Potensi Isolat Cendawan dari Serasah Mahoni dan Akasia sebagai Dekomposer

Penulis

  • Gusmiaty Gusmiaty Forestry Faculty, Hasanuddin University
  • Alif Fitrah
  • Rezky Nur Fadhila
  • Juliana Azahra

DOI:

https://doi.org/10.24259/perennial.v18i1.18667

Kata Kunci:

cendawan, dekomposer, mahoni, akasia

Abstrak

Potensi keanekaragaman hayati termasuk mikroorganisme yang berinteraksi dengan tegakan yang ada di Hutan Pendidikan Unhas belum banyak dieksplorasi. Tegakan tersebut memiliki limbah serasah yang berpotensi digunakan untuk pembuatan pupuk organik atau pupuk kompos. Upaya pengembangan pupuk organik memerlukan informasi dasar mengenai jenis-jenis cendawan yang berpotensi sebagai dekomposer. Metode penelitian meliputi pengambilan serasah daun akasia dan mahoni yang sudah lapuk di sekitar pertanaman selanjutnya dilakukan isolasi cendawan dengan teknik pengenceran dan pemurnian. Koleksi isolat cendawan selanjutnya diuji enzim lignoselulolitiknya. Hasil uji aktifitas enzim kitinase diperoleh 1 isolat cendawan dari tegakan mahoni yang memiliki skoring tertinggi (4) yaitu kode  isolat (M4 10-3) (1) sedangkan pada tegakan akasia  didapatkan 2 isolat yaitu kode isolat  (A1 10-2) (2) dan (A4 10-2) (1). Hasil uji aktifitas enzim pektinase diperoleh 2 isolat cendawan dari tegakan mahoni yang memiliki skoring tertinggi (3) yaitu kode  isolat (M4 10-2) (1) dan (M4 10-3) (1), sedangkan pada tegakan akasia didapatkan 1 isolat dengan skoring tertinggi (4) yaitu kode isolat  (A1 10-2) (2).  Hasil uji aktifitas enzim selulase diperoleh 2 isolat cendawan dari tegakan mahoni  yang memiliki skoring tertinggi (4) yaitu kode isolat (M4 10-2) (1) dan (M4 10-3) (1), sedangkan pada tegakan akasia didapatkan 1 isolat dengan skoring tertinggi (4) yaitu kode isolat (A1 10-2) (2). Hasil penelitian ini dapat berpotensi digunakan dalam pembuatan pupuk organik yang mempunyai kandungan hara tinggi dan dapat diaplikasikan dalam meningkatkan pertumbuhan yang maksimal pada tanaman.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adiz. (2017). Isolasi dan Identifikasi Mikroba Tanah Pendegradasi Selulosa dan Pektin dari Rhizosfer. Buletin Tanah dan Lahan 1 : 58-64.

Aprianis, Y. (2011). Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Acacia crassicarpa A. Cunn. di PT. ARARA ABADI. Balai Penelitian Hutan Penghasil Serat. Riau.

Aulia, F., Susanti H. & Fikri E. N. (2016). Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati dan Mikoriza Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia Solanacearum), Pertumbuhan, dan Hasil Tanaman Tomat. Jurnal Ziraa’ah 41 (2) : 250-260. Fakultas Pertanian. Universitas Lambung Mangkurat. Banjar Baru, Kalimantan Selatan.

Fitri, L., & Yasmin, Y. (2011). Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol. 3 (2)20-25.

Gusmiaty & Larekeng (2020). Karakterisasi Cendawan Rhizosfer Pada Tegakan Mahoni Di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin. Jurnal Galung Tropika. Vol 9 (3) : 276 - 285

Hanum, A. M. & Kuswytasari N. D. (2014). Laju Dekomposisi Serasah Daun Trembesi (Samanea saman) dengan Penambahan Inokulum Kapang.Jurnal sains dan seni Pomits 3 (1) : 2337-3520. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur.

Husna, N. R., Ummas, H., & -, S. (2017). Pengaruh pH terhadap Degradasi Pewarna Direct Blue menggunakan Jamur Pelapuk Kayu Pleurotus flabellatus. Jurnal Kimia Riset, 2(2), 140

Joshi,V.K.,Mukesh,P.and Neerja,R. (2011).Purification and Characterization of Pectinase Produced from Apple Pomace and Evaluation of Its Efficacy in Fruit Juice Extraction and Clarification. Indian Journal of Natural Products and Resources. 2(2):189-197.

Maki, M., Leung, K.T., & Qin, W. 2009. The Prospects of Cellulose-Producing Bacteria for The Bioconversion of Lignocellulosic Biomass. Int J Biol Sci. 5: 500-516.

Prasetyo, E. (2013). Produktivitas dan Dekomposisi Serasah pada Hutan Alam dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) di PT. Sari Bumi Kusuma. Program Studi Ilmu Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Rahim, I. (2015). Studi Pemanfaatan Cendawan Pelapuk dalam Proses Dekomposisi Limbah Kulit Kakao dan aplikasinya Pada Bibit Kakao (Theobroma Cacao L). Disertasi Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar.

Retno, M. S., S.Si., Apt., M.Si, W., & Sofiana, M. S. J. (2019). Aktivitas Amilolitik Mikrofungi Endofit Serasah Daun Dan Daun Mangrove Avicennia Di Desa Sungai Bakau Kecil Kabupaten Mempawah. Jurnal Laut Khatulistiwa, 2(1), 11. https://doi.org/10.26418/lkuntan.v2i1.30167

Shanthi, S. & Vittal, B.P.R. (2010). Fungi associated with decomposing leaf litter of cashew (Anacardium occidentale). Mycology, 1, (2), 121–129.

Susanti, P. D. & Halwany W. (2015). Dekomposer Serasah dan Keanekaragaman Daun Makrofauna Tanah pada Hutan Tanaman Industri Nyawai (Ficus variegata) dengan penambahan inokulum kapang. Jurnal Sains dan Seni Pomits 3 (1) : 2337-3520. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Sepuluh November Surabaya. Surabaya.

Utami, A. P., Setyaningsih, R., Pangastuti, A., & Lusi, S. S. A. (2019). Optimasi Produksi Enzim Selulase dari Jamur Penicillium sp. SLL06 yang Diisolasi dari Serasah Daun Salak (Salacca edulis). Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 5(2): 145-149.

Waluyo, L. (2008). Teknik Metode dan Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-11-27

Cara Mengutip

Gusmiaty, G., Fitrah, A., Fadhila, R. N., & Azahra, J. (2022). Potensi Isolat Cendawan dari Serasah Mahoni dan Akasia sebagai Dekomposer. PERENNIAL, 18(1), 13-17. https://doi.org/10.24259/perennial.v18i1.18667

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama