Kajian Kondisi dan Komposisi Vegetasi Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Kabupaten Bone
Abstract
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2018 dengan tujuan untuk melihat kondisi
dan komposisi vegetasi mangrove yang terdapat di enam kecamatan wilayah pesisir Kabupaten
Bone, yaitu Kecamatan Cenrana, Awangpone, Tanete Riattang Timur, Barebbo, Mare dan Tonra.
Pengambilan data dilakukan dengan mengunakan metode transek kuadran membentuk plot
berukuran 10x10 m 2 . Setiap plot, 10x10 m 2 dilakukan pengukuran diameter batang pohon
mangrove (diameter >4 cm atau keliling batang >16 cm) menggunakan meteran jahit. Hasil
penelitian didapatkan 8 jenis mangrove yakni Rhizophora mucronata, Rhizophora lamarckii,
Rhizophora apiculata, Nypa fruticans, Sonneratia alba,Avicenia marina, Avicenia officinalis,
Xylocarpus granatum. Vegetasi mangrove di tiap kecamatan pesisir Kabupaten Bone didominasi
oleh kategori pohon yang memiliki kerapatan berkisar 1.600-10.200 individu/ha. Berdasarkan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tahun 2004 tentang kriteria baku mutu kerusakan mangrove
dapat disimpulkan bahwa, kondisi mangrove di tiap kecamatan Kabupaten Bone berada dalam
kondisi “baik” dengan tingkat kerapatan “sangat padat”. Kerapatan tertinggi dijumpai di
Kecamatan Awangpone Desa Kajuara dengan nilai kerapatan mencapai 10.200 individu/ha,
sedangkan kerapatan terendah ditemukan di Desa Usto Kecamatan Mare dengan kerapatan
pohon1.600 individu/ha. Nilai kepadatan relatif tertinggi dari jenis Nypa fruticans (35,94%),
sedangkan untuk nilai indeks penting jenis Rhizophora mucronata (56,72%) dan Sonneratia alba
(51,08%) memiliki nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan 6 jenis mangrove lainnya yang
terdapat pada lokasi pengamatan .
Kata kunci :kondisi, vegetasi mangrove, wilayah pesisir, Kabupaten Bone.
References
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 201 Tahun
Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove.
Jakarta. (1)
Kusmana, C., 1997. Ekologi dan Sumberdaya Ekosistem Mangrove, Makalah Pelatihan
Pengelolaan Hutan Mangrove Lestari Angkatan IPKSPL.Institut PertanianBogor,
Bogor. (2)
Permadi, E.H. 2016. Indek Nilai Penting Vegetasi Mangrove di Kawasan Kuala Idi,
Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan
Unsyiah, Volume 1, Nomor 1 : 82 – 95. (3)
Setyawan, A., Indrowuryatno, D., Wiryanto, K., Winarno, dan Susilowati, A.,
Tumbuhan Mangrove di Pesisir Jawa Tengah : 1. Keanekaragaman Jenis.
Biodiversitas.Journal of Biological Diversity. 6 (2), 90-94. (4)
Yani, E., 2006. Struktur dan Kemampuan Tumbuh Kembali Hutan Mangrove Cikiperan
Cilacap. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Sudirman. Purwokerto. (5)