Karakteristik Daerah Penangkapan Ikan Pada Operasi Rawai Dasar di Perairan Bulukumba Sulawesi Selatan
Abstract
Periaran kabupaten bulukumba merupakan daerah penagkapan ikan yang cukup potensial untuk pengoperasi alat tangkap rawai dasar. Daerah penagkapan ikan sangat di tentukan oleh krakteristik oseanografi perairan terhadap keberadaan target tangkapan. Metode experimental fishing dilakukan pada pengorasian rawai dasar dengan 21 mata pancing menggunakan umpan segar yang pada tiga spot lokasi daerah pengkapan ikan yaitu 1)pesisir barat pantai bulukumba, 2) pesisir timur , dan 3)wilayah pulau Liukang Loe. Hasil analisis karaekteristik daerah pengakapan pantai barat (rata-rata kedalaman 32 meter, suhu 26.5ºC, salinitas 29.8 ‰, arus 0.17 m/s, kecerahan 7 meter)memperoleh hasil tangkapan 11 jenis dengan jumlah 33 ekor, berat 160.7 kg, panjang rata-rata 83 cm, spot daerah pengkapan pada bagian timur pantai bulukumba memiliki karakteristik (rata-rata kedalaman 32.6 meter, suhu 26.4 ºC, salinitas 29.8 ‰, arus 0.22 m/s, kecerahan 7.3 meter) memperoleh hasil tangkapan 6 jenis dengan jumlah 34 ekor dan berat 149.2kg, panjang rata-rata 71.7 cm dan spot parairan pada daerah pulau Liukan Loe memiliki karakteristik (rata-rata kedalaman 38.4 meter, suhu 26.4 ºC, salinitas 29.6 ‰, arus 0.22 m/s, kecerahan 7 meter)memiliki hasil tangkapan 7 jenis dengan jumlah 28 ekor, panjag rata-rata74 cm dan 160.7 kg. hal ini menjukkan bahwa secara simultan Hasil analis terhadap semua variabel terhadap hasil nilai F (Fhitung < FTabel = 6.309 > 5), semetara hasil analisis independen terhadap masing-masing variabel menjukkan parameter kedalaman lebih signifikan nilai t (thitung 4.095) berpengaruh terhap hasil tangkapan dibandingkan parameter lain. Perbedaan karkteristik daerah pengakapan ikan menjukkan perbedaan terhadap komposisi jenis, ukuran tangakapan, dan berat hasil tangkapan. Dibutuhkan penelitan lanjuntan pada parameter kedalaman terhadap karakteristik hasil tangkapan pada rawai dasar
References
Amesbury,S.S. 1981. Effects of turbidity on shallow-water reef fish assemblages in truk, eastern Caroline Islands. Proceedings of the Fourth International Coral Reef Symposium, Manilla 1,p. 155-159.
Anonymous, 2005. Petunjuk Pembuatan dan pengoperasian Alat Tangkap Mini Bottom Long Line/Rawai Dasar. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang.
Anonim, 2011. Departemen Kelautan dan Perikanan ,Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. [http://taninelayanku.blogspot.com] Diakses:29 Oktober 2020 Pukul=12:49
Cahya. 2015. Instruktur BPPP Ambon, Pembuatan Dan Pengoperasian Rawai Dasar Dari Bahan Monofilamen Dengan Pengaturan Jarak Umpan Dari Dasar Perairan. [https://www.bp3ambonkkp.org/2015/12/26/] Diakses: 20 Mei 2021 Pukul = 20:11
Aronoff, Stan. 1989. "Geographic Information System a Management Perspective". WDL Publication, Ottawa-Canada Anonymous, 2005. Petunjuk Pembuatan dan pengoperasian Alat Tangkap Mini Bottom Long Line/Rawai Dasar. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang.
Arwin. 2018. Penentuan Potensi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Berdasarkan Faktor Oseanografi di Perairan Kabupaten Luwu
Badan pusat statistik Kabupaten Bulukumba, 2020. Bulukumba. [http://bulukumbakab.bps.go.id] Diakses pada 02 November 2020
Badrudin dan Karyana, 1992. Indek Kelimpahan Stock Sumberdaya Ikan Demersal di Perairan Pantai Barat Kalimantan. BPPL Jakarta.
