Main Article Content

Abstract

Salah satu upaya menurunkan jumlah kelahiran dengan program keluarga berencana, diantaranya dengan menggunakan alat kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penghentian (drop out) alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) yang melakukan pemeriksaan kehamilan dan KB. Jumlah sampel adalah 135 WUS. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 48,9% yang berhenti menggunakan KB dan yang tidak berhenti menggunakan KB sebanyak 51,1%. Terdapat hubungan antara umur (p=0,004) dan efek samping (p=0,000) dengan kejadian penghentian KB, tetapi faktor paritas (p=0,116), pendidikan (p=0,073), pendapatan (p=0,464), kualitas pelayanan (p=0,960), asuransi kesehatan (p=0,764), dukungan suami (p=0,982) dan sosial budaya (p=0,457) tidak memiliki hubungan dengan kejadian penghentian KB. Peneliti menyarankan PLKB untuk mengendalikan faktor risiko yang menjadi penyebab penghentian alat kontrasepsi sehingga responden tidak mengalami kejadian penghentian KB.

Keywords

Penghentian pemakaian alat kontrasepsi WUS

Article Details

How to Cite
Lukman, M., Moedjiono, A. I., & Sarake, M. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penghentian Alat Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sinjai Tengah. Hasanuddin Journal of Public Health, 1(1), 51–60. https://doi.org/10.30597/hjph.v1i1.9512

References

  1. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Macro International. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia: Badan Pusat Statistik dan Macro International, Calverton, Maryland, USA. 2015.
  2. Dinkes Kabupaten Sinjai. Profil Kesehatan Kabupaten Sinjai Tahun 2017. Kabupaten Sinjai: Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai; 2017.
  3. Arum. Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahterah. Jakarta; 2008.
  4. Hartanto Hanafi. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan; 2004.
  5. Prawirohardjo, S. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi edisi 3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2013.
  6. Fajar. Analisis Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Drop Out KB ada Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Mitra Keluarga Bersemi Lompoe Kota Parepare. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanudin; 2013.
  7. Bongaarts, Jhon C. Global Fertility Transition, Population and Development Review, The Population Council, New York; 2001.
  8. Saha UR, Khan MA, Bequm M, dan Bairaqi R. Determinants of Pill Failure in Rural Bangladesh, Centre for Health & Population Research. Journal of Preventive Medicine. 2004;36(1):39-50.
  9. Jennifer Kerns, Carolyn Westhoff, Chelsea Morroni dan Patricia Aikins Murphy. Partner Influence on Early Discontinuation of the Pill In a Predominantly Hispanic Population, Perspectives on Sexual and Reproductive Health. 2009;35(6):256-260.
  10. Soekanto, S. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006.
  11. Fienalia, Rayni Alus. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoranmas Kota Depok. Depok: Universitas Indonesia; 2012.
  12. Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya; 2014.
  13. Maskanah. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Drop Out Alat Kontrasepsi Suntik di Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2009.
  14. Herlinawati. Pengaruh Komunikasi, Informasi, Edukasi dan Kualitas Pelayanan Kontrasepsi terhadap Drop Out Penggunaan Alat Kontrasepsi. Semarang: Universitas Diponegoro; 2004.
  15. Permatasari, Nur Endah. Determinan Penghentian KB di Indonesia. [Skripsi]. Jember: Universitas Jember; 2013.

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.