Analisis Kandungan Nutrisi Biskuit Cracker dengan Penambahan Tepung Ikan Teri Nasi (Stolephorus sp.) di UD. Sinar Bahari

Authors

  • Tina Fransiskha C. Panjaitan Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
  • Muhammad Fadhlullah Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
  • Riska Nurmala Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
  • Yuliati H. Sipahutar Politeknik Ahli Uaha Perikanan

Abstract

Ikan teri (Stolephorus sp) merupakan makanan kualitas tinggi karena seluruh bagian tubuhnya dapat dikonsumsi. Pada penelitian ini, ikan teri nasi diolah menjadi tepung ikan yang dimanfaatkan dalam pembuatan biskuit. Tujuan penelitian adalah mengetahui cara membuat biskuit cracker dengan penambahan tepung ikan teri nasi, mengetahui mutu sensori produk, kandungan nutrisi biskuit dan mutu mikrobiologi biskuit. Penelitian menggunakan metode analisis data deskriptif. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran dari suatu fakta secara sistematis, faktual, dan akurat sehingga dapat diinterpretasikan dengan tepat untuk menganalisis masalah yang diteliti dan dapat ditarik kesimpulan yang tepat. Perlakuan pada penelitian ini adalah kombinasi antara tepung terigu dan tepung ikan teri nasi yaitu 0 (kontrol); 2,7%:54,34% dan 5,4%:54,34% dengan keterangan formulasi F0, F1 dan F2. Hasil yang didapatkan dari pengujian uji sensori penilaian panelis yang lebih disukai yaitu formulasi F0 tanpa penambahan tepung ikan
teri nasi. Hasil uji proksimat didapatkan hasil sebagai berikut kadar protein 13,62%, kadar lemak 19,62%, kadar abu 3,19%, kadar air 4,88%, kadar karbohidrat 58,59%. Hasil yang didapatkan dari uji ALT biskuit dibawah maksimum SNI dengan formulasi F2 yaitu dengan nilai <2,5.102

References

Aryati, E., Dharmayanti AWS. 2014. Manfaat Ikan Teri Nasi Segar (Stolephorus sp.) Terhadap Pertumbuhan Tulang Gigi. Odonto Dental Jurnal. 1(2): 52-56.

Asmoro, L. C. 2013. Karakteristik Organoleptik Biskuit Dengan Penambahan Tepung Ikan Teri Nasi (Stolephorus sp). Fakultas Teknologi Pertanian. Malang.

Bogasari. 2011. Bread Making I. Jakarta: Bogasari Baking Center.

Isnanto, T. 2012. Pembuatan Opak dengan Penambahan Ikan Teri Nasi (Stolephorus sp.) Kaya Protein. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Mayasari, R. 2015. Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas l.) dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris l). [Tugas Akhir]. Fakultas Teknik. Bandung: Universitas Pasundan Bandung.

Purnamasari, E., Bambang, I.G., & Andi, N.A. 2006. Potensi dan Pemanfaatan Bahan Baku Produk Tepung Ikan. EPP. 3 (2): 1-7.

Rahayu, S. Y. (2012). Kijing Taiwan (Anodonta woodiana) Sebagai Sumber Kalsium Tinggi dalam Upaya Mencegah Osteoporosis. Jurnal Fitofarmaka.

Ratnawati, S. E., Tri, W. A., & Johannes, H. (2014). ‘Penilaian Hedonik dan Perilaku Konsumen terhadap Snack yang Difortifikasi Tepung Cangkang Kerang Simping (Amusium sp). Jurnal Perikanan. 15(2): 88-103.

Rustanti, N., Latifah, N. (2013). Kandungan Betakaroten, Protein, Kalsium dan Uji Kesukaan Cracker dengan Subtitusi Tepung Ubi Jalar Kuning (Ipomea Batatas L.) dan Ikan Teri Nasi (Stolephorus sp) Untuk Anak KEP dan KVA. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sistem Informasi Diseminasi Data dan Statistik Kelautan dan Perikanan [Sidatik KKP]. (2016). Kementrian Perikanan dan Kelautan (KKP), Republik Indonesia. [Internet]. 20 Desember 2020. Tersedia pada: http://www.statistik.kkp.go.id/sidatik-dev/index.php?m=3.

SNI 01-2354.1-2006. Analisis Kadar Abu Metode Gravimetri.

SNI 01-2354.2-2006. Penentuan Kadar Air Produk Perikanan.

SNI 01-2354.3-2006. Analisis Kadar Lemak.

SNI 01-2354.4-2006. Penentuan Kadar Protein Metode Total Nitrogen Produk Perikanan.

SNI 2973:2011. Biskuit.

Susiwi, S. (2009). Penilaian Organoleptik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Winarno, F.G.(2008). Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: Mbrio Biotekindo.

Downloads

Published

2021-08-07