Shame Culture In Society of Cash Direct Aid Recipients (BLT) Not on Target in Miji Village Kranggan District of Mojokerto City

Authors

  • Febri Edytya 1Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
  • Tutik Sulistyowati 2Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31947/hjs.v4i2.19698

Abstract

Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebenarnya bertujuan untuk menunjang kebutuhan konsumsi rumah tangga miskin yang ada di Indonesia. Akan tetapi, dalam penyaluran bantuan tersebut masih ditemukan adanya ketidak tepatan sasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana budaya malu yang dimiliki oleh masyarakat sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tidak tepat sasaran di Kelurahan Miji Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis data interaktif Milles dan Huberman yakni melalui reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dalam kehidupan masyarakat Kelurahan Miji Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto masih memiliki budaya malu. Budaya malu yang dimiliki oleh masyarakat tersebut akan sangat mempengaruhi tindakan mereka dalam pengambilan keputusan bahwa dana BLT yang mereka dapatkan harus dikembalikan. Budaya malu pada dasarnya merupakan nilai tradisional yang kemudian dikembangkan oleh masyarakat guna mengatur interaksi antara anggota keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam penelitian ini budaya malu yang mendasari tindakan antar seorang individu dengan lainnya tentu akan berbeda dalam pengalamannya sebagai penerima dana dari program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tidak tepat sasaran.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-12-25

Issue

Section

Articles