PENGARUH BAHAN PENINGKAT PENETRASI KOMBINASI PROPILENGLIKOL DAN GLISERIN TERHADAP KESTABILAN FISIK DARI GEL ANTIBAKTERI EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)

Authors

  • Nur Faizah - a:1:{s:5:"en_US";s:22:"UNIVERSITAS HASANUDDIN";}
  • SARTINI DEPARTEMEN FARMASI SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN
  • ALIYAH DEPARTEMEN FARMASI SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN
  • Subehan
  • Latifah
  • Risfah

Keywords:

Camellia sinensis, Peningkat penetrasi, Sediaan gel, antibakteri., Camellia sinensis, Peningkat penetrasi, Sediaan gel, antibakteri

Abstract

Teh hijau (Camellia sinensis L.) diketahui terbukti memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan. Optimalisasi aktivitas antibakteri dilakukan dengan pengembangan teknologi farmasi berbasis karbopol pada sediaan gel. Teknologi gel dapat digunakan sebagai sistem pengiriman obat yang dapat meningkatkan efektivitas obat, sehingga dosis obat dapat dikurangi dan tidak menimbulkan efek samping. Namun, gel yang sifatnya hidrofilik yang sulit menembus pada kulit sehingga efek teraupetik yang kurang. Sehingga dilakukan penambahan enhancer, seperti propilenglikol dan gliserin. Selain dipengaruhi oleh bentuk sediaan, teh hijau memiliki komponen utama yaitu katekin yang bersifat hidrofilik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh bahan peningkat penetrasi kombinasi propilenglikol dan gliserin terhadap kestabilan fisik, laju penetrasi dari gel ekstrak teh hijau. Serbuk teh hijau  diekstraksi secara maserasi dengan n-heksan (1:10), bagian tidak larut heksan diekstraksi kembali secara maserasi dengan pelarut etanol 50 % (1:10), selanjutnya  ekstrak etanol cair dikeringkan menggunakan rotary evaporator, dan dilanjutkan pengeringannya  menggunakan freeze drier. Ekstrak etanol ditentukan kadar total polifenolnya  dengan metode spektrofotometri menggunakan reagen Follin-ciaucalteu. Ekstrak teh hijau 3% diformulasi dalam sediaan gel berbasis Carbopol dengan variasi bahan peningkat penetrasi, yaitu: F1 (Propilen glikol 2,5% dan Gliserin 5%), F2 (Propilen glikol 5% dan Gliserin 2,5 %), F3  (Propilen glikol 7,5 %),  dan F4 (Gliserin 7,5 %). Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis statistika ANOVA, perbandingan konsentrasi propilenglikol dan gliserin menunjukkan bahwa pada ke-empat formula memiliki perbedaan yang signifikan (P-value<0,05) yang meliputi, pH (setelah penyimpanan 3 minggu terjadi penurunan perbedaan yang signifikan), viskositas (bahwa setelah penyimpanan 3 minggu, F2 mengalami penurunan viskositas yang signifikan dan memiliki nilai yang paling rendah dibandingkan formula F3 dan F4 yang tidak dikombinasikan), daya sebar (ke empat formula cenderung mengalami peningkatan setelah penyimpanan 3 minggu), daya lekat (menunjukkan terdapat tidak signifikan p– value >0,05 dari awal terbentuk hingga penyimpanan selama 3 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi kestabilan fisik semua formula memenuhi syarat.

References

Pasrija D, Anandharmakrishnan C. Techniques for Extraction of Green Tea Polyphenols: A Review. Food Bioprocess Technol. 2015;8(5):935-50.

Sartini S, Djide MN, Amir MN, Permana AD. Phenolic-rich green tea extract increases the antibacterial activity of amoxcicillin againts Sthapylococcus aureus by in in vitro and ex vivo studies. 2020;8(3674):491-500.

