PELATIHAN KADER KESEHATAN DESA GUNA PEMBENTUKAN POS OBAT DESA SALENA

Authors

  • Christin Rony Nayoan Tadulako University
  • Asrawati Sofyan Tadulako University
  • Nur Syamsi Tadulako University
  • Andi Alfia Muthmainnah Tanra Tadulako University

DOI:

https://doi.org/10.20956/pa.v5i4.11933

Keywords:

Worker, village medicine post, active alert village

Abstract

One of the main issues that support the Vision of Long-Term National Development Plan 2005-2025 is independence through community-based health development. One of the achievements of this vision can be supported through the Active Alert Village program with indicators in the form of Community-based Health Efforts (UKBM). The Village Medicine Post is a form of UKBM that aims to meet emergency and temporary health needs in remote locations far from health service facilities. Salena Village is one of the areas in Palu City, which is located quite remote because it is at an altitude. This village does not yet have a Village Medicine Post and does not yet have trained health workers who have the ability to administer and use medicines. This is the basis for the implementation of community service which aims to improve the status of community independence in the health sector. The service was carried out by providing 2 training materials for health workers in the form of drug management and drug use, then evaluating knowledge and administering the initial medicines to be managed. Based on the evaluation, there were significant differences in knowledge among workers before and after training (p <0.05). This is in accordance with the output target set in the form of increased knowledge of workers in terms of first aid for several simple diseases. It is hoped that the trained health workers will be able to maximize the initial treatment for sick community members who need immediate help. --- Salah satu isu pokok yang menunjang Visi Pembangunan Nasional 2005-2025 adalah kemandirian melalui pembangunan kesehatan yang bersumber daya masyarakat. Pencapaian visi tersebut salah satunya dapat ditunjang melalui program Desa Siaga Aktif dengan indikator berupa Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM). Pos Obat Desa merupakan salah satu bentuk UKBM yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan darurat dan sementara pada lokasi terpencil yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan. Desa Salena merupakan salah satu wilayah di Kota Palu yang lokasinya cukup terpencil karena berada di ketinggian. Desa ini belum memiliki Pos Obat Desa dan belum memiliki kader kesehatan terlatih yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan menggunakan obat-obatan. Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan pengabdian yang bertujuan untuk meningkatkan status kemandirian masyarakat di bidang kesehatan. Pengabdian dilakukan dengan memberi 2 materi pelatihan kepada kader kesehatan berupa manajemen pengelolaan obat dan penggunaan obat kemudian dilakukan evaluasi pengetahuan serta pemberian obat-obatan awal untuk dikelola. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan pada kader sebelum dan setelah pelatihan (p<0,05). Hal ini sudah sesuai dengan target luaran yang ditetapkan berupa peningkatan pengetahuan kader dalam hal pertolongan pertama untuk beberapa penyakit sederhana. Kader kesehatan yang sudah dilatih tersebut diharapkan mampu memaksimalkan penanganan awal pada anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan pertolongan segera.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Christin Rony Nayoan, Tadulako University

Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako Departemen Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan - Bedah Kepala Leher, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako

Asrawati Sofyan, Tadulako University

Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako

Nur Syamsi, Tadulako University

Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako

References

Dinkes Kota Palu. (2018). Profil kesehatan Kota Palu tahun 2018. Dinas Kesehatan Kota Palu.pp. 117.

Dinkes Sulteng. (2017). Profil kesehatan provinsi Sulawesi Tengah tahun 2017. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.pp.33.

Kemkes. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Warung Obat Desa. Kementerian Kesehatan RI.

Kemkes dan Kemendagri. (2010.) Pedoman umum pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif: Dalam rangka akselerasi program pengembangan desa siaga. Kementerian Kesehatan RI.

Kesumasari, C., Kurniati, Y., Syam, A., Salam, A., & Virani, D. (2020). Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Kader PKK Kecamatan Barebbo di Kabupaten Bone. Jurnal Panrita Abdi, 4(3):322-327

Nusanto, B. (2017). Strategi pemerintah Kabupaten Jember dalam upaya merevitalisasi program desa siaga. Prosiding Strengthening Local Communities Facing The Global Era, 160–175.

Sari, S.M., Ennimay, E., & Rasyid, T.A. (2019). Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) pada masyarakat. Dinamisia, 3, 1–7.

Yuniar, Y., Sari, I.D., Syaripuddin, M., & Supardi, S. (2010). Kajian program Pos Obat Desa di Kabupaten Karanganyar dan Subang. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13(1):61-68.

Downloads

Published

2021-08-10

How to Cite

Nayoan, C. R., Sofyan, A. ., Syamsi, N., & Tanra, A. A. M. (2021). PELATIHAN KADER KESEHATAN DESA GUNA PEMBENTUKAN POS OBAT DESA SALENA. Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(4), 536-541. https://doi.org/10.20956/pa.v5i4.11933