UJI PEMANGSAAN BERBAGAI SPESIES SEMUT (Solenopsis sp ; Oecophylla sp; Dolichoderus sp) TERHADAP HAMA PUTIH PALSU (Cnaphalocrocis medinalis) PADA TANAMAN PADI
Main Article Content
Abstract
Abstract
Ants are important predators and are predicted to protect plants from pests if they are understood and researched properly. Ants belong to predatory insects because they are active and strong and prey on smaller, weaker insects. This study aims to determine the ant population approaching prey (pests in rice plants) and determine the time it takes for ants to find prey first. This research was conducted from September to November 2019 in the Labuangpatu Environment, Mappadaelo Village, Tanasitolo District, Wajo Regency. The results of this study indicate that the population size affects the speed of the ant species that can find prey where sooner or later the more population the faster the ant can find prey. Ant species Solenopsis sp is the most common ant species found in rice fields so it is easier to find prey. The speed at which ants find prey has no effect on the speed at which ants paralyze prey. The ant species Oecophylla sp is the ant species that most quickly paralyzes prey because its body is bigger than the prey and its behavior is very aggressive.
Keywords: rice, predators, ants, Cnaphalocrocis medinalis
Abstrak
Semut adalah predator yang penting dan diprediksikan dapat melindungi tanaman dari hama jika dapat dimengerti dan diteliti dengan benar. Semut termasuk kedalam serangga predator karena sifatnya aktif dan kuat serta memangsa serangga yang lebih kecil dan lemah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi semut yang mendekati mangsa (hama pada tanaman padi) dan mengetahui waktu yang dibutuhkan semut untuk menemukan mangsa pertama kali. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari September-November 2019 di Lingkungan Labuangpatu, Kelurahan Mappadaelo, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah populasi berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya suatu spesies semut dapat menemukan mangsa dimana semakin banyak populasi maka semakin cepat pula semut dapat menemukan mangsa. Spesies semut Solenopsis sp adalah spesies semut yang paling banyak dijumpai di persawahan sehingga lebih mudah menemukan mangsa. Cepatnya semut menemukan mangsa tidak berpengaruh terhadap cepatnya semut melumpuhkan mangsa. Spesies semut Oecophylla sp adalah spesies semut yang paling cepat melumpuhkan mangsa dikarenakan tubuhnya yang lebih besar dari mangsa dan perilakunya yang sangat agresif.
Kata kunci: padi, predator, semut, Cnaphalocrocis medinalis
Article Details
References
Daftar Pustaka
Agosti. D. Majer, D., Alonso L.E., Schultz, TR. 2000. Ants Standard Methods for Measuring and Monitoring Biodiversity. Washington: Smithsonian Institution Press.
Andersen, A. N. 1993. Ants as indicators of restoration success at a uranium mine in tropical Australia. Restoration Ecology. 1 : 156–167.
Anita. 2017. Perilaku Semut Rangrang (Oechophylla smaragdina) dalam Membangun Sarang sebagai Referensi yang Bernilai Islami pada Mata Kuliah Entomologi. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam. Banda Aceh.
Bolton, B. 1994. Identification Guide to the Ant Genera of the World. Harvard University Press. London. 222p.
Cadapan, E.P; M. Moezir dan A.A. Prihatin. 1990. Semut Hitam. Berita Perlindungan Tanaman Perkebunan 2 (1): 5-6.
Carlsson, N.O.L., 2006. “ Invasive Golden Apple Snails are Threatening Natural Ecosystems in Southeast Asia.” In Joshi. R.C. and L.S. Sebastian (Ed.) Global Advances in Ecology and Management of Golden Apple Snail.PhilRice, Ingnieria DICTUC and FAO. P. 61-72.
Falahudin I. 2012. Peranan Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina) Dalam Pengendalian Biologis Pada Perkebunan Kelapa sawit. Palembang: Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah.
Fowler, H.G. and Rossi, M.N, 2002. Manifulation of Fire Ant Density, Solenopsis spp., for Short-Term Reduction of Diatraea saccharalis Larva densities in Brazil. Scientia Agricola, Vol 59, N.2. p.389-392.
Harlan I. 2006. