TRANSFER ILMU PENGETAHUAN PEMANFAATAN LIMBAH KAYU PINUS MENJADI PRODUK HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR CUKA KAYU DI KAWASAN HUTAN PINUS BATULAPISI KABUPATEN GOWA

Authors

  • Andi Detti Yunianti Faculty of Forestry, Hasanuddin University
  • Rika Faradhillah Faculty of Forestry, Hasanuddin University
  • Asmaul Husna Faculty of Forestry, Hasanuddin University

DOI:

https://doi.org/10.20956/pa.v6i3.18102

Keywords:

Wood vinegar, hand sanitizer, harvesting waste

Abstract

Hand sanitizer is a product that is currently needed by the community, especially during the pandemic. Since the number of Covid-19 cases in South Sulawesi Province has increased, hand sanitizers have become one of the items sought by the public, making them rare and expensive. Therefore, the service activities carried out by Fahutan students provide education on manufacturing hand sanitizers. Hand sanitizer from wood vinegar is a primary ingredient by utilizing harvesting waste. Pine tree waste in the Batulapisi Environment, Malino, Gowa Regency has not been handled and appropriately utilized by the surrounding community. Pine tree waste is only left scattered, so this service activity is expected to provide added value for the surrounding community. The implementation method carried out in this activity is in the form of knowledge transfer and training on making hand sanitizer from pine tree harvesting waste using the PDCA (Plan-Do-Check-Action) method. The results obtained through this method are expected that the community can make their hand sanitizer and can increase the added value of pine tree harvesting waste that has not been maximized. ---  Cairan pembersih tangan (hand sanitizer) merupakan produk yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya selama masa pandemi. Semenjak kasus Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan jumlah yang semakin meningkat, hand sanitizer menjadi langka dan mahal karena termasuk barang yang banyak dicari oleh masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa fahutan adalah memberikan edukasi pembuatan hand sanitizer. Hand sanitizer tersebut berbahan dasar cuka kayu dengan memanfaatkan limbah pemanenan. Limbah pohon pinus di Lingkungan Batulapisi, Malino, Kabupaten Gowa belum ditangani dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar. Limbah pohon pinus hanya dibiarkan berserakan, sehingga kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan ini yang berupa transfer ilmu pengetahuan dan pelatihan pembuatan hand sanitizer dari limbah pemanenan pohon pinus menggunakan metode PDCA (Plan-Do-Check-Action). Hasil yang diperoleh melalui metode ini diharapkan masyarakat mampu membuat hand sanitizer secara mandiri dan dapat meningkatkan nilai tambah dari limbah pemanenan pohon pinus yang penggunaannya belum dimaksimalkan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Budijanto, S., Hasbullah, R., Prabawati, S., Setyadjit, Sukarno, dan Zuraida, I. (2008). Identifikasi Dan Uji Keamanan Asap Cair Tempurung Kelapa untuk Produk Pangan. Jurnal Pascapanen, 5(1): 32-40.

Corryanti, dan Astanti F., E. (2015). Memproduksi Cuka (Asap Cair) untuk Kesehatan Tanaman. Puslitbang Perum Perhutani Cepu.

Fardiaz, Srikandi. (1989). Petunjuk Laboratorium Analisa Mikrobilogi Pangan. Bogor: Dirjen Pendidikan Tinggi PAU Pangan dan Gizi IPB.

Fauziati. (2012). Pemanfaatan Asap Cair dari Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Bahan Antiseptik Pembersih Tangan (The Use of Wood Vinegar from Palm Waste as Hand Sanitizer Antiseptic). Jurnal Riset dan Teknologi Industri, 6(12): 11-19.

Komarayati, S. Gusmailina, dan Pari, G. (2011). Produksi Cuka Kayu Hasil Modifikasi Tungku Arang Terpadu (Production of Wood Vinegar that Resulted from the Integrated Kiln Modification). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 29(3): 234-247.

Nurhayati, T,. Ridwan A.P., Dida, M. (2006). Produksi Dan Pemanfaatan Arang Dan Cuka Kayu Dari Serbuk Gergaji Kayu Campuran. Jurnal Hasil Hutan. Bogor.

Oramahi, H. A., F. Diba, dan Wahdina. (2011). Aktivitas anti jamur asap cair dari serbuk gergaji kayu Akasia (Acacia mangium Willd) dan kayu Laban (Vitex pubescens Vahl). Bionatura, 13(1): 79-84.

Purnama, D., A. Putri B., A., D. Aliafari, N. Wahyudi, F. Ananda, D. (2018). Pemanfaatan Limbah Pinus Menjadi Bio Pestisida Asap Cair Sebagai Solusi Zero Losses Pine Forest di Desa Pogalan Kecamatan Pakis. Artikel Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

S.P.A. Anggraini dan S. Yuniningsih. (2014). Utilization Of Various Types Of Agricultural Waste Became Liquid Smoke Using Pyrolisis Process, Chemical and Process Engineering Research.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, I. 2013. Manfaat Cuka Kayu. Universitas Riau. Riau

Wiyantono dan Minarni, E., W. (2009). Kajian Potensi Asap Cair dalam mengendalikan Ulat Krop Kubis, Crocidolomia Pavonana Study On Potency Of Liquid Smoke Against The Cabbage Head Caterpillar, Crocidolomia Pavonana. Jurnal Pembangunan Pedesan, 9(1): 50-56.

Yatagai, M. (2004). Utilization of Chorcoal and Wood Vinegar in Japan. Graduate School of Agricultural and Life Sciences, The University of Tokyo. Tokyo.

Yunianti, A.D., Suhasman, Taskirawati, I., Bachtiar., B., & Agussalim. (2018). Pengembangan Multipurpose Tree Species dan Inovasi Produk Berbasis Carbon dari Hasil Hutan sebagai Produk Kreatif bagi Santri di Pondok Pesantren. Jurnal Panrita Abdi, 2(2), 83-92.

Yunianti, A.D., Nuraeni, S., Malina, A.C., Suhasman. (2021). Kampung Sabetta’: Desa Wisata Pengelola Ulat Sutra Terintegrasi dan Ramah Lingkungan. Buletin Udayana Mengabdi. 20(1), 13-17.

Downloads

Published

2022-07-06

How to Cite

Yunianti, A. D., Faradhillah, R., & Husna, A. (2022). TRANSFER ILMU PENGETAHUAN PEMANFAATAN LIMBAH KAYU PINUS MENJADI PRODUK HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR CUKA KAYU DI KAWASAN HUTAN PINUS BATULAPISI KABUPATEN GOWA. Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 6(3), 637-645. https://doi.org/10.20956/pa.v6i3.18102