Dinamika Garis Pantai Wilayah Kepesisiran Kabupaten Purworejo Tahun 2007 – 2020

Authors

  • Maria Nooza Airawati Magister Geografi, Minat Studi MPPDAS, Fakultas Geografi-UGM
  • Djati Mardiatno Magister Geografi, Minat Studi MPPDAS, Fakultas Geografi-UGM
  • Nurul Khakim Magister Geografi, Minat Studi MPPDAS, Fakultas Geografi-UGM

Abstract

Pantai merupakan bagian dari wilayah kepesisiran yang mempunyai sifat dinamis yang tercermin pada proses perubahan garis pantai yang terjadi secara terus menerus sehingga mengakibatkan terjadinya proses erosi dan akresi. Pemantauan dinamika garis pantai dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi teknologi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dinamika garis pantai di sepanjang wilayah kepesisiran Kabupaten Purworejo dalam rentang tahun 2007 hingga 2020. Citra SPOT tahun 2007, 2011, 2017 dan 2020 digunakan untuk memperoleh data garis pantai yang diperlukan. Perubahan garis pantai dianalisis menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Laju dinamika garis pantai dianalisis meggunakan metode Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR) yang terdapat dalam DSAS. Tiap transek kemudian diberi jarak dengan interval 50 meter. Nilai NSM dan EPR positif menunjukkan terjadinya akresi, sedangkan nilai negatif menunjukkan kejadian erosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas proses akresi dan erosi berjalan secara bersamaan sepanjang rentang 13 tahun dengan proses akresi yang lebih dominan terjadi. Jarak perubahan garis pantai berupa akresi dan erosi yang diukur dengan metode NSM tertinggi terjadi di Kecamatan Grabag sebesar 119,73 dan -27,44 meter. Laju perubahan garis pantai berupa akresi dan erosi yang diukur menggunakan metode EPR sebesar 9,06 dan -2,08 meter per tahun. Hasil dinamika ini turut dipengaruhi oleh sejumlah faktor hidro oseanografi diantaranya adalah gelombang. Diperlukan analisis lebih lanjut mengenai faktor hidro-oseanografi dan perubahan penggunaan lahan serta keterkaitannya dengan dinamika garis pantai dalam rangka penyusunan strategi pengelolaan wilayah kepesisiran di Kabupaten Purworejo secara tepat.

References

Biantara, B., Hartoko, A., & Purwanti, F. (2016). Analisa Kerentanan Pantai Dan Sumberdaya Perikanan Dengan Pendekatan Sig Di Pantai Kabupaten Purworejo. Diponegoro Journal Of Maquares Management Of Aquatic Resources, 5(2), 1–10. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/maquares%0AVolume

Davidson, M. A., Lewis, R. P., & Turner, I. L. (2010). Forecasting seasonal to multi-year shoreline change. Coastal Engineering, 57(6), 620–629. https://doi.org/10.1016/j.coastaleng.2010.02.001

Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah. (2010). Data Pantai Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010. 1. http://pusdataru.jatengprov.go.id/

Hendriyono, W., Wibowo, M., Hakim, B. Al, & Istiyanto, D. C. (2015). Modeling of Sediment Transport Affecting the Coastline Changes due to Infrastructures in Batang - Central Java. Procedia Earth and Planetary Science, 14, 166–178. https://doi.org/10.1016/j.proeps.2015.07.098

Hossain, M. S., Uddin, M. J., & Fakhruddin, A. N. M. (2013). Impacts of shrimp farming on the coastal environment of Bangladesh and approach for management. Reviews in Environmental Science and Biotechnology, 12(3), 313–332. https://doi.org/10.1007/s11157-013-9311-5

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2019). KKP Terus Kembangkan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil dan Terluar sebagai Kedaulatan Bangsa. https://news.kkp.go.id/index.php/kkp-terus-kembangkan-pengelolaan-pulau-pulau-kecil-dan-terluar-sebagai-kedaulatan-bangsa/#:~:text=KKPNews%2C Jakarta – Indonesia sebagai negara,%2C mangrove%2C terumbu karang%2C padang

Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi. (2018). Potret Keberhasilan Program Prioritas Tahun 2015 - 2018. https://maritim.go.id/konten/unggahan/2019/04/FINAL-Versi_Cetak-buku_potret_keberhasilan-fixed_compressed__1_.pdf

Mutaqin, B. W. (2017). Shoreline changes analysis in kuwaru coastal area, yogyakarta, Indonesia: An application of the digital shoreline analysis system (DSAS). International Journal of Sustainable Development and Planning, 12(7), 1203–1214. https://doi.org/10.2495/SDP-V12-N7-1203-1214

Natesan, U., Parthasarathy, A., Vishnunath, R., Kumar, G. E. J., & Ferrer, V. A. (2015). Monitoring Longterm Shoreline Changes along Tamil Nadu, India Using Geospatial Techniques. Aquatic Procedia, 4(Icwrcoe), 325–332. https://doi.org/10.1016/j.aqpro.2015.02.044

Panggabean, G. J., Sutikno, Si., & Rinaldi. (2015). Analisis Kerentanan Pantai Pulau Bengkalis Berbasis Sistem Informasi Geografi. Jom Fteknik, 2(2).

Pushidrosal. (2018). Data Kelautan Yang Menjadi Rujukan Nasional Diluncurkan. Https://www.pushidrosal.id/berita/5256/data-kelautan-yang-menjadi-rujukan-nasional--diluncurkan/

Salghuna, N. N., & Bharathvaj, S. A. (2015). Shoreline Change Analysis for Northern Part of the Coromandel Coast. Aquatic Procedia, 4(Icwrcoe), 317–324. https://doi.org/10.1016/j.aqpro.2015.02.043

Saputro, A. D. (2013). Kajian Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Landsat Multitemporal Tahun 2002 dan 2013 di Wilayah Pesisir Kabupaten Purworejo (Issue 3). Universitas Negeri Yogyakarta.

Sartohadi, J., Marfai, M. A., & Mardiatno, D. (2009). Coastal Zone Management Due to Abrasion Along The Coastal Area of Tegal, Central Java Indonesia. Proceeding International Coastal Conference, Nagoya Japan, 37–44.

Setyawan, Y. A. (2019). Persepsi Dan Partisipasi Petani Tambak Dalam Pelestarian Lingkungan Kawasan Pesisir Desa Ketawangrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. https://lib.unnes.ac.id/34089/1/3201414040maria.pdf

Tribun Jateng. (2012). TPI Pantai Keburuhan Terancam Ambruk. https://jateng.tribunnews.com/2012/04/01/tpi-pantai-keburuhan-terancam-ambruk

Downloads

Published

2021-08-07