Kepadatan Bakteri Simbion Rumput Laut (Eucheuma spinosum) yang Berasal dari Perairan Puntondo, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Authors

  • Rahmayanti S Program Studi Ilmu Kelautan, FIKP, Universitas Hasanuddin
  • Arniati Massinai Program Studi Ilmu Kelautan, FIKP, Universitas Hasanuddin
  • Supriadi Mashoreng Program Studi Ilmu Kelautan, FIKP, Universitas Hasanuddin

Abstract

Umumnya organisme yang hidup di laut bersimbion dengan bakteri, termasuk rumput laut
Eucheuma spinosum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan bakteri simbion
rumput laut Eucheuma spinosum yang dibudidayakan di perairan Puntondo, Kabupaten Takalar.
Pengambilan sampel dilakukan pada 5 stasiun disepanjang pantai perairan Puntondo. Inokulsi
suspensi bakteri dengan metode tuang, perhitungan jumlah bakteri dengan metode angka lempeng
total. Hasil perhitungan didapatkan kepadatan bakteri simbion rumput laut Eucheuma spinosum
secara berurutan dari jumlah yang tinggi ke rendah stasiun 4 (2,49 x 10 5 cfu/g), stasiun 2 (2,48 x
10 5 cfu/g), stasiun 5 (2,34 x 10 5 cfu/g), stasiun 3 (1,62 x 10 5 cfu/g) dan stasiun 1 (1,23 x 10 5 cfu/g).
Berdasarkan morfologi koloni yaitu bentuk, elevasi, tepi, tekstur dan warna didapatkan 5 isolat
bakteri yang berbeda.
Kata kunci: bakteri simbion, rumput laut, Eucheuma spinosum.

References

Alam, A.A., 2011. Kualitas Karaginan Rumput Laut Jenis Eucheuma spinosum Di

Perairan Desa Punaga Kabupaten Takalar. [Skripsi]. Jurusan Ilmu Kelautan.

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Amstrong, E., A.Rogerson and J.W.Leftley. 2000. The Abundance of Heterotrophic

Protists Associated with Intertidal Seaweeds.

Arisandi, A., B.Tamam dan R.Yuliandari. 2017. Jumlah Koloni pada Media Kultur

Bakteri yang Berasal dari Thallus danPerairan Sentra Budidaya Kappaphycus

alvarezii di Sumenep.

Badan Standar Nasiona. 2006. Standar Nasional Indonesia 01-2332.3. Cara Uji

Mikrobiologi-Bagian 3: Penentuan Angka Lempeng Total (ALT) Pada Produk

Perikanan. 11 hal.

[BPOM]. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2008. Angka Lempeng Total (ALT)

Cappucino, J. G dan Sherman, N. 1987. Microbiology, A Laboratory Manual. California.

Menko Park The Benjamin/ Cummins Publishing Company,Menlo Park.

Calofornia.

Dwidjoseputro, D., 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Halaman 53.

Egan, S., T. Harder., C. Burke., P. Steinberg/. S. Kjelleberg and T. Thomas., 2013. The

Seaweed Holobiont: Understanding Seaweed-Bacteria Intractions. FEMS

Microbiologi Rev 37: 462-467.

Gerard, V.A., S.E. Dunham and G. Rosenberg., 1990. Nitrogen-Fixation by

Cyanobacteria Associated with Codium fragile (Chlorophyta): Enyironmental

Effects and Transfer Of Fixed Nitrogen. Marine Biology 105, 1-8.

ISO 6579, ISO 10273 and 21528., 2014. Technical Data Sheet GranuCultTM Nutrient

Agar. The life science business of Merck operates as Millipore Sigma in the U.S.

and Canada.

Khasanah, 2013. Analisis Kesesuaian Perairan Untuk Lokasi Budidaya Rumput Laut

Eucheuma Cottonii Di Perairan Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo [Skripsi].

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Mardiyah, V., Fasya, A.G., Fauziyah, B., Amalia, S., 2012. Ekstraksi, Uji Aktivitas

Antioksidan terhadap 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan Identifikasi

Golongan Senyawa Aktif Alga Merah Euchema spinosum dariPerairan

Banyuwangi. Skripsi

Singh, R.P. and C.R.K. Reddy. 2014. Seaweed–microbial interactions: key functions of

seaweed-associated bacteria. Discipline of Marine Biotechnology and Ecology.

Teurupun A, Samuel M, Timbowo, Joyce. 2013. Identifikasi Kapang pada Rumput laut

Kappaphycus alvarezii Kering dari Desa Rap Rap Arakan Kecamatan Tatapan

Kabupaten Minahasa Selatan. Universitas Sam Ratulangi. Perikanan dan Ilmu

Kelautan. Manado.

Proksch, P. RA, Edrata and R, Ebel, 2003. Drugs from the sea- current status and

microbiological implication. Appl. Microbiol. Biotechnol. 59: 125134.

Downloads

Published

2019-10-21