APLIKASI PENGENDALIAN SEMIOKIMIA UNTUK MENGENDALIKAN KUMBANG TANDUK PADA AREAL REPLANTING KELAPA SAWIT DI NAGARI GIRI MAJU KABUPATEN PASAMAN BARAT PROVINSI SUMATERA BARAT

Authors

  • Siska Efendi Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Keywords:

Pheromones, ferotrap, waste, pesticides, integrated pest management

Abstract

Abstract. The oil palm planted in the replanting area does not grow optimally because most of the plants attacked by Rhinoceros beetle (Oryctes rhinoceros L.). This triggered by the replanting process, which leaves waste in the form of rotten oil palm stems and becomes a suitable habitat for the development of Rhinoceros beetle. The solution for controlling Rhinoceros beetle was the Integrated Pest Management (IPM) application with the main component, namely semiochemical control using pheromones. The purpose of this activity was to apply semiochemical control to control Rhinoceros beetle in the replanting area of oil palm in Giri Maju village, Pasaman Barat Regency, West Sumatra Province. The method of community service activities undertaken was counseling, training, demonstration plots, and assistance. Counseling intended to increase the knowledge of partner farmer groups about hornbill beetles, especially the factors that trigger these pests—next followed by training activities on making ferotrap and how to apply in the field. The last method was the application of semiochemical control in the land of partner farmer groups in the form of demonstration plots on an area of 88 ha. The results of the activity showed that there was an increase in farmers' knowledge about hornbill beetles and how to control them. Farmers have the skills to make ferotrap for pheromone installation when applied in the field. Observations on the demonstration plot show that the application of semiochemical control can reduce the level of damage to the Rhinoceros beetle compared to before the application.

 

Abstrak. Kelapa sawit yang dibudidayakan di areal replanting tidak tumbuh optimal karena sebagian besar tanaman diserang kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.). Hal tersebut dipicu proses replanting yang menyisakan limbah berupa batang kelapa sawit yang membusuk dan menjadi habitat yang cocok untuk perkembangan kumbang tanduk. Solusi untuk mengendalikan kumbang tanduk adalah aplikasi Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dengan komponen utama yakni pengendalian semiokimia menggunakan feromon. Tujuan kegiatan ini adalah mengaplikasikan pengendalian semiokimia untuk mengendalikan kumbang tanduk pada areal replanting kelapa sawit di Nagari Giri Maju, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah penyuluhan, pelatihan, demplot dan pendampingan. Penyuluhan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan kelompok tani mitra tentang hama kumbang tanduk terutama faktor yang memicu ledakan hama tersebut. Berikutnya dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan tentang pembuatan ferotrap dan cara aplikasi di lapangan. Metode terakhir adalah aplikasi pengendalian semiokimia di lahan kelompok tani mitra dalam bentuk demplot pada lahan seluas 88 ha. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan petani tentang hama kumbang tanduk dan cara pengendaliannya. Petani memiliki keterampilan dalam membuat ferotrap untuk pemasangan feromon ketika diaplikasikan di lapangan. Pengamatan pada demplot menunjukkan bahwa aplikasi pengendalian semiokimia dapat menurunkan tingkat kerusakan kumbang tanduk dibandingkan sebelum aplikasi.  

 

 

 

References

Darwis, M. (2003). Oryctes rhinoceros L. dan usaha pengendaliannya dengan Metharizium anisopliae. Persfektif, 2(2), 31–44.

Dewi, S. P., & Widiyawati, I. (2019). Pengenalan Teknologi Budidaya Tanaman Obat sebagai Upaya Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Kelurahan Pabuwaran Purwokerto , Jawa Tengah. Jurnal Panrita_Abdi Jurnal, Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 105–112.

Irawan, J., Rustam, R., & Fauzana, F. (2018). Uji Pestisida Nabati Sirih Hutan ( Piper aduncum L .) Terhadap Larva Kumbang Tanduk Oryctes rhinoceros L . Pada Tanaman Kelapa Sawit. Agroteknologi, 9(1), 41–50.

Salim & Hosang, M. L. A. (2013). Serangan Oryctes rhinoceros pada Kelapa Kopyor di Beberapa Sentra Produksi dan Potensi Metarhizium anisopliae sebagai Musuh Alami Attacks intencity of Oryctes rhinoceros in Several Kopyor Production Center and Metarhizium anisopliae as a Potential Natural. Journal Balai Palma, 14(1), 47–53.

Widyanto, S.S. (2014). Pengendalian Hama Kumbang Tanduk (Oryctes Rhinoceros Linn.) Menggunakan Perangkap Feromon Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Lahan Gambut Provinsi Riau. Balai Pengkajian Teknologi (BPTP) Riau, pp. 195–204. Pekanbaru: Balai Pengkajian Teknologi (BPTP) Riau.

Downloads

Published

2020-12-25