Keragaman Ikan di Perairan Ekosistem Mangrove Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu

Authors

  • Heru Setiawan Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar
  • Mursidin Mursidin Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar
  • Dian Purbarani Pertamina RU VI Balongan
  • Tri Astuti Wulandari Pertamina RU VI Balongan

Abstract

Mangrove merupakan sumberdaya laut yang memiliki fungsi dan peran sangat penting bagi biota
laut, terutama sebagai tempat tinggal sementara atau tetap, tempat mencari makan, migrasi,
bereproduksi, memijah dan membesarkan anak bagi berbagai jenis ikan yang berasosiasi dengan
habitat di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis ikan pada
ekosistem mangrove hasil rehabilitasi masyarakat Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa
Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan observasi, pengukuran langsung, dan wawancara (depth interview). Analisis
data dilakukan dengan analisis diskriptif kuantitatif, analisis indeks keragaman jenis, indeks
kekayaan jenis, indeks dominansi jenis dan indeks kemerataan jenis. Hasil penelitian
menunjukkan, komposisi jenis ikan di perairan mangrove Desa Karangsong terdiri atas 35 jenis
yang digolongkan dalam 22 suku. Beberapa jenis ikan dengan kelimpahan tertinggi adalah ikan
serinding (Ambassis nalua), ikan gelodok tinggil (Periophthalmodon schlosseri), ikan pethek
(Leiognathus equulus) dan ikan longgo (Gobius paganellus). Hasil analisis indeks
keanekaragaman Shanon-Wiener (H‘) menyatakan bahwa indeks keanekaragaman jenis ikan di
perairan mangrove Desa Karangsong sebesar 2,261 yang termasuk dalam kategori "Sedang".
Indeks kekayaan jenis ikan termasuk dalam kategori “Tinggi” dengan nilai indeks kekayaan jenis
sebesar 5,882. Indeks dominansi jenis ikan di perairan mangrove Desa Karangsong termasuk
dalam kategori “Rendah” (0,228). Indeks kemerataan jenis termasuk dalam kategori “Tinggi”
dengan nilai indeks kemerataan sebesar 0,636.
Kata kunci: keragaman ikan, ekosistem mangrove, Desa Karangsong.

References

Bengen, D. G. (2004). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem

Mangrove. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian

Bogor.

Hendrata, S. (2004). Pemanfaatan ikan nila (Oreochromis niloticus) sebagai bioindikator

untuk menilai efektifitas icinerja IPAL rumah smut pupuk kaltim Bontang.

Universitas Diponegoro.

Imran, A., & Efendi, I. (2016). Inventarisasi mangrove di pesisir Pantai Cemara Lombok

Barat. Jupe, 1, 105–112.

Kamal, E. (2011). Keragaman dan Kelimpahan Sumberdaya Ikan di Perairan Hutan

Mangrove Pulau Unggas Air Bangis Pasaman Barat Pendahuluan Metode

Penelitian. Biota, 16(2), 187–192.

Kottelat, M., Whitten, A. J., Whitten, T., Kartikasari, S. N., & Wirjoatmodjo, S. (1993).

Freshwater fishes of western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition Limited.

Magurran, A. E. (1988). Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey:

Princeton University Press.

Maturbongs, M. R., Elviana, S., Sunarni, S., & DeFretes, D. (2018). Studi

keanekaragaman ikan gelodok (Famili: Gobiidae) pada muara Sungai Maro dan

Kawasan Mangrove Pantai Kembapi, Merauke. Depik, 7(2), 177–186.

https://doi.org/10.13170/depik.7.2.9012

Muhtadi, A., Ramadhani, S. fi, & Yunasfi. (2016). Identifikasi dan Tipe Habitat Ikan

Gelodok (Famili: Gobiidae) di Pantai Bali Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera

Utara. Biospecies, 9(2), 1–6.

Nontji, A. (2005). Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.

Odum, E. P. (1993). Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjahmada University Press.

Puteri, D., Sitorus, H., & Muhtadi1, A. (2017). Keragaman ikan di perairan ekosistem

mangrove Desa Jaring Halus Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Jurnal Ilmu-

Ilmu

Perairan

Pesisir

Dan

Perikanan,

(2),

–152.

https://doi.org/10.13170/depik.6.2.6656

Rahman, A., & Khairoh, L. W. (2012). Penentuan Tingkat Pencemaran Sungai Desa

Awang Bangkal Berdasarkan Nutrition Value oeicient dengan Menggunakan Ikan

Nila ( Oreochromis Niloticus Linn .) sebagai Bioindikator. Ekosains, IV(1), 1–10.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan Research Development.

Bandung: Alfabeta.

Wahyudewantoro, G. (2012). Ragam ikan mangrove di Muara Sungai Bojong Langkap

dan Sungai Ciperet Segara Anakan Cilacap. Zoo Indonesia, 21(1), 9–15.

Wahyudewantoro, G. (2015). Kajian jenis dan potensi ikan di hutan lindung Angke

Kapuk, Penjaringan Jakarta Utara. Pena Aquatika, 12(1), 58–71.

Downloads

Published

2019-10-21