadar perekat yang lebih tinggi meningkatkan kerapatan briket.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket arang lebih hidrofobik dibandingkan dengan kontrol.  Hasil analisis proksimat briket arang adalah kadar zat terbang sebesar 24,96–31,80%; kadar abu 3,16–3,24%; dan karbon tetap 58,68–66,40%. Kadar perekat yang lebih tinggi meningkatkan kadar air, zat terbang, serta kadar abu dan menurunkan nilai karbon tetap. Briket arang memiliki nilai kalor 25,68-27,35 MJ/kg jauh lebih tinggi daripada kontrol. Kadar perekat yang lebih tinggi cenderung menurunkan nilai kalor briket arang.  Kadar perekat yang rendah akan menghasilkan briket dengan karakteristik bioenergi yang baik.  Briket arang limbah kayu sengon dengan perekat 5% sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sumber energi alternatif.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Ajimotokan, H. A., Ehindero, A. O., Ajao, K. S., Adeleke, A. A., Ikubanni, P. P., & Shuaib-Babata, Y. L. (2019). Combustion characteristics of fuel briquettes made from charcoal particles and sawdust agglomerates. Scientific African, 6, e00202.

Akowuah, J. O., Kemausuor, F., & Mitchual, S. J. (2012). Physico-chemical characteristics and market potential of sawdust charcoal briquette. International Journal of Energy and Environmental Engineering, 3(1), 1-6.

American Standard Testing and Material. (2003). ASTM D 1542-02 Standart Test Methods for Proximate Analysis of the Analysis Sample of Coal and Coke by Instrumental Procedures. ASTM Internasional, 100 Barr Harbor Drive, PO Box C700, West Conshohocken, PA 19428-2959, United States

Anizar, H., Sribudiani, E. dan Somadona, S. (2020). Pengaruh Bahan Perekat Tapioka Dan Sagu Terhadap Kualitas Briket Arang Kulit Buah Nipah. Perennial. 16 (1) : 11-17.

Arhamsyah. (2010). Pemanfaatan Biomassa Kayu Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan. 2 (1) : 42– 48.

Arifin, Z., Hantarum dan Nuriana, W. (2018). Nilai Kalor Briket Limbah Kayu Sengon Dengan Perekat Maizena Lebih Tinggi di Bandingkan Tapioka, Sagu Dan Tepung Singkong. Jurnal Pilar Teknologi. 3 (2) : 37 – 41.

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Produksi Kehutanan 2018. Publikasi. Jakarta. Badan Pusat Statistik. 72 hlm.

Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Indonesia 2019. Publikasi. Jakarta. Badan Pusat Statistik. 738 hlm.

Haryanti, N. H., Wardhana, H., Husain, S., Anggraini, Y., & Sofi, N. (2018, November). Characterization of briquette from halaban charcoal and coal combustion ashes. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1120, No. 1, p. 012046). IOP Publishing.

Haryanto, A., Hidayat, W., Hasanudin, U., Iryani, D. A., Kim, S., Lee, S., & Yoo, J. (2021). Valorization of Indonesian Wood Wastes through Pyrolysis: A Review. Energies, 14(5), 1407.

Hidayat, W., Qi, Y., Jang, J., Febrianto, F., Lee, S., Chae, H., ... & Kim, N. (2017). Carbonization characteristics of juvenile woods from some tropical trees planted in Indonesia. Journal of the Faculty of Agriculture, Kyushu University, 62(1), 145-152.

Imanningsih, N. (2012). Profil gelatinisasi beberapa formulasi tepung-tepungan untuk pendugaan sifat pemasakan (Gelatinisation profile of several flour formulations for estimating cooking behaviour). Nutrition and Food Research, 35(1), 13-22.

Iskandar, T., & Rofiatin, U. (2017). Karakteristik biochar berdasarkan jenis biomassa dan parameter proses pyrolisis. Jurnal Teknik Kimia, 12(1), 28-35.

Karunanithy, C., Wang, Y., Muthukumarappan, K., & Pugalendhi, S. (2012). Physiochemical characterization of briquettes made from different feedstocks. Biotechnology research international, 2012.

Kongprasert, N., Wangphanich, P., & Jutilarptavorn, A. (2019). Charcoal briquettes from madan wood waste as an alternative energy in Thailand. Procedia Manufacturing, 30, 128-135.

Mahdie, M.F., Subari, D., Sunardi., dan Ulfah. (2016). Pengaruh campuran limbah kayu rambai dan api-api terhadap kualitas biopelet sebagai energi alternatif dari lahan basah. Jurnal Hutan Tropis. 4(3): 246-253.

Muharyani. R, Pratiwi. D, Asip. F. (2012). Pengaruh Suhu serta Komposisi Campuran Arang Jerami Padi dan Batubara Subbituminus pada Pembuatan Briket Bioarang. Jurnal Teknik Kimia. 18 (2) : 47-53.

Onchieku, J. M., Chikamai, B. N., & Rao, M. S. (2012). Optimum parameters for the formulation of charcoal briquettes using bagasse and clay as binder. European Journal of Sustainable Development, 1(3), 477-477.

