OBESITAS TIDAK HANYA DITENTUKAN OLEH PERILAKU MELEWATKAN SARAPAN (SKIPPING BRAKFAST) PADA ANAK
OBESITY IS NOT ONLY DETERMINED BY THE BEHAVIOR OF SKIPPING BREAKFAST IN CHILDREN
DOI:
https://doi.org/10.30597/jgmi.v13i2.34843Abstract
Pendahuluan: Melewatkan sarapan berhubungan dengan kualitas pola makan yang buruk, indeks masa tubuh yang lebih tinggi, dan hasil kardiometabolik yang lebih buruk. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku melewatkan sarapan dengan kejadian obesitas pada anak. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain obsevasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas 1 sampai kelas 6. Variabel dalam penelitian ini adalah perilaku melewatkan sarapan dan status nutrisi yang diukur menggunakan Student Breakfast Questionnaire (SBQ) dan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) yang diukur menggunaan timbangan berat badan, dan pengukur tinggi badan (microtoise). Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 208 responden yang diambil dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Analisa data penelitian menggunakan SPSS versi 21yaitu Spearman rank test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Sebagian besar (55,3%) responden sarapan setiap hari. Sebanyak 53,8% responden memiliki berat badan kategori “normal” yang dapat diketahui melalui pengukuran IMT. Hasil uji Spearman rank menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara melewatkan sarapan dengan kejadian obesitas (n=208;p= 0,524;α=0,05). Kesimpulan: Sarapan pada anak usia sekolah dasar pada umumnya dilakukan, tetapi masih ditemukan tidak secara teratur sarapan setiap hari. Sangat penting untuk menciptakan kesadaran di kalangan siswa sekolah dan memotivasi mereka untuk sarapan secara teratur.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.