Mabbakkang Tradition and Its’ Effects on Health of Villagers of Bacu Bacu Pujananting Barru: A Qualitative Study

Authors

  • Fiqriatul Hidayah Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin
  • Nuurhidayat Jafar Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin
  • Silvia Malasari Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin http://orcid.org/0000-0002-4358-4697

Abstract

Introduction: Indonesia is an archipelago country that has a diversity of race, culture and customs. Not infrequently customs that are believed by some to be not only a positive impact, but sometimes have a negative impact, especially in health problems.To identify Mabbakkang indigenous phenomenon and its effect on the health of the communities in the District Bacu-Bacu, Pujananting Barru. Method: Type of studi isQualitative research (phenomenology) was performed on 9 participants who have experience in custom undergo Mabbakkang through interview techniques in-depth interviews and data were analyzed by thematic analysis the technique developed by Colaizzi. Result: This study resulted in 7 themes on a custom implementation Mabbakkang ie execution time, the implementation, a series of execution, people involved, dietary restrictions, reason, and the consequences of breaking taboos. Conclusions: This study shows that a custom implementation Mabbakkang is one tradition that is held each year as a condition for the perfection of a child-Bacu-Bacu village communities and give effect on the health of the communities in the District Bacu Bacu-Pujananting Barru if breaking taboos.

References

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Bruner and suddart’s textbook of medical-surgical. Philadelphia: Lippincott –Raven Publisher.

Lestari, S., Widodo, & Sumardino. (2014). Pendekatan kultural dalam praktek keperawatan profesional dirumah sakit jogja international hospital. Jurnal kesmadaska, 1-8.

Media, A. (2014). Melestarikan orisinilitas. Bali: Akar media Indonesia.

Sutardi, T. (2006). Antropologi: mengungkapkan keragaman budaya. Bandung: Setia purna inves.

Pratiwi, N. L., Roosihermiatie, B., & Hargono, R. (2012). Faktor Determinan Budaya Kesehatan Dalam Penularan Penyakit TB Paru. Buletin penelitian sistem kesehatan, 26-37.

Ipa, M., Prasetyo, D. A., & Kasnodiharjo. (2016). Praktik Budaya Perawatan Dalam Kehamilan Persalinan dan Nifas Pada Etnik Baduy Dalam. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 25-36.

Susanto, A. B. (2007). Masih(kah) Indonesia. Yohyakarta: Kanisius.

Manafe, Y. D. (2011). Komunikasi Ritual pada Budaya Bertani Atoni Pah Meto di Timor-Nusa Tenggara Timur. Jurnal Komunikasi , 287-298.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Widiawanti, A. (2015). Simbolisme dalam Sistem Kepercayaan Masyarakat adat Kajang dalam (Ilalang Embayya) di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Retnoningsih, D. (2014). Kajian Folklor Rangkaian Upacara adat Kehamilan sampai dengan kelahiran Bayi di Desa Borongan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Yogyakarta: eprints.uny.ac.id.

Sulkarnaen, A. (2010). Tradisi Royong Makassar: Kajian Terhadap Perubahan dari Ritual Keseni Pertunjukan. Depok: lib.ui.ac.id.

Firmansyah. (2012). Nilai-Nilai Solidaritas Sosial dalam Upacara Maccera' Tappareng di Danau Tempe Kabupaten Wajo. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Hasanah, D. N., Febrianti, & Minsarnawati. (2012). Kebiasaan makan menjadi salah satu penyebab kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di poli kebidanan RSI&A lestari cirendeu tangerang selatan. Kesehatan reproduksi, 91-104.

Werdiani, N. W., Sanjaya, D. B., & Sudiatmaka, K. (2014). Pelaksanaan Tradisi Nyepi Adat Ditinjau dari Sosio-Budaya dan Religius di Desa Pkraman Palaktiying, Kecamatan Bangil, Kabupaten Bangil. ejournal.undikshas, 1-14.

Aditiya, R. (2015). Tradisi MAndi Safar Desa Sungai Buluh Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Jom Fisip, 1-15.

Abidin, A. Z. (2014). Makna Simbol Ritual Ngobur Tamoni (Studi Etnografi Ritual Ngobur Tamoni di Klurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep). Journal Unair, 76-84.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik Edisi 5. Jakarta: EGC.

Price, S. A., & Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.

Downloads

Published

2019-09-30

Issue

Section

ARTICLES