Pambudi, F.K., Nuriana, W. dan Hantarum. (2018). Penurunan Nilai Kadar Air dan Laju Pembakaran pada Biobriket Limbah Kayu Sengon dengan Variasi Tekanan. Agritek. 19 (2) : 92 – 95.

Papilo, P., Kunaifi, Hambali, E., Nurmiati, Pari, R.F. (2015). Penilaian potensi biomassa sebagai alternatif energi kelistrikan. J. PASTI. IX(2) : 164 – 176.

Parikh, J., Channiwala, S. A., & Ghosal, G. K. (2005). A correlation for calculating HHV from proximate analysis of solid fuels. Fuel, 84(5), 487-494.

Qi, Y., Jang, J. H., Hidayat, W., Lee, A. H., Lee, S. H., Chae, H. M., & Kim, N. H. (2016). Carbonization of reaction wood from Paulownia tomentosa and Pinus densiflora branch woods. Wood Science and Technology, 50(5), 973-987.

Qistina, I., Sukandar, D., dan Trilaksono. (2016). Kajian kualitas briket biomass dari sekam padi dan tempurung kelapa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kimia. 2(2): 136-142.

Rindayatno dan Lewar, D.O. (2017). Kualitas Briket Arang Berdasarkan Komposisi Campuran Arang Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm dan Binn) dan Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria (L). Nielsen). Jurnal Hutan Tropika. 1 (1) : 39-48.

Rosyadi, I.O.S. (2019). Pengaruh Variasi Bahan Perekat Briket terhadap Nilai Kalor, Kadar Air, Kadar Abu dan Waktu Penyalaan. Skripsi. Jember. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember. 58 hlm.

Rubiyanti, T., Hidayat, W., Febryano, I. G., & Bakri, S. (2019). Characterization of rubberwood (Hevea brasiliensis) pellets torrefied with Counter-Flow Multi Baffle (COMB) reactor. Jurnal Sylva Lestari, 7(3), 321-331.

Salim, R. (2016). Karakteristik dan mutu arang kayu jati (Tectona grandis) dengan Sistem pengarangan campuran pada metode tungku drum. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 8(2), 53-64.

Saparudin, Syahrul, dan Nurchayati. (2015). Pengaruh Variasi Temperatur Pirolisis Terhadap Kadar Hasil Dan Nilai Kalor Briket Campuran Sekam Padi-Kotoran Ayam. Dinamika Teknik Mesin. 5 (1): 16 – 24.

Shobar, S., Sribudiani, E., & Somadona, S. (2020). Characteristics of charcoal briquette from the skin waste of areca catechu fruit with various compositions of adhesive types. Jurnal Sylva Lestari, 8(2), 189-196.

Siadari, T. P., Hilmanto, R., & Hidayat, W. (2014). Potensi Kayu Rakyat dan Strategi Pengembangannya (Studi Kasus) di Hutan Rakyat Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari, 1(1), 75-84.

Standar Nasional Indonesia. (2000). SNI 01-6235-2000 Briket Arang Kayu. Badan Standarisasi Nasional.

Sunardi, S., Djuanda, D., & Mandra, M. A. S. (2019). Characteristics of charcoal briquettes from agricultural waste with compaction pressure and particle size variation as alternative fuel. International Energy Journal, 19(3), 139-148.

The Japan Institute of Energy. (2008). Asian Biomass Handbook Pandungan untuk Produksi dan Pemanfaatan Biomassa. Kementrian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang. Buku. 351 hlm.

Triono, A. (2006). Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl). Dan Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa ( Cocos nucifera L). Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Uar, N.I. (2016). Produktivitas dan Rendemen Kayu Gergajian pada Perusahaan IUIPHHK PT. Katingan Timber Cebeles. Agrikan Jurnal Agribisis Perikanan. 9 (1) : 16 – 22.

Utama, R. C., Febryano, I. G., Herwanti, S., & Hidayat, W. (2019). Saluran Pemasaran Kayu Gergajian Sengon (Falcataria moluccana) pada Industri Penggergajian Kayu Rakyat di Desa Sukamarga, Kecamatan Abung Tinggi, Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Sylva Lestari, 7(2), 195-203.

Zanella, K., Gonçalves, J. L., & Taranto, O. (2016). Charcoal briquette production using orange bagasse and corn starch. Chemical Engineering Transactions, 49, 313-318.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-05-01 — Diperbaharui pada 2021-05-01

Cara Mengutip

Ridjayanti, S. M., Hidayat, W., Bazenet, R. A., Banuwa, I. S., & Riniarti, M. (2021). PENGARUH VARIASI KADAR PEREKAT TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET ARANG LIMBAH KAYU SENGON (Falcataria mollucana): The Influence of Adhesive Content Variation on the Characteristics of Sengon (Falcatataria moluccana) Wood Charcoal Briquettes. PERENNIAL, 17(1), 5-11. https://doi.org/10.24259/perennial.v17i1.13504

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama