Karakterisasi Spasio-Temporal Kualitas Air di Tambak dan Perairan Sekitar Kawasan Pertambakan Minapolitan
Abstract
Kualitas air merupakan salah satu variabel yang menentukan kualitas lahan. Selain sebagai media
utama budidaya, air merupakan tempat tumbuhnya pakan alami dan terjadinya berbagai reaksi
kimia yang kemungkinan menjadi faktor pembatas, untuk itu kualitas air baik di tambak maupun
di perairan sekitar tambak perlu diketahui. Kualitas air sangat sensitif dengan perubahan musim
sehingga informasi kualitas air berbasis spasial sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik spasio-temporal kualitas air di tambak dan di perairan laut yang menjadi
sumber air tambak. Pengambilan sampel dan pengukuran langsung dilakukan pada 10 titik
mengikuti metode purposive sampling yakni dengan memilih unit tambak dan lokasi perairan yang
memiliki karakteristik spesifik seperti warna air dan kegiatan budidaya. Pengukuran kualitas air
dilaksanakan pada musim hujan, peralihan dan kemarau untuk mengetahui pengaruh musim
terhadap kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi kualitas air utamanya pada
perairan laut dekat muara sungai dandi mulut saluran pembuangan tambak. Nilai DO didapatkan
mencapai nilai kritis (2 mg/L) untuk kegiatan budidaya dimuara sungai pada musim kemarau,
dengan nilai NO 3 lebih tinggi dari standar kualitas air budidaya pada musim hujan. Nilai total
ammonia nitrogen (TAN) rata-rata lebih tinggi juga ditemukan pada mulut saluran tambak pada
musim hujan dan musim kemarau dibandingkan pada lokasi lain. Dengan hasil demikian,kondisi
optimum atau musim tanam yang baik untuk budidaya udang didapatkan pada musim peralihan
yakni pada bulan Mei sampai dengan Juli setiap tahunnya.
Kata kunci: Spasio-temporal, kualitas air, tambak, perairan.
References
Anguilar-Manjarrez, J., Kapetsky, J.M., & Soto, D. 2010. The Potential of Spatial
Planning Tools to Support The Ecosystem Approach to Aquaculture. Paper
presented at the FAO/Rome Expert Workshop, 19-21 November 2008, Rome,
Italy.
Aslan, M. 1999. Budidaya Rumput Laut. Kanisius. Yogyakarta.
Buwono, I. D. 1993. Tambak Udang Windu : Sistem Pengelolaan Berpola Intensif.
Kanisius. Yogyakarta. 152 hal.
Chanratchakool, P., J.F. Turnbull, S. Funge-Smith, & C. Limsuwan. 1995. Health
Management in Shrimp Ponds. Second edition. Aquatic Animal Health Research
Institute, Department of Fisheries, Kasetsart University Campus, Bangkok. 111 pp.
Cheng, W., Su-Mei Chen, F.I. Wang, Pei-I Hsu, & C.H. Liu. 2003. Effects of
Temperature, pH, Salinity and Ammonia on the Phagocytic Activity and Clearance Efficiency of Giant Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii to Lactococcus
garvieae. Aquaculture,219 : 111– 121.
Dugan P.R. 1972. Biochemical Ecology of Water Pollution. Plenum press. Newyork.
p.
Effendi, H. 2000. Telaah kualitas air. Managemen Sumberdaya Perairan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 259 hal.
Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Goldman, C.R &A.J. Horne. 1983. Limnology. Mac Graw Hill Int. Book Company.
Tokyo. 464 p.
Hadikusumah. 2008. Variabilitas Suhu dan Salinitas di Perairan Cisadane. Makara Sains,
(2): 82-88.
Kamariah & Tarunamulia. 2017. Variasi Spasio Temporal Nilai BOD (Biological Oxygen
Demand) Sebagai Indikator Kualitas Perairan di Sekitar Kawasan Pertambakan
Minapolitan. Simposium NasionalKelautan dan Perikanan ke-4 2017, Makassar,
Mei 2017. Prosiding. “Percepatan Pembangunan Ekonomi Kelautan
Berkelanjutan di Era Persaingan Global dan Perubahan Iklim”.Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan Unhas. Makassar. ISBN: 978-602-71759-3-8. hal. 727-
Kamlasi Y. 2008. Kajian Ekologi dan Biologi untuk Pengembangan Budidaya Rumput
Laut (Eucheuma cottoni) di Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Propinsi
Nusa Tenggra Timur. Tesis. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor.
Kordi, M.G. 2010. Budi daya Ikan Bandeng Untuk Umpan. Penerbit Akademia, Jakarta.
Hal 111.
Kordi, M.G. & Tancung A.B. 2005. Pengelolaan Kualitas Air. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta. 208 hal.
Lobato, T.C., Hauser-Davis, R.A., Oliveira, T.F., Silveira,A.M., Silva, H.A.N., Tavares,
M.R.M. & Saraiva,A.C.F. (2015). Construction of a novel waterquality index and
quality indicator for reservoirwater quality evaluation: A case study in theAmazon
region. Journal of Hydrology, 522: 674-683.
Pescod, M.B. 1973. Investigation of ration effluent and stream of tropical countries.
Bangkok. AIT. 59 hal.
Manik, K.E.S. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Djambatan Jakarta
Milero, F.J. & M.L. Sohn. (1992). Chemical Oceanography. CRC Press Inc. London. 531
pp.
Mintardjo, K., Sunaryanto A., & Hermiyaningsih. 1985. Pedoman Budidaya Tambak.
Dinas Perikanan. BBAP Jepara.
Nyabakken, J.W. 2000. Biologi laut suatu pendekatan ekologi. PT. Gramedia. Jakarta.
Poernomo, A. 1988.Pembuatan Tambak Udang di Indonesia. Departemen Pertanian.
Badan Penelitian dan Pengembangan, Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai,
Maros
Poernomo, A. 1989. Indonesia ought to learn from the failure of shrimp culture in Taiwan.
Proc. Sci. Workshop on Research Support to the National Shrimp Industry
Development Program. 1:81-161.
Riyadi, A. 2006. Kajian Kualitas Air Waduk Tirta Shinta di Kotabumi Lampung. Jurnal
Hidrosfir. 1(2): 75 82.
Salim, H., Rustam, A., & Ati, R.N.H. 2007. Pola Sebaran Spasial Kualitas Air Teluk
Bumggus Padang. Jurnal Segara, 3(1). 1-10.
Samuel, Siti, N.A., Safran, M., & Subagdja. 2010. Perikanan dan Kualitas Lingkungan
Perairan Danau Ranau Dalam Upaya Pelestarian dan Mendukung Produksi Hasil
Tangkapan Nelayan. Laporan Akhir Riset. Kementrian Kelautan dan Perikanan.
BRPPU Palembang (ID).
Sawyer, C.N. & McCarty, P.L. 1978. Chemistry for Environmental Engineering. Third
edition. McGraw-Hill Book Company, Tokyo.532p
Suharyanto, Muhariadi, A & Sudrajat, A. 1996. Penggunaan 3 jenis kerang sebagai
Biofilter pada Pemeliharaan Udang Windu (Penaeus monodon) dalam Skala
Laboratorium. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2(1):80-87
Tarunamulia, Mustafa, A., Utojo, Marsambuana, A., Asaad, I.J., Ratnawati, E., Hasnawi,
Athirah, A., & Kamariah. 2016. Aplikasi Informasi dan analisis geospasial untuk
inventarisasi dan monitoring kegiatan budidaya tambak skala hamparan. Laporan
Teknis Akhir Tahun 2016, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan. 53 hal.
Yusuf, M.I. 2005. Laju pertumbuhan harian, produksi dan kualitas rumput laut
kappapycus alvareziiyang dibudidayakan dengan sistem aliran air media dan tallus
benih yang berbeda. Disertasi. Universitas Hasanuddin. Makassar.