Pola Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risikonya pada Suku Anak Dalam di Desa Nyogan Provinsi Jambi

Ummi Kalsum, Oka Lesmana, Diah Restu Pertiwi

Abstract

Hypertension and Diabetes Mellitus (DM) are increasingly prevalent and the main cause of deathin Indonesia, this also happened in Jambi. The environmental and social transition that occurred in AnakDalam Ethnic Group in Nyogan Village since 2004 has resulted to lifestyle changes and has an impact onchanging patterns of disease. The purpose of this study was to determine risk factors related to hypertensionand DM in SAD Nyogan Village. The research design was cross sectional used a total sample of 193 SAD,aged ≥18 years-old, living in the SAD residential area of Nyogan Village. Time of data collection duringApril 2019. Research variables were age, gender, family history, diet, smoking and physical activity obtainedby interviews, blood pressure measurements and glucose checks. Data analysis using chi-square and multiplelogistic regression. The study found the prevalence of hypertension in SAD 4,32% and DM were 0,72%. Riskfactors of hypertension were age and diet, while DM were age, sex, family history, diet and physical activity.The most dominant factor related to hypertension was age (Odds Ratio (OR=4,632; 95% Confidence Interval(CI)=1,579-13,675) and the most dominant factor of DM was a diet (OR=11,23; 95% CI=0,84-150,57). TheSAD needs to regulate their diet, especially when they are >40 years-old and also carry out a healthy lifestyle.

References

1. Minor Global Health. Double Burden of Disease. Amsterdam: Vrje Universiteit Amsterdam;2016. Available at: https://studiegids.vu.nl/
en/Minor/2018-2019/global-health/AB_1109

2. Kemenkes RI. Infodatin Hipertensi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.

3. Kemenkes RI. Infodatin Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.

4. Kemenkes RI. Sebagian Besar Penderita Hipertensi Tidak Menyadarinya. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.

5. World Health Organization. Diabetes Fakta dan Angka. 2016.

6. Kemenkes RI. Riskesdas 2013. Jakarta: Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan bKementerian Kesehatan RI; 2013.

7. Kemenkes RI. Hasil Utama Riskesdas Tentang Prevalensi Diabetes Mellitus di Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;2018.

8. Dinkes Jambi. Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥ 18 tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Jambi. Jambi: Dinas Kesehatan; 2015.

9. Dinkes Jambi. Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥ 18 tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Jambi. Jambi: Dinas Kesehatan; 2016.

10. Dinkes Jambi. Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥ 18 tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Jambi. Jambi: Dinas Kesehatan; 2017.

11. Irwan. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Yogyakarta: Deepublish; 2016.

12. Movanita ANK. Lama Hidup Nomaden, Kini Suku Anak Dalam Punya Hunian Tetap. [Report Online]. [Diakses pada 19 Februari 2017]. Available at: Kompas.com.

13. Dinsos TK dan Transmigrasi. Profil Komunitas Adat Terpencil dan Program Pemberdayaan KAT di Provinsi Jambi. Jambi: Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 2013.

14. Kalsum U, Halim R, Fitri A. Pola Perkawinan, Pola Konsumsi dan Status Gizi Balita Orang Rimba di Desa Sungai Terap dan Hajran. Jurnal Kesmas Jambi. 2018;2(2):87–96.

15. Sartik, Tjekyan RS, Zulkarnain M. Faktor-Faktor Risiko dan Angka Kejadian Hipertensi pada Penduduk Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2017;8(3):180–191.

16. Kusumawaty J, Hidayat N, Ginanjar E. Hubungan Jenis Kelamin dengan Intensitas Hipertensi. Mutiara Medika. 2016;16(2):46–51.

17. Thaha IL, Widya A, Dian SA. Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep. Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2016;12(2):104–110.

18. Heriziana. Faktor Risiko Kejadian Penyakit Hipertensi di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang. Jurnal Kesmas Jambi. 2017;1(1):31–39.

