Perbandingan Efektivitas Penggunaan Beberapa Metode dalam Monitoring Kondisi Terumbu Karang
Abstract
Terumbu karang merupakan salah satu potensi kekayaan laut Indonesia, yang bila dikelola dan dimanfaatkan secara baik akan dapat memberikan nilai ekonomi yang tinggi bagi masyarakat. Untuk dapat mengelola terumbu karang dengan baik diperlukan dukungan data yang valid sebagai dasar dalam merumuskan suatu kebijakan. Salah satu data yang diperlukan yaitu tutupan dasar terumbu karang yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dari beberapa metode pemantauan yang umum digunakan dalam monitoring terumbu karang berdasarkan pendekatan statistik di Perairan Pulau Barranglompo dengan menggunakan tiga metode berbeda yang dibandingkan
dengan nilai sebenarnya (Metode Transek Kuadran). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode UPT merupakan metode yang efektif digunakan karena memiliki nilai koefisien variasi dan kesalahan baku yang paling kecil diantara metode lain yang dibandingkan berdasarkan tutupan karang hidupnya. Metode UPT juga lebih konsisten menghasilkan data yang tercermin dari nilai standar error yang lebih kecil. Meskipun diantara ketiga metode (LIT, PIT, dan UPT) yang diperbandingkan dengan nilai sebenarnya metode PIT merupakan metode yang menghasilkan nilai tutupan karang hidup yang lebih tinggi dari metode yang lain, namun koefisien variasi dan standar error yang dihasilkan juga relatif lebih tinggi sehingga tidak menjadi metode yang efektif untuk digunakan.
References
English, S., C. Wilkinson and V. Baker. 1997. Survey manual for tropical marine resources. Australia Marine Science Project Living Coastal Resources. Australia, 390 pp.
Faisal, A., Jamaluddin J., Natsir N., Chair R., 2012. Pemetaan Spasio Temporal Ikan-ikan Herbivora Di Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan. Jurnal Ikhtiologi Indonesia, 12(2):121-133.
Giyanto. 2010. Evaluasi Metode Transek Foto Bawah Air Untuk Penilaian Kondisi Terumbu Karang. Institute Pertanian Bogor. Bogor
Giyanto, 2013. Metode Transek Foto Bawah Air Untuk Penilaian Kondisi Terumbu Karang. Oseana, Vol. XXXVIII, No. 1 tahun 2013: 47-61.
Giyanto., Anna, EW Manuputty., Muhammad Abrar., dkk. 2014. Panduan Monitoring Kesehatan Terumbu Karang. Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI. Jakarta.
Hodgson G., Hill J., Kiene W., Maun L., Mihal, J., Liebeler J., Shuman C. dan Torres R. (2006). Reef Check Instruction Manual: A Guide to Reef Check Coral Reef Monitoring. Reef Check Foundation, California, USA. 93 hal.
Johan, O. 2003. Paper; Metode Survei Terumbu Karang Indonesia. Training Course; Karakteristik Biologi Karang. PSK-UI dan Yayasan TERANGI. Indonesia.
Jokiel, Paul. L., Ku‘ulei S. Rodgers., Eric K. Brown., Jean C. Kenyon., Greta Aeby., William R. Smith., and Fred Farrell., 2015. Comparison of methods used to estimate coral cover in the Hawaiian Islands. PeerJ 3:e954; DOI 10.7717/peerj.954
Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. Harper and Row Publishers, New York. 654 pp.
Lam Katherine., Paul K.S. Shin b.c., Robin Bradbeer a,d., David Randall a,b., Kenneth K.K. Ku a,d., Paul Hodgson e., dan Siu Gin Cheung b., 2006. A comparison Of Video and Point Intercept Transect Methods For Monitoring Subtropical Coral Communities. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 333 (2006) 115–128
Manuputty, A.E., dan Djuwariah. 2009. Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT) untuk Masyarakat Studi Baseline dan Monitoring Kesehatan karang di Lokasi Daerah perlindungan Laut. Jakarta: Coral Reef Rehabilitation and Management Program, COREMAP II-LIPI.
Sudjana, 1987. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Penerbit Tarsito. Bandung.
Suharsono, 2017. Status Terumbu Karang Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI. Jakarta.
Wahib, Nur Kholis., dan Oktiyas, M. Luthfi. 2019. Kajian Efektivitas Penggunaan Metode LIT, PIT, dan QT Untuk Monitoring Tutupan Substrat. Journal of Fisheries and Marine Research Vol.3 No.3 (331-336).