STRATEGI PENINGKATAN CAPACITY BUILDING NELAYAN PENGOLAH HASIL TANGKAP SESUAI DENGAN SDGS KE 14 DI WILAYAH PESISIR KOTA BATAM

Isi Artikel Utama

Chusnul Febriandini
Glenndy Lambang Prasetyadi Dupuy
Achmad Yasir Baeda

Abstrak

Negara Indonesia merupakan negara maritim. Karena kemaritimannya, banyak warga Indonesia yang bermatapencaharian sebagai nelayan. Seperti halnya Kota Batam yang memiliki wilayah pesisir dan laut sebesar 2..950 km2 atau  luas wilayah keseluruhannya mencapai 73,93 km2 (Batam dalam angka 2010). Luasnya lautan Kota Batam menjadikan penduduk Batam menggantungkan dirinya di laut dan bekerja sebagai nelayan. Nelayan yang bermukim di pesisir Pantai bekerja siang hingga malam untuk melaut agar menghasilkan tangkapan ikan untuk dijual kembali. Ekonomi Masyarakat pesisir di Kota Batam masih tergolong rendah jika hanya bergantung pada hasil tangkap ikan. Hal itu membuat pemerintah berupaya  meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat dengan SDGs (Suistanable Development). Salah satunya adalah dengan mewajibkan sekolah hingga menengah atas. Selain itu, memberikan solusi teknologi untuk nelayan guna membangun taraf hidup masyarakat di pesisir dan lautan.


 

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Febriandini, C., Dupuy, G. L. P., & Baeda, A. Y. (2023). STRATEGI PENINGKATAN CAPACITY BUILDING NELAYAN PENGOLAH HASIL TANGKAP SESUAI DENGAN SDGS KE 14 DI WILAYAH PESISIR KOTA BATAM. Riset Sains Dan Teknologi Kelautan, 6(2), 204–210. https://doi.org/10.62012/sensistek.v6i2.31621
Bagian
Pengembangan SDM Pesisir

Referensi

Afrizal, Nasution, M. S., & Mayarni. (2022). Capacity Building Kelompok Nelayan Wilayah Pesisir Desa Pangkalan Jambi Kabupaten Bengkalis. Prosiding Seminar Nasional 2 Quo Vadis Restorasi Gambut Di Indonesia: Tantangan & Peluang Menuju Ekosistem Gambut Berkelanjutan, 302–306.Referensi hanya mencakup sumber yang dikutip. Penulisan referensi mengikuti aturan IEEE Style.

Alisjahbana, A. S., & Murniningtyas, E. (2018). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia (Vol. 3, Issue 2).

Qodriyatun, N. (2013). Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir di Kota Batam Melalui Pemberdayaan Masyarakat. Aspirasi, 4(2), 91–10. http://imbalo.wordpress.com/2010/

R. Rusman, M. Idrus, and S. Asri, “Characteristics of Sandeq Fishing Boat Made from Round Wood in West Sulawesi Province”, zonalaut, vol. 4, no. 2, pp. 115-124, Jul. 2023.

Imelda, O. :, Kusrini, N., & Hidayat, R. (2019). Strategi Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan Di Wilayah Pesisir Kabupaten Kubu Raya. MarineFisheries, 10(1), 59–69.

Tangkap, P., & Teluk, D. I. (2012). Strengths, Weakness, Opportunities, Threaths ),. 1–11.

M. Kadhafi, “Comparing Fishing Technology of Korea and Indonesia: An Evaluation of the Efficiency, Quality, and Sustainability of Fishery Resources ”, Journal of Maritime Technology and Society, vol. 2, no. 2, pp. 66-71, Jun. 2023.

Pembangunan, M. S. (2012). Pengelolaan Pesisir dan Laut di Kota Batam. 24011013.

I. Bawias and F. Lungari, “The Effect of Locations Adjacent to Other Countries on the Development of Fishery Technology in the Sangihe and Talaud Islands ”, Journal of Maritime Technology and Society, vol. 2, no. 2, pp. 61-65, Jun. 2023.