Prasanth MI, Sivamaruthi BS, Chaiyasut C, Tencomnao T. A review of the role of green tea (Camellia sinensis) in antiphotoaging, stress resistance, neuroprotection, and autophagy. Nutrients. 2019 Feb 1; 11(2).

Sartini S, Djide MN, Nainu F. Correlation Phenolic Concentration to Antioxidant and Antibacterial Activities of Several Ethanolic extracts from Indonesia. J Phys Conf Ser [Internet]. 2019 Oct;1341 : 072009. Available from: https//iopscience.iop.org./article/10.1088/1742-6596/1341/7/072009

Saric S, Notay M, Sivamani, RK, Green tea and other tea polyphenols: Effects on sebum production and acne vulgaris. Antioxidants. 2017;6(1):1-16.

Widyaningrum N. Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Etanolik Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Dalam Sediaan Krim terhadap Sifat Fisik dan Aktivitas Antibakterinya, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. 2009. Vol 26-32.

Mahmood, T., Akhtar, N., Khan, B. A., Khan, H. M. S., dan Saeed, T. Outcomes of 3% green tea emulsion on skin sebum production in male volunteers. Bosn. J. Basic Med. Sci. Udruzence Basicnih Med. Znan. Assoc. Basid Med Sci. 2010.10(3), 260-264

Sasanti TJ, Wibowo MS, Fidrianny I, Caroline S. Formulasi Gel Ekstrak Air Teh Hijau dan Penentuan Aktivitas Antibakterinya terhadap Propionibacterium acne. 2012.Skripsi: School of Pharmacy ITB

Hariningsih. Pengaruh Variasi Konsentrasi Na-CMC Terhadap Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Pelepah Pisang Ambon (Musa paradisiaca L.). 2019.Jurnal Ilmiah Farmasi, 8 (2), 46-51.

Carrer V, Alonso C, Pont M, Zanuy M, Córdoba M, Espinosa S, et al. Effect of propylene glycol on the skin penetration of drugs. Arch Dermatol Res [Internet]. 2020;312(5):337–52. Available from: https://doi.org/10.1007/s00403-019-02017-5

Shah H, Jain A, Laghate G, Prabhudesai D. Pharmaceutical excipients. Remingt Sci Pract Pharm. 2020;633–43

Williams AC, Barry BW. Penetration enhancers. Adv Drug Deliv Rev. 2012 Dec 1;64(SUPPL.):128–37.

Pratama FN, Umam C, Ameliana L, Nurahmanto D. The effect of glycerin as penetration enhancer in a ketoprofen solid preparation–patch on in vitro penetration study through rat skin. 2020. Feb; Vol. 23 Issue 3(A): 146–158

Sayuti N. A. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.). Politeknik kesehatan kemenkes; Surakarta, 2015;Vol 5 (2), 74 – 78

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Herbal Indonesia. 2008;

Viqhi AV, Manggau MA, Sartini S, Wahyudin E, Rahman L, Yulianti R, et al. Development of propolis (Apis trigona)-loaded nanoemulgel for improved skin penetration of caffeic acid: The effect of variation of oleic acid concentration. Open Access Maced J Med Sci. 2021;9(B):1264–78.

Villanueva Bermejo D, Ibáñez E, Reglero G, Turner C, Fornari T, Rodriguez-Meizoso I. High catechins/low caffeine powder from green tea leaves by pressurized liquid extraction and supercritical antisolvent precipitation. Sep Purif Technol. 2015;148.

Huang HW, Hsu CP, Yang BB, Wang CY. Advances in the extraction of natural ingredients by high pressure extraction technology. Trends Food Sci Technol. 2013;33(1):54–62.

Safitri FI, Nawangsari D, Febrina D. Overview: Application of Carbopol 940 in Gel. 2021;34(Ahms 2020):80–4

Yanuarti R, Sartini S, Nainu F. Green tea extract-mediated augmentation of imipenem antibacterial activity against Enterobacter cloacae clinical isolates. Pharmaciana. 2021;11(1):133.

Downloads

Published

2023-05-03

Issue

Section

Articles