PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENJAGAAN MORFOLOGI PESISIR DI DESA BIRA SEBAGAI WUJUD SDGs KE-14

Isi Artikel Utama

Stivan Lomo
Axel Nugratama B
Achmad Yasir Baeda

Abstrak

Penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam penjagaan morfologi pesisir di Desa Bira merupakan langkah penting dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-14, yang berkaitan dengan pelestarian ekosistem lautan dan pesisir. Desa Bira, yang terletak di Makassar, Sulawesi-Selatan, adalah contoh nyata penerapan SDGs, khususnya Goal 14, yang berfokus pada ekosistem lautan. Hutan mangrove di Desa Bira memiliki potensi besar, memberikan manfaat ekonomi melalui pertanian, pertambakan, dan pariwisata. Namun, keberlanjutan ekosistem ini dari generasi ke generasi menjadi kunci untuk melestarikannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menjaga, dan melestarikan potensi hutan mangrove sebagai bagian dari SDGs. Hasil penelitian menyajikan pemahaman tentang hutan mangrove, lokasinya, manfaat ekosistem, serta cara-cara melestarikannya. Pelestarian ekosistem mangrove memerlukan kesadaran masyarakat, penghentian pembabatan ilegal, restorasi, pengelolaan berkelanjutan, pengendalian pencemaran, dan perlindungan satwa liar. Selain itu, pengembangan ekowisata berkelanjutan juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung pelestarian.
Penerapan SIG dalam penjagaan morfologi pesisir di Desa Bira membantu menjaga keseimbangan lingkungan dan menyediakan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat pesisir. Inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian ekosistem pesisir dan laut yang penting untuk menjaga keberlanjutan planet ini.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Lomo, S., Nugratama B, A., & Baeda, A. Y. (2024). PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENJAGAAN MORFOLOGI PESISIR DI DESA BIRA SEBAGAI WUJUD SDGs KE-14. Riset Sains Dan Teknologi Kelautan, 7(1), 41–45. https://doi.org/10.62012/sensistek.v7i1.31637
Bagian
Teknologi Kelautan

Referensi

Rahadian A.H. 2016. “Strategi Pembangunan Berkelanjutan”, Jurnal Stiami Vol III No 01, Insitut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami.

Takarendehang R., Sondak C.F.G., Kaligis E., Kumampung D., Manembu I.S., Rembet U.N.W.J. 2018. “Kondisi Ekologi dan Nilai Manfaat Hutan Mangrove Di Desa Lansa, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara”. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 2(1): 45-52.

Ilhami M.S.R.N. 2022. “Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove Lantebung Di Kelurahan Bira Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan” Institut Pemerintahan Dalam Negri.

Salim Emil. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Unpad Press Grha Kndaga: Bandug.

Soedarmo S.P.K. 2018. Pelestarian Hutan Mangrove dan Peran Serta Masyarakat Pesisir. Undip Press:

Semarang.

Nanlohy L.H., Masniar M. 2020. “Manfaat Ekosistem Mangrove Dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan

Masyarakat Pesisir”. Journal of Community Service 2(1): 1-4.

A. Alaudin, I. Zakiya, B. Burhanis, R. A. Munandar, and M. Kadhafi, “The Use Of Remote Sensing In Mapping The Distribution Of Chlorophyl In Belawan Waters”, zonalaut, vol. 5, no. 1, pp. 23-27, Mar. 2024.

A. Fadillah and F. Maulana, “Analysis Of The Application Of Renewable Energy At The Muara Angke Passenger Port As A Means Of Supporting Thousand Island Tourism”, zonalaut, vol. 5, no. 1, pp. 7-14, Mar. 2024.