Blaber, et al. 1994. Distribution, Biomassa and Community Structure of Demersal Fishes of the Gulf of Carpentaria, Australia. Austrtal. J.Mar. & Freshw.Res, Spesial Issue Ecology of The Gulfof Carpentaria, 45:375-396
Dinas Kelautan Dan Perikanan Bulukumba 2014. Potensi Perikanan Dan Kelautan. dari situs (https://bulukumbakab.go.id/pages/potensi-perikanan-dan-kelautan) Diakses pada tanggal 23 September 2020
Hajar, M.A.I. 2011. Fish Behaviour Utilization on Capture Process Process of “Jaring Perangkap Perangkap Pasif” (Setnet Teichi aml) in Mallasoro Bay, Jeneponto Regency. Fisheries Resources Utilization. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Hanapi. 2004. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk evaluasi kesesuaian lahan tambak di Kabupaten Jeneponto. Jurusan Kelautan. FIKP Unhas. Makassar.
Hendriono., Suwarsih., & Zainuddin,M. 2017. Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan Alami (Natural Bait) Pada alat TangkapRawai Dasar (Bottom Long Line) Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Remang (Congresox Talabon) di Perairan Bawean. Tuban, 23 September 2017. Universitas PGRI Ronggolawe Tuban. Volume 2(2017), Hal. 187-192.
Hutabarat, S dan M. Evans. 1984. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Hufiadi & Nurdin, E. 2003. Uji Coba Rawai Dasar Menggunakan Mata Pancing Nomor 4, 6 Dan 8 di Teluk Semangka, Lampung Selatan hal. 127:122.
Ismunandar, I. 2018. Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Teluk Bone pada Musim Timur 2017 [skripsi]. Makassar(ID): Universitas Hasanuddin.
Iwan. 2018 Pemetaan daerah penangkapan ikan demersal di perairan Tarakan Kalimatan Utara.Universitas Hasanuddin. Makassar.
Jasman, T., 2001. Dampak Perikanan Bundes Terhadap Kelestarian Stock Ikan diPerairan Kota Tegal. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2018. Daerah Metode dan Teknik Penangkapan Ikan.
Kisworo,R., Saputra,S.W., Ghofar,A. 2013. Analisis hasil tangkapan, produktivitas, dan kelayakan usaha perikanan rawai dasar di PPI Bajomulyo Kabupaten Pati, 2 (3), 190 – 196.
Musbir, M.T., 2018. Keanekaragaman Hasil Perikanan Laut. Badan Penerbit UNM Makassar. 207 hal.
Nelwan, F.P.A. 2004. Pengembangan Kawasan Perairan Menjadi Daerah Penangkapan Ikan. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ningsih, et.al. 2020. Karakteristik Parameter Oseanografi ikan demersal diperairan laut arafura mengunakan data pengindraan jauh. Program studi Ilmu kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Madura. Vol. 1, no 1, 2020
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Lisdawati, A., Najamuddin & Marimba, A.A. 2016. Deskripsi Alat Tangkap Ikan di Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Jurnal IPTEKS PSP. Vol. 3, no. 6: 553-571.
Sembiring, H.2008. Keanekaragaman dan kelimpahan ikan serta kaitannya dengan factor fisika kimia
Sudarmintha, Mukti Z, Safruddin (2019) Pemetaan Daerah Penagkapan Handline dengan Basis Penagkapan
Ikan di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Jurnal IPTEKS PSP. Vol 5(9) April 2018:67-83
Sudirman dan A. mallawa, 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Sudirman. 2013. Mengenal Alat dan Metode Penangkapan Ikan. Rineka Cipta. Jakarta`
Sumiono, B. 2008. Sumber Daya Ikandemersal Dan Struktur Makrozoobentos Di Perairan Selat Malaka. Thesis. Program Studi Ilmukelautan. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia.
Syetiawan, A. 2015. Penentuan Zona Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan Sebaran Klorofil-a. Jurnal Ilmiah Geomatika. Vol. 21(2): 131-136.
Wisnu L F, Zamdial, Ali M (2018) Analisis Produktivitas Dan Teknis Penangkapan Rawai Dasar Di Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara.
Zainuddin, M. 2006. Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Penelitian Perikanan dan Kelautan.
Disampaikan pada Lokakarya Agenda Penelitian COREMAP II Kebupaten Selayar. Selayar.