19. Manawan AA, Rattu AJM, Punuh MI. Hubungan antara Konsumsi Makanan dengan Kejadian Hipertensi di Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Farmasi. 2016;5(1):340–347.

20. Santosa LHK, Chasani S, Pramudo SG. Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Puskesmas Kenduruan, Kabupaten Tuban. Jurnal Kedokteran Diponegoro. 2016;5(4):1182–1191.

21. Fathurohman I, Fadhilah M. Gambaran Tingkat Risiko dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 di Buaran, Serpong. Jurnal Kedokteran YARSI. 2016;24(3):186–202.

22. Hengky, dkk. Hubungan Pola Makan dengan Insidensi Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Wanita Usia Dewasa di RSUD Andi Makkasau Kota Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan. 2018;1(1):34–41.

23. Kurniawaty E, Yanita B. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II. J Medical Journal of Lampung University. 2016;5(2):27–31.

24. Kusnadi G, Murbawani EA, Fitranti DY. Faktor Risiko Diabetes Mellitus pada Petani dan Buruh. Journal of Nutrition College. 2017;6(2):138–148.

25. Nyuyki CK, Ngufor G, Mbeh G, Mbanya JC. Epidemiology of Hypertension in Fulani Indigenous populations-Age, Gender and Drivers. Journal of Health, Population and Nutrition. 2017;1–12.

26. Harris SB, Bhattacharyya O, Dyck R, Hayward MN, Toth EL. Type 2 Diabetes in Aboriginal Peoples. Canadian Diabetes Association. 2013;37:191–196.

27. Esler D, Raulli A, Pratt R, Fagan P. Hypertension: High Prevalence and Positive Association with Obesity among Aboriginal and Torres Strait Islander Youth in far North Queensland. 2016;40(1):65–69.

28. Kurniasih I, Setiawan MR. Analisis Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Puskesmas Srondol Semarang Periode Bulan September–Oktober 2011. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. 2013;1(2):54–59.

29. Pradono J, Indrawati L, Murnawan T. Permasalahan dan Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Terjadinya Hipertensi di Kabupaten Bogor Provinsi. Jawa Barat. Buletin Penelitian Kesehatan. 2013;41(2):61–71.

30. Andika F, Safitri F. Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh. Journal of Healthcare Technology and Medicine. 2019;5(1):148–161.

31. Anwar R. Konsumsi Buah dan Sayur serta Konsumsi Susu Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi di Puskesmas S. Parman Kota Banjarmasin. Jurnal Skala Kesehatan.2014;5(1).

32. Mahmudah S, Maryusman T, Arini FA, Malkan I. Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Kelurahan Sawangan Baru Kota Depok tahun 2015. Jurnal Biomedika. 2016;8(2):39–47.

33. Hariyanto B, Sugiatmi, Gantina A, Maulad A. Perkembangan Konsumsi Pangan. [e-book].2018.

34. Sudaryanto A, Setiyadi NA, Frankilawati DA. Hubungan antara Pola Makan, Genetik dan Kebiasaan Olahraga terhadap Kejadian Diabetes Mellitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Nusukan, Banjarsari. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi. 2014;1(1):19–24.

35. Zulfah S, Syukri M, Hadisaputro S, Adi MS, Nugroho H, Setiawati MM. Karbohidrat dalam Makanan Khas Melayu Jambi Diwaspadai sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus tipe 2. Journal of Health Care Media. 2016;2(5):1–7.

36. Wardiah, Emilia E. Faktor Risiko Diabetes Mellitus pada Wanita Usia Reproduktif di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama Kota Langsa, Aceh. Jurnal Kesehatan Global.2018;1(3):119–126.

Authors

Ummi Kalsum
ummi2103@unja.ac.id (Primary Contact)
Oka Lesmana
Diah Restu Pertiwi
Kalsum, U., Lesmana, O., & Pertiwi, D. R. (2019). Pola Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risikonya pada Suku Anak Dalam di Desa Nyogan Provinsi Jambi. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(4), 338-348. https://doi.org/10.30597/mkmi.v15i4.7062

Article Details