BAHAYA SAMPAH PLASTIK DI LAUT BAGI MAHLUK HIDUP

Isi Artikel Utama

Muhammad Yatzin Azharil
Immanuel Paskah

Abstrak

Plastik mencemari planet kita dan mencekik lautan, membahayakan kesehatan manusia, dan merusak ekosistem yang penting bagi penghidupan kita Lautan kita telah menghadapi ancaman serius oleh sampah laut atau yang juga dikenal sebagai "marine debris" yang telah meresahkan dan mengundang perhatian dunia atas dampak ekologis, ekonomis, dan kesehatan yang luas. Penelitian yang digunakan yaitu bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan  di daerah Pantai dan laut. Permasalahan sampah  laut mempunyai dampak yang sangat besar karena  sampah tersebut sebagian besar berupa plastik yang sulit  terurai. Data  Konferensi Kelautan PBB di New York, AS pada tahun 2017 menunjukkan bahwa sampah plastik  di lautan telah membunuh sekitar 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut, serta sejumlah ikan dan penyu. . Sementara itu, penelitian  World Wildlife Fund Indonesia (WWF)  menunjukkan hingga 25% spesies ikan laut  mengandung  mikroplastik. Bahan mikroplastik ini diperoleh dari sampah laut berukuran <5 mm dan dikonsumsi oleh plankton yang merupakan sumber makanan utama ikan di lautan. Berbicara tentang Indonesia, data  Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan bahwa setiap tahunnya, lautan Indonesia diperkirakan menerima 70-80% sampah plastik yang berasal dari aktivitas konsumen manusia. bahan kimia beracun, beberapa di antaranya ditemukan di laut terbuka


 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Azharil, M. Y., & Paskah, I. (2023). BAHAYA SAMPAH PLASTIK DI LAUT BAGI MAHLUK HIDUP. Riset Sains Dan Teknologi Kelautan, 6(2), 174–177. https://doi.org/10.62012/sensistek.v6i2.31704
Bagian
Kebencanaan Pantai dan Lingkungan Laut

Referensi

Adibhusana, M.N., Hendrawan, I.G., Karang, W.G. 2016. Model Hidrodinamika Pasang Surut di Perairan Pesisir Barat Kabupaten Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences. Universitas Udayana. Bukit Jimbaran Bali.

Dynahlee Padilla-Vasquez (2023) PROTECT OUR PLANET FROM PLASTIC POLLUTION: 5 THINGS TO KNOW Diakses pada 23 Oktober 2023 dari https://unfoundation.org/blog/post/protect-our-planet-from-plastic-pollution-5-things-to-know/?gclid

Ghufron Aw, Ana Az (2022) PENCEMARAN LAUT (KAJIAN ECOSOPHYDALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR DAN REFLEKSINYA TERHADAP STRATEGI PENANGGULANGAN PENCEMARAN LAUT DIINDONESIA)Diaksespada23Oktobe 2023 dari https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3283/2454

Amiruddin, Amiruddin, and Habibi Palippui. "Analisa Penanggulangan Sampah Plastik Dipesisir Wilayah Pantai Ujung Suso Dengan Menggunakan Media Buangan Limbah Kawah Galian Tambang Nikel Soroako." Riset Sains dan Teknologi Kelautan (2020): 77-81.

NOAA. 2015. Turning The Tide On Trash. A Learning Guide On Marine Debris. NOAA PIFSC CRED.

PT Wasteforchange Alam Indonesia (2023) Darimana Sumber Utama Sampah Di Lautan? Diakses pada 23 Oktober 2023 dari, https://waste4change.com/blog/darimana-sumber-utama-sampah-di-lautan/

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). 2015. Marine Debris.

A. Akbar Dan I. Pratiwi, “Dampak Pencemaran Lingkungan Di Wilayah Pesisir Makassar Akibat Limbah Masyarakat”, Sensistek, Vol. 6, No. 1, Hlm. 75-78, Mei 2023.

S. Marsudi, “Based On Coastal Management Policy Sustainable Development In Kenjeran Beach”, Journal of Maritime Technology and Society, vol. 1, no. 1, pp. 34-39, Feb. 2022.

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.