DEVELOPMENT OF ENTERAL F100 FOR MALNOURISHED UNDER-FIVE CHILDREN DURING TRANSITION AND REHABILITATION PHASE USING TEMPEH

PENGEMBANGAN FORMULA ENTERAL F100 UNTUK BALITA GIZI BURUK FASE TRANSISI DAN REHABILITASI MENGGUNAKAN TEMPE

Authors

  • Dian Resky Ekawati Program Studi Pendidikan Profesi Dietisien, Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Jawa Timur
  • Yohanes Kristianto Program Studi Pendidikan Profesi Dietisien, Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Jawa Timur
  • Etik Sulitiowaty Program Studi Pendidikan Profesi Dietisien, Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Jawa Timur

Abstract

Pendahuluan: Penanganan gizi buruk salah satunya dengan formula enteral F100, formula standar WHO dengan bahan dasar susu skim bubuk telah dikembangkan dengan berbagai modifikasi. Sebagai pemanfaatan pangan lokal fungsional yang mudah dijangkau perlu adanya pengembangan formula enteral F100 berbasis tepung tempe. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula enteral F100 berbasis tepung tempe bagi balita gizi buruk fase transisi dan rehabilitasi. Bahan dan Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian trial and error yaitu mengubah komposisi bahan penyusun sehingga menghasilkan kandungan nilai gizi yang sesuai dengan formula enteral F100 standar. Produk akhir dinilai berdasarkan mutu protein dan daya cerna, viskositas dan osmolaritas, mutu hedonik, formula hasil pengembangan terpilih dilakukan uji proksimat (kadar protein, karbohidrat, lemak, air, dan abu), kadar natrium dan kalium. Penilaian mutu hedonik dengan 20 panelis agak terlatih dan 10 panelis terlatih. Hasil: Kandungan energi yaitu 1057.03 kkal sehingga densitas energi 1,06 kkal/ml. Nilai protein 30.51 gram, lemak 63.42 gram, dan karbohidrat 83.57 gram. Mutu protein yaitu SAA 85.36%, mutu cerna teoritis 89.68%, NPU 76.55%, dan BV 85.36%. Viskositas 7.5 mPa’s dan Osmolaritas 419 mOsm/L. Mutu hedonik pada parameter warna, aroma, rasa, after taste, dan off flavor memiliki perbedaan yang signifikan, sedangkan kekentalan tidak ada perbedaan signifikan. Hasil uji proksimat yaitu protein 7.05%, lemak 11.47%, karbohidrat 74.35%, air 4.88%, abu 2.26%, natrium 1.517 mg, dan kalium 0.404 mg. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan tepung tempe sebagai pangan lokal fungsional dapat menjadi alternatif formula enteral F100 berbasis tepung tempe bagi balita gizi buruk.

Kata kunci : F100, Tepung Tempe, Gizi Buruk

Downloads

Published

2024-05-28