PPPUD DIVERSIFIKASI PRODUK KERAJINAN TENUN CORAK INSANG DI KAMPUNG WISATA TENUN KHATULISTIWA
DOI:
https://doi.org/10.20956/pa.v4i3.7792Keywords:
Diversification, product, woven, corak Insang, community serviceAbstract
PPPUD of Product Diversification of Corak Insang Weaving at Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa
Abstact. Since established on 16th of November 2018 as a woven tourist village area, the number of visitors in Gang Sambas Jaya, Batu Layang sub district, Pontianak City has increased, but the products provided were only woven clothes and scarves with a relatively high price, thus not all visitors are interested and can afford the products. The lack of variety of the woven derivative products with various price ranges made the income of woven craftsmen was not optimal. The community service program by PPPUD (Development Program of Regional Featured Product) team in collaboration with non-governmental group (KSM) aimed to diversify the gill-pattern woven products (as known as corak insang) in order to expand the market target and to meet visitors’ demand. Community service activities included training to create a corak insang ornament pattern on screw pine-based clutches, making half-moon bags model of handbags, sewing clothes – starting from making its basic pattern, breaking patterns, cutting materials and sewing clothes, and making a pouch/pencil case using the remaining woven fabrics. The activity result showed that the partners acquired skills in producing derivative products of woven corak insang. A total of 5 people acquired skills in making half-moon bag model of handbags, 8 people acquired skills in making woven corak insang ornament pattern on screw-pine based clutches, 10 people acquired skills in making basic pattern, breaking pattern, and sewing clothes, and 15 people acquired skills in creating pouch and pencil case. It shows that more than 80% of participants have been succeeded in diversifying corak Insang woven products.
Keywords: Diversification, product, woven, corak Insang, community service.
Abstrak. Sejak ditetapkan pada tanggal 16 November 2018 sebagai kawasan kampung wisata tenun, jumlah pengunjung di Gang Sambas Jaya Kelurahan Batu Layang Kota Pontianak meningkat, namun produk yang disediakan hanya berupa kain tenun dan syal yang harganya relatif tinggi sehingga tidak semua pengunjung berminat dan mampu membelinya. Minimnya variasi produk turunan dengan berbagai rentang harga menjadikan pendapatan perajin tenun belum optimal. Pengabdian yang dilakukan oleh tim PPPUD (Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah) bekerjasama dengan mitra Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah mendiversifikasikan produk tenun corak insang agar mampu memperluas pangsa pasar dan memenuhi permintaan pengunjung. Kegiatan pengabdian yang dilakukan antara lain sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Pelatihan meliputi pelatihan membuat ornamen corak Insang pada clutch berbahan dasar pandan, pelatihan membuat tas tangan jenis halfmoon bag, pelatihan menjahit baju yang dimulai dari pembuatan pola dasar, pecah pola, menggunting bahan dan menjahit baju, dan pelatihan pembuatan pouch/pencil case dengan memanfaatkan sisa kain tenun dan kain tenun yang ada. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra kemudian memiliki keterampilan dalam memproduksi produk turunan dari tenun
corak Insang. Sebanyak 5 orang memiliki kemampuan dalam membuat tas tangan model (halfmoon bag), 8 orang memiliki kemampuan dalam membuat ornamen tenun corak Insang pada produk clutch berbahan pandan, 10 orang telah memiliki kemampuan dalam membuat pola dasar, pecah pola dan menjahit baju dan 15 orang telah memiliki kemampuan membuat produk berupa pouch dan pencil case.Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 80% mitra telah berhasil melakukan diversifikasi produk tenun corak Insang.
Kata Kunci: diversifikasi, produk, tenun, corak Insang, pengabdian.
References
Hermawan, L. (2015). Dilema Diversifikasi Produk: Meningkatkan Pendapatan atau Menimbulkan Kanibalisme Produk?.Jurnal Studi Manajemen. Vol. 9, No.2, pp. 142-153.
Melati, H.A, Ratih, Y., Kartika, M. (2017). Peningkatan Kapasitas Penenun Corak Insang Melalui Pelatihan Motivasi Usaha dan Menganik. Abdimas Talenta 2(2):109-114.
Melati, H.A, Ratih, Y., Kartika, M. (2019). Pelatihan Teknik Pencelupan dan Pengikatan Warna Benang Kepada Perajin Tenun Corak Insang di Kota Pontianak. International Journal of Community Service Learning. Vol 3, Number 3, pp. 138-144
Metasari, K., H.A,. Melati, Y. Ratih. (2019). The Development of Corak Insang Weaving CraftCreative Economy in Pontianak City. Malaysian E Commerce Journal, 3(2) : 27-29
Zamrudi, Z., Karim, K., & Wicaksono, T. (2018). Workshop Business Model Canvas untuk Analisa Bisnis Komprehensif. Jurnal Panrita Abdi, 2(2), 105-112.