APLIKASI TEKNOLOGI DRIP IRRIGATION DAN SEED PRIMING PADA PERTANAMAN KEDELAI SAAT MUSIM KEMARAU DI DESA TODDOLIMAE DAN TODDOPULIA

Authors

  • Hendrik Gunadi Universitas Kristen Indonesia Paulus
  • Machmud Djunaidy Universitas Kristen Indonesia Paulus

DOI:

https://doi.org/10.20956/pa.v3i1.5120

Keywords:

dry season, organic matter, drip irrigation, seed priming

Abstract

Abstract. Toddolimae and Toddopulia Villages are soybean-producing villages in Maros Regency. These two villages citizens have difficulties in planting soybeans in the dry season, in July/August, because the planting area is rainfed rice fields without irrigation. Therefore, to overcome this obstacle the Community Partnership Program (PKM) was conducted in two farmer groups namely the Parang Lambere Farmer Group in Toddolimae Village and Toddopulia Farmer Group in Toddopulia Village. This PKM aims to provide an understanding to farmers on the conditions of planting land and the use of technology solutions. The specific target to be achieved and a solution to the problem of partners is by applying technology to land in the form of organic matter (compost), technology to seeds with seed priming (hydro and halo priming), the use of superior seeds Demas 1 and Devon 2, and technology to water management with rain harvest and gradual irrigation with drip irrigation. The output achieved is that farmers in Toddolimae and Toddopulia villages can plant soybeans in the dry season with the productivity of Demas 1 was 1.75 t/ha, and Devon 2 was 1.8 t/ha. This result shows an increase in soybean production quantity from the previous production. In addition, there is an increase in farmers' knowledge of science and technology in this case is the mastery of drip irrigation technology and seed priming.

Keywords:  dry season, organic matter, drip irrigation, seed priming

 

Abstrak. Desa Toddolimae dan Toddopulia merupakan desa-desa penghasil kedelai di Kabupaten Maros yang kesulitan melakukan penanaman kedelai pada musim kemarau yaitu pada bulan Juli/Agustus karena areal pertanaman yang merupakan sawah tadah hujan tanpa irigasi. Untuk mengatasi kendala tersebut maka dilakukanlah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pada dua kelompok tani yaitu Kelompok Tani Parang Lambere yang berada di Desa Toddolimae dan Kelompok Tani Toddopulia di Desa Toddopulia. PKM ini bertujuan memberikan pemahaman kepada petani akan kondisi lahan pertanaman dan solusi penggunaan teknologi. Target khusus yang ingin dicapai dan merupakan solusi atas permasalahan mitra adalah dengan penerapan teknologi terhadap tanah berupa pemberian bahan organik (kompos), teknologi terhadap benih dengan seed priming (hydro dan halo priming), penggunaan benih unggul Demas 1 dan Devon 2, serta teknologi terhadap pengelolaan air dengan panen hujan serta  irigasi bertahap dengan irigasi tetes. Adapun luaran yang dicapai adalah petani di Desa Toddolimae dan Toddopulia dapat melakukan penanaman kedelai di musim kemarau dengan produktivitas Demas 1 adalah 1,75 ton/ha dan Devon 2 adalah 1,8 ton/ha yang berarti adanya peningkatan kuantitas produksi kedelai dari yang sebelumnya tidak ada, serta peningkatan pengetahuan petani akan iptek dalam hal ini adalah penguasaan teknologi irigasi tetes dan seed priming.

Kata kunci:  musim kemarau, bahan organik, irigasi tetes, seed priming

References

Badan Pusat Statistik (2017). Tanaman pangan. http://www.bps.go.id/ tnmnpgn.php. Diakses pada tanggal 21 Mei 2018.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros (2016a). Kecamatan Tompobulu dalam angka. BPS Kabupaten Maros. Diakses pada tanggal 21 Mei 2018.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros (2016b). Kecamatan Tanralili dalam angka. BPS Kabupaten Maros. Diakses pada tanggal 21 Mei 2018

Elkheir, H.A., Musa, Y., Muslimin, M., Sjahril, R., Riadi, M., and Gunadi, H. (2018). Harvest index and yield components of aerobic rice (Oryza sativa) under effect of water, varieties and seed priming. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. IOP Publishing.

Gunadi, H., Kaimuddin, K., Baja, S. and Riadi, M. (2018). Evaluation of the CropSyst model on soybean (Glycine max L.) in the tropics. International Journal of Environmental & Agriculture Research (IJOEAR). 4 (6), 41-45.

Kazemi, K. & Eskandari, H. (2012). Does priming improve seed performance under salt and drought stress? Journal of Basic and Applied Scientific Research, 2(4), 3503-3507.

Minardi, S. (2009). Optimalisasi pengelolaan lahan kering untuk pengembangan pertanian tanaman pangan. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Tanah pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Moradi, A., Zadeh, F.S., Afshari, R.T., & Amiri, R.M. (2012). The effects of priming and drought stress treatments on some physiological characteristics of tall wheat grass (Agropyron elangatum) seeds. International Journal of Agriculture and Crop Sciences, Vol., 4 (10), 596-603.

Musaad, I., Wibowo, K. dan Kubangun, S.H.(2018). Usaha IbIKK pupuk Fosfat-Plus. Jurnal Panrita Abdi, 2(1),1-7.

Suntoro (2003). Peranan bahan organik terhadap kesuburan tanah dan upaya pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Downloads

Published

2019-04-06

How to Cite

Gunadi, H., & Djunaidy, M. (2019). APLIKASI TEKNOLOGI DRIP IRRIGATION DAN SEED PRIMING PADA PERTANAMAN KEDELAI SAAT MUSIM KEMARAU DI DESA TODDOLIMAE DAN TODDOPULIA. Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 3(1), 70–79. https://doi.org/10.20956/pa.v3i1.5120

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 

You may also start an advanced similarity search for this article.