Edukasi dan Pengolahan Lahan untuk Penyediaan Apotek Hidup di Desa Belabori Kabupaten Gowa
pdf

Keywords

TOGA
Desa Belabori
Edukasi

Abstract

Tujuan: Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Belabori mengenai cara menanam, merawat, dan mengolah Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai alternatif pengobatan mandiri melalui kegiatan edukasi dan penyediaan lahan apotek hidup berupa kebun TOGA yang akan menjadi percontohan bagi masyarakat. Metode: Melakukan observasi melalui wawancara kepada masyarakat mengenai keberadaan TOGA di sekitar Desa Belabori, kemudian dilakukan edukasi secara langsung dan pembuatan buklet mengenai TOGA, serta dilanjutkan dengan pengadaan bersama kebun TOGA sebagai bentuk pengaplikasian materi edukasi TOGA di Kantor Desa Belabori. Hasil: hasil kegiatan ini adalah terbentuknya pemahaman dasar masyarakat mengenai cara menanam, merawat, dan mengolah TOGA melalui edukasi dan sumber informasi dari buklet TOGA, serta lahan yang berhasil dikelola menjadi kebun TOGA sebagai bentuk praktik dan percontohan terhadap masyarakat.

https://doi.org/10.20956/jpmh.v3i2.22329
pdf

References

Latifah, H., Sultan, & Hastuti. 2020. Identifikasi Potensi Pemanfaatan Tanaman Obat Di Desa Tongkonan Kabupaten Enrekang. AGRITECH. 22(2):146-152.

Ridwan. (2007). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pertanian.

Savitri, A. 2016. Tanaman Ajaib! Basi Penyakit dengan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Jakarta: Bibit Publisher.

Syukur, C. & Hernani. 2003. Budidaya Tanaman Obat Komersia. Jakarta : PT. Penebar Swadaya. Trisnaningsih, U., Wahyuni, S., & Nur, S. (2019). Pemanfaatan Lahan Pekarangan Dengan Tanaman Obat Keluarga. JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat), 3(2):259-263.

Widjaja E.A., Rahayuningsih Y., Rahajoe J.S., Ubaidillah R., Maryanto I., Walujo E.B., &

Semiadi, G. 2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia. Jakarta: LIPI Press.

Yassir, M. & Asnah. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Obat Tradisional Di Desa Batu Hamparan

Kabupaten Aceh Tenggara. Jurnal Biotik. 6(1): 17-34