Tinjauan Masa Depan Keberlanjutan Program Konservasi Primata dan Kopi di Jawa Tengah, Indonesia

Penulis

  • Choiriatun Nur Annisa Faculty of Forestry, Universitas Mulawarman
  • Wanda Laras Farahdita

DOI:

https://doi.org/10.24259/perennial.v19i1.26534

Kata Kunci:

sustainable future, local institution, conservation awareness, community livelihood, system thinking

Abstrak

Masa depan yang berkelanjutan merupakan arah yang ingin dicapai dalam menerapkan suatu program terutama di bidang kehutanan dan lingkungan hidup. Desa Kayupuring memiliki hutan yang masih lestari dan merupakan habitat satwa liar terutama Owa Jawa. Hutan ini juga memiliki tumbuhan kopi yang dimanfaatkan masyarakat untuk penghidupan. Oleh karena itu, kegiatan perlindungan dan pemanfaatan hutan perlu diselaraskan agar berkelanjutan dan salah satu pihak yaitu Swara Owa melakukannya melalui Program “Coffee and Primates Conservation Project”. Studi ini bertujuan untuk meninjau masa depan keberlanjutan program dan dilakukan dengan pendekatan system thinking. Data diperoleh secara desk study dan literature review  dengan lingkup waktu tahun 2013 – 2019. Empat variabel utama yang dipilih untuk menjelaskan sistem adalah degradasi hutan (ekosistem), harga kopi (kesejahteraan manusia), kekuatan kelembagaan lokal-Lembaga Masyarakat Desa Hutan/LMDH (sosial), dan kesadaran konservasi hutan (paradigma kultural). Interaksi sistem program tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi tingkat kesadaran konservasi semakin tinggi kualitas hutan, maka semakin kuat LMDH dan semakin premium harga kopi; dan lebih tingginya harga kopi membuat kesadaran konservasi tinggi. Semakin tinggi harga kopi, semakin orang menyadari isu konservasi karena kopi berasal dari area naungan yang merupakan habitat satwa liar. Oleh karena itu, skenario dengan intervensi Program harus dilakukan untuk mencapai Visi Ideal perlindungan dan konservasi, ekonomi lokal berkelanjutan, dan kesadaran konservasi tinggi yang berkelanjutan. Tiga strategi utama untuk memungkinkan hal tersebut yaitu pemetaan tenurial, intervensi kebijakan, dan partisipasi serta pemberdayaan masyarakat.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Annisa, C. N.; Setiawan, A.; & Mujianto, M. (2015). Can the Community be a Manager?: A Study on Joint Forest Management through Community Forest Organization in Kayupuring Village, Cental Java, Indonesia. World Forestry Congress, FAO

Caudill, S. A., Vaast, P., & Husband, T. P. (2014). Assessment of small mammal diversity in coffee agroforestry in the Western Ghats, India. Agroforestry Systems, 88, 173–186.

Dyball, R., & Newell, B. (2014). Understanding human ecology: A systems approach to sustainability (1st ed.). Routledge. https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9780203109557

Estrada, A., Raboy, B. E., & Oliveira, L. C. (2012). Agroecosystems and primate conservation in the tropics: a review. American Journal of Primatology, 74(8), 696–711.

Gillison, A. N., Liswanti, N., Budidarsono, S., Van Noordwijk, M., & Tomich, T. P. (2004). Impact of cropping methods on biodiversity in coffee agroecosystems in Sumatra, Indonesia. Ecology and Society, 9(2).

Nijman, V. (2020). Hylobates moloch. The IUCN Red List of Threatened Species 2020: e.T10550A17966495. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2020-2.RLTS.T10550A17966495

Pemerintah Desa Kayupuring. (2023a). Demografi. http://kayupuring.desakupekalongan.id/?page_id=278

Pemerintah Desa Kayupuring. (2023b). Statistik Usia. http://kayupuring.desakupekalongan.id/?page_id=140

Setiawan, A.; Harjanto, S.; Aoliya, N.; Ahmaddin, K.; Taufiqurrahman, I. (2022). Final Report 2022 Coffee and Primate Conservation Project.

Setiawan, Arif; Mujianto, Meiadhy; Harjanto, S. (2019). Final Report Coffee and Primate Conservation Project 2019.

Setiawan, A., & Mujianto, M. A. (2015a). Final Report Coffee and Primate Conservation Project 2015.

Setiawan, A., & Mujianto, M. A. (2015b). Progress Report Coffee and Primate Conservation Project 2015.

Setiawan, A., Mujianto, M. A., & Annisa, C. N. (2014). Coffee and Primate Conservation Project 2014.

Setiawan, A., Mujianto, M., Hapsari, A., Saputri, B., & Aryanti, N. A. (2013). Coffee and Primate Conservation, in Central Java Indonesia 2013 Coffee and Primate Conservation, in Central Java Indonesia 2013 Background. 1–11. http://www.rufford.org/files/11008-B Progress Report I.pdf

Steffen, W., Grinevald, J., Crutzen, P., & Mcneill, J. (2011). The anthropocene: Conceptual and historical perspectives. Philosophical Transactions of the Royal Society A: Mathematical, Physical and Engineering Sciences, 369(1938), 842–867. https://doi.org/10.1098/rsta.2010.0327

Swara Owa. (2017). Final Report Coffee and Primate Conservation Poject 2017.

Swara Owa. (2018). Annual Report Coffee and Primate Conservation Project 2018.

Swara Owa. (2021). Final Report 2021 Coffee and Primate Conservation Project.

Valencia, V., García-Barrios, L., West, P., Sterling, E. J., & Naeem, S. (2014). The role of coffee agroforestry in the conservation of tree diversity and community composition of native forests in a Biosphere Reserve. Agriculture, Ecosystems & Environment, 189, 154–163.

Worku, M., Lindner, A., & Berger, U. (2015). Management effects on woody species diversity and vegetation structure of coffee-based agroforestry systems in Ethiopia. Small-Scale Forestry, 14, 531–551.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-09-12

Cara Mengutip

Annisa, C. N., & Farahdita, W. L. (2023). Tinjauan Masa Depan Keberlanjutan Program Konservasi Primata dan Kopi di Jawa Tengah, Indonesia. PERENNIAL, 19(1), 33-39. https://doi.org/10.24259/perennial.v19i1.26534