PROGRAM “SAY NO TO CYBERBULLYING”: PSIKOEDUKASI UNTUK MENGURANGI KETERLIBATAN BERPERILAKU CYBERBULLYING DI REMAJA JABODETABEK

Authors

  • Rahmadianty Gazadinda Universitas Negeri Jakarta
  • Dwi Kencana Wulan Program Studi Psikologi, Fakultas Pendidikan Psikologi, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, Indonesia
  • Fellianti Muzdalifah Program Studi Psikologi, Fakultas Pendidikan Psikologi, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.20956/pa.v8i1.24056

Keywords:

Cyberbullying, bullying, adolescents, psychoeducational program

Abstract

Bullying is one of the behavioral problems among adolescents. Oftentimes, the bullies do not realize that their action is categorized as bullying and it leads to several negative impacts for the victims. Unfortunately, there are significant changes in interaction nowadays and face-to-face interaction is converted into online interaction. This online interaction limits the capability to interpret other’s reactions, and it causes more issues. Cyberbullying has been found recently among adolescents. A “Say No to Cyberbullying” program is a psychoeducational program that aims to build awareness of cyberbullying. This program includes prior assessment, psychoeducation, and evaluation. The instrument Revised Cyberbullying Inventory-II (RCBI-II) is used to evaluate the tendency of someone’s involvement in cyberbullying. The evaluation shows a positive impact from this program. Half of the participants reported a significant decrease in cyberbullying after completing the program. The number of participants who are not involved in cyberbullying also increased. These results show that the program leads to a positive result, in which participants tend to have less involvement in cyberbullying.  ---  Perundungan (bullying) adalah salah satu masalah perilaku yang sering ditemukan pada kelompok remaja. Seringkali pelaku perundungan diketahui tidak memahami bahwa perila-kunya tergolong perundungan dan dampak psikologis yang dialami oleh korban cukup signifikan. Sayangnya, dalam situasi pola interaksi yang banyak berubah menjadi interaksi tatap maya, serta interaksi terbatas dengan memanfaatkan akses internet dan media sosial, isu perundungan menjadi semakin sulit diidentifikasi remaja karena terbatasnya bentuk respon dan komunikasi yang terjalin. Kondisi ini yang memicu timbulnya beberapa kasus cyberbullying pada remaja. Rangkaian program psikoedukasi bertema “Say No to Cyberbullying” dirancang untuk memberi-kan pemahaman dasar mengenai cyberbullying. Program ini ditujukan untuk menurunkan peri-laku cyberbullying pada remaja melalui serangkaian aktivitas yang diberikan. Program dirancang selama tiga minggu yang terdiri dari asesmen, rangkaian psikoedukasi dan evaluasi. Dalam proses evaluasinya, instrumen Revised Cyberbullying Inventory-II (RCBI-II) digunakan untuk mengevaluasi kecenderungan keterlibatan individu dalam cyberbullying. Hasil evaluasi menun-jukkan bahwa pelaksanaan rangkaian program psikoedukasi “Say No to Cyberbullying” memberi-kan dampak positif, yang mana 50% peserta melaporkan mengalami perubahan perilaku terkait cyberbullying. Jumlah individu yang terlibat dalam cyberbullying juga mengalami penurunan signifikan setelah menjalani seluruh rangkaian program. Hasil tersebut menunjukkan adanya perubahan keterlibatan peserta dalam cyberbullying antara sebelum dan sesudah program.

References

Ahyar, A. (2020). Angka pengguna internet naik 73,7 persen di masa pandemi Covid-19. Arahkata.Com. https://arahkata.pikiran-rakyat.com/teknologi/pr-128945757/angka-pengguna-internet-naik-73-7-persen-di-masa-pandemi-covid-19

Brighton JHS Kota Wisata. (2020). Welcome to Brighton! https://www.youtube.com/watch?v=kAIz1jKd8v8

Farrington, D. P., & Baldry, A. C. (2010). Individual risk factors for school bullying. Journal of Aggression, Conflict and Peace Research, 2(1), 4–16. https://doi.org/10.5042/jacpr.2010.0001

Gini, G., Albiero, P., Benelli, B., & Altoe, G. (2007). Does empathy predict adolescents’ bullying and defending behavior? Aggressive Behavior, 33, 467–476.

Janati, F. (2020). Naura jadi korban cyberbullying, Nola Be3 dan suami tempuh jalur hukum. Kompas.Com. https://www.kompas.com/hype/read/2020/08/04/194629766/naura-jadi-korban-cyber-bullying-nola-be3-dan-suami-ancam-tempuh-jalur

Jayani, D. H. (2019). Survei APJII: 49% pengguna internet pernah dirisak di medsos. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/05/16/survei-apjii-49-pengguna-internet-pernah-dirisak-di-medsos

Kemp, S. (2021). Digital 2021: Indonesia. Data Reportal. https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia

KPAI. (2020). Sejumlah kasus bullying sudah warnai catatan masalah anak di awal 2020, Begini kata Komisioner KPAI. KPAI. https://www.kpai.go.id/publikasi/sejumlah-kasus-bullying-sudah-warnai-catatan-masalah-anak-di-awal-2020-begini-kata-komisioner-kpai

Maradewa, R. (2019). KPAI sebut anak korban kejahatan dunia maya mencapai 679 kasus. KPAI. https://www.kpai.go.id/publikasi/kpai-sebut-anak-korban-kejahatan-dunia-maya-capai-679-kasus

Nurhayati-Wolff, H. (2020). Breakdown of social media users by age and gender Indonesia 2020. Statista. https://www.statista.com/statistics/997297/indonesia-breakdown-social-media-users-age-gender/

Pellegrini, A. D., & Long, J. D. (2002). A longitudinal study of bullying, dominance, and victimization during the transition from primary school through secondary school. British Journal of Developmental Psychology, 20(2), 259–280. https://doi.org/10.1348/026151002166442

Rasmi, L. A. (2020). Deretan fakta di balik kasus bullying Bertrand Peto, pengakuan pelaku hingga kekhawatiran Ruben Onsu. Tribunnews.Com. https://newsmaker.tribunnews.com/2020/11/11/deretan-fakta-di-balik-kasus-bullying-betrand-peto-pengakuan-pelaku-hingga-kekhawatiran-ruben-onsu

Santrock, J. W. (2016). Adolescence. Mc-Graw Hill.

Scheithauer, H., Hayer, T., Petermann, F., & Jugert, G. (2006). Physical, verbal, and relational forms of bullying among German students: Age trends, gender differences, and correlates. Aggressive Behavior, 32(3), 261–275. https://doi.org/10.1002/ab.20128

Steinberg, L. (2017). Adolescence. Mc-Graw Hill.

UNICEF. (n.d.). Cyberbullying: What is it and how to stop it. UNICEF. https://www.unicef.org/end-violence/how-to-stop-cyberbullying.

Downloads

Published

2024-02-03

How to Cite

Gazadinda, R., Wulan, D. K., & Muzdalifah, F. (2024). PROGRAM “SAY NO TO CYBERBULLYING”: PSIKOEDUKASI UNTUK MENGURANGI KETERLIBATAN BERPERILAKU CYBERBULLYING DI REMAJA JABODETABEK. Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 8(1), 234–244. https://doi.org/10.20956/pa.v8i1.24056

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.