Studi Geobiofisik Pantai Pink Sebagai Wisata Laut di Lombok Timur

Authors

  • Media Fitri Isma Nugraha
  • Atriyon Julzarika

Abstract

Lombok merupakan salah satu pulau di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan segala keunikan alam teresterial dan maritimnya. Ada beberapa pulau kecil yang terdapat di sekitar Pulau Lombok. Dalam bahasa lokal, pulau disebut dengan Gili. Salah satu pulau yang terkenal adalah Gili Trawangan. Akan tetapi banyak gili lainnya yang memiliki daya tarik dan eksotisme tersendiri, diantaranya adalah gili Patelu dan gili Gambir, dikenal dengan pantai pink. Observasi dilakukan di Gili Patelu dan gili Gambir Lombok timur pada bulan Desember 2017 – Januari 2018. Gili Patelu dan gili gambir dikenal karena butiran pasirnya yang berwarna pink, yang berasal dari serpihan coral Tubipora musica Linnaeus 1758. Butiran coral ini memberikan ciri dan sensasi tersendiri bagi wisata bahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi sapsial yang berkaitan dengan keunikan dan daya tarik pantai Pink Lombok Timur sebagai destinasi wisata laut. Hasil dari penelitian ini berupa kawasan Lombok Timur memikili daya Tarik yang unik dengan keberadaan pasir yang berwarna pink. Diperlukan sebuah pengelolaan wisata bahari yang berlandaskan ekosistim dan lingkungan. Hasil penelitian ini mendapatkan data ekosistim untuk pengelolaan wisata bahari dan lingkungan maritime. 

Kata Kunci: Gili Patelu, Gili Gambir, lombak timur, Tubipora musica,Wisata bahari, 

References

Ammar MSA. 2005. An alarming threat to the red organ pipe coral Tubipora musica and suggested solutions. Ecol Res 20: 529–535 DOI 10.1007/s11284-005-0064-7.

Borneman EH (2001) Aquarium corals: selection, husbandry, and natural history. Microcosm, Charlotte, Vt. Eriksen M, Lebreton LCM, Carson HS, Thiel M, Moore CJ, Borerro JC, et al. (2014) Plastic Pollution in the World's Oceans: More than 5 Trillion Plastic Pieces Weighing over 250,000 Tons Afloat at Sea. PLoS ONE 9(12): e111913. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0111913

Hamzah, MS dan Nababan B. 2009. Study pertumbuhan dan kelangsungan hidup anakan karang Mutiara (Pinctada maxima) pada kedalaman berbeda di teluk Kopontori pulau Buton. E-journla ilmu dan teknologi kelautan tropis. Vol 1(2): 22-32.

ICRI/UNEP-WCMC (2010). Disease in Tropical Coral Reef Ecosystems: ICRI Key Messages on Coral Disease. 11pp.

Laurie J. Raymundo1 , Courtney S. Couch2 , Andrew W. Bruckner3 , C. Drew Harvell4 , Thierry M. Work5 , Ernesto Weil6 , Cheryl M. Woodley7 , Eric Jordan-Dahlgren8 , Bette L. Willis9 , Yui Sato9 , Greta S. Aeby10 . 2008. Coral Disease Handbook Guidelines for Assessment, Monitoring & Management. www. Gefcoral.org. 124pp.

Oliver JK (1986) Stony corals: classes hydrozoa and anthozoa. In: CITES identification manual. Gland, Switzerland.

Reigl B. 1996. Hermatypic Coral Fauna of Subtropical Southeast Africa: A Checklist. Pacific Science vol. 50 (4): 404-414. University of HawaiPress.

Sheppard CRC (2002) Corals of the Indian Ocean. Sida, CD-ROM.

Veron JEN (2000) Corals of the world, vol 3. Australian Institute of Marine Science, Townsville, Australia

Woodley, C.M., Bruckner, A.W., McLenon, A.L., Higgins, J.L., Galloway, S.B. and Nicholson, J.H. 2008. Field Manual for Investigating Coral Disease Outbreaks. NOAA Technical Memorandum NOS NCCOS 80 and CRCP 6. National Oceanic and Atmospheric Administration, Silver Spring, MD 85pp.

Wood EM (1983) Reef corals of the world: biology and field guide. TFH, N.J., USA

Downloads

Published

2018-07-22