Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi olehadanya Undang Undang Perlindungan Anak (UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak) menjadikan dilema yang berat bagi para guru dalam memberikan hukuman bagi para siswa yang melanggar aturan-aturan di sekolah. Dampak dari dilema tersebut, akhirnya guru menjadi kurang tegas terhadap siswa yang nakal atau melanggar tata tertib yang ada di sekolah.Ketidaktegasan guru berdampak terhadap semakin rendahnya wibawa guru di hadapan parasiswa, khususnya di kalangan siswa-siswa yang nakal. Mereka semakin seenaknya melanggar tata tertib sekolah. Sehingga trust atau kepercayaan siswa yang lain terhadap gurunya menjadi sangat rentan.Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis tentang bentuk kepercayaan responden dan pelayanan guru BK, persepsi kepercayaan responden terhadap pelayanan guru BK, pengaruh antara kepercayaan siswa terhadap pelayanan guru BK. Penelitian ini menggunakan analisisunivaratdanbivaratmenggunakan bantuan software aplikasi computer program SPSS versi 24.Siswa dalam penelitian ini berjumlah 78siswa. Teknik Sampling menggunakan metode disproportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik melalui kuesioner (angket), observasi, wawancara semiterstruktur dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh ada pengaruh positif dan signifikan antara pelayanan dan kepercayaan siswa. Artinya apabila variabel pelayanan semakin baik, maka kepercayaan siswa juga akan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya, apabila variabel pelayanan semakin kurang, maka kepercayaan siswa juga akan semakin berkurang.
References
Abdullah Idi. (2011). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Alfitri. (2011). Community Development: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Anthony S. Bryk and Barbara Schneider. (2003) Trust in School: A Core Resource for School Reform
Astrid S. (2003). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial . Grafindo Persada. Jakarta
Coleman J. S. 1988. Social Capital in The Creation of Human Capital. Amercan Journal of Sociology 94 (supplement): S95-S120
Damsar. Pengantar Teori Sosiologi. Jakarta: Fajar Dunia
Fadjar. (1999). Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Fajar Dunia
Fenti Hikmawati. (2010). Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
http://regional.liputan6.com/read/2575357/5-konflik-pelik-guru-versus-siswa-berujung-pidana (07 September 2017)
http://www.ascd.org/publications/educational-leadership/mar03/vol60/num06/Trust-in-School@-A-Core-Resource-for-School-Reform.aspx (06 September 2017)
Jousairi Hasbullah. (2006). Social Capital. Jakarta: MR-United Press Jakarta
Laksamana, Arsono. (2002). Pengaruh Saling Ketergantungan, Kepercayaan, dan Keselarasan Tujuan Terhadap Kooperasi dan Kinerja Perusahaan Manufaktur pada Hubungan Kontraktual dengan Pemasoknya”. Jurnal Akuntansi & Keuangan.
Mansyur Radjab. (2014). Bahan Ajar Metode Penelitian Kualitatif. Jurusan Sosiologi FISIP UNHAS. Makassar.
Mansyur Radjab. (2014). Bahan Ajar Sosiologi Pendidikan. Jurusan Sosiologi FISIP UNHAS. Makassar
Moh Nazir. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Muhammad Noor Syam. (1986). Filsafat Pendidikan dan DasarPendidikan Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional.
Nanang Martono. (2010). Metode PENELITIAN Kuantitatif. Jakarta: Karisma Putra Utama Offset.
Ojha Amithb, M.P. Gupta. (1998). Does E-Government Enhance Trust ingovernment. Computer Society of India.
Ratnasari, Murni. Optimalisasi Modal Sosialdalam Pembangunan KesejahteraanPekerjaOutsourchingdi PT. Aneka Tambang Unit BisnisPertambanganNikelPomala Sulawesi Tenggara.(2014). TesisSosiologi.UniversitasHasanuddin.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alafabeta
Tschannen-Moran, M., Hoy, A. W., & Hoy, W.K, (1998).Teacher efficacy: Its meaning and measure. Review of Educational research, 68(2), 189-190
Wijaya, David. (2012). Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat.
Woolfolk hoy, A. &Tschannen-Moran (1999). Implications of cognitive approaches to peer learning for teacher education.In A.M. O’Donnell & A. King (Eds.) Cognitive Perspectives on peer learning.Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum.
Woolfolk Hoy, A. &Tschannen-Moran (2001). Collaboration and the need for trust. Journal of educational Administration, 39, 308-331.
Zainuddin Maliki. (2008). Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Zulganef dan Murni.(2008). Hubungan Kepuasan dan Kepercayaan Mahasiswa terhadap Lembaga Pendidikan Tinggi dengan Keinginan untuk Membujuk Calon Mahasiswa melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.