PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP ASAM LAKTAT DAN SKALA BORG ATLET SEPAKBOLA

Authors

  • Aditya Candra
  • Gusbakti Rusip
  • Yetty Machrina

DOI:

https://doi.org/10.30597/mkmi.v12i1.547

Keywords:

Asam laktat, skala borg, latihan aerobik

Abstract

Kadar asam laktat yang tinggi pada atlet akan memberikan dampak negatif karena akan mempercepat kelelahan. Skala Borg digunakan untuk menilai tanggapan yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik dapat menurunkan asam laktat dan skala borg. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan eksperimen ulang non-random. Penelitian dilakukan untuk membandingkan kadar asam laktat dan skala borg sebelum dan sesudah program latihan pada tiga kelompok, yaitu kelompok perlakuan latihan aerobik intensitas ringan (LAIR), kelompok latihan aerobik intensitas sedang (LAIS) dan kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di stadion sepakbola Harapan Bangsa Banda Aceh dengansubjek atlet sepakbola PPLP Dispora Aceh. Rerata kadar asam laktat ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan asam laktat setelah uji latih yang bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p=0,04). Rerata skala Borg ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan nilai scoring skala Borg setelah uji latih yang berbeda bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p=0,012) dan LAIR (p=0,008). Latihan aerobik yang dilakukan dengan intensitas, durasi dan frekuensi yang tepat dapat meningkatkan performa dan prestasi atlet.

References

Stolen, T, Chamri, K, Costagna, C, Wisloff U. Physiology of soccer: an update. Sport Med. 2005;35(6):501-36.

Guyton, A, John, E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008

Hernawati. Produksi Asam Laktat pada Exercise Aerobik dan Anaerobik. Bandung; Universitas Pendidikan Indonesia; [diakses 20 juni 2015]. Dikutip di: hernawati_hidayat@yahoo.com

Laursen, PB. Models to Explain Fatigue during Prolonged Endurance Cycling. Sports Med. 2005;35(10): 865-898.

Gusbakti, R. Pengaruh Pemberian Minuman Berkarbohidrat Berelektrolit dapat Memperlambat Kelelahan Selama Berolahraga. Majalah Kedokteran Nusantara. 2006; 39(1):35-41.

Warburton, D, Nicol, Chrystal W, Bredin, Shannon. Health Benefits of Phisycal Activity: the Evidence. Canadian Medical Association Journal. 2006; 174(6).

Ratmawati, Y. Latihan Aerobik Intensitas Sedang Dengan Diet Rendah Kolesterol Lebih Baik Dalam Memperbaiki Kognitif Daripada Intensitas Ringan Pada Penderita Sindroma Metabolik. Dalam Pollock, M.L & Wilmore, J.H. Exercise in health and disease. Evaluation and Prescription for Prevention an Rehabilitation 2nd. Ed Saunders, Philadelphia; 2013.

Octa, L. Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Pembentukan Atp – Mitokondria (suatu tinjauan intramolekuler) [Tesis]. Surakarta: Universitas tunas pembangunan;2012.

Chrisly, M. Djon, W. Shane, H. Manfaat Latihan Olahraga Aerobik terhadap Kebugaran Fisik Manusia. Jurnal E-Biomedik (Ebm). 2015;3(1):1-4.

Guntara, P. Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat [Tesis]. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia;2014.

Borg, E, Kaijser, L. A omparison between three rating scales for perceived exertion and two different work tests. Department of Psychology, Stockholm University, Stockholm, Sweden. Scandinavian Journal of medicine & science in sport. 2006. DOI: 10.1111/j.1600-0838.2005.00448.

Irawan, AM. Nutrisi, Energi & Performa Olahraga. Polton Sports Science & Performance Lab. 2007;1(4):1- 6.

Syatria, A. Pengaruh Olahraga Terprogram Terhadap Tekanan Darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2006.

Stolen, T., Chamri, K., Costagna, C., Wisloff U. Physiology of soccer: an update. Sport Med. 2005;35(6):501-36.

Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC; 2014.

Downloads

Published

2016-06-22

Issue

Section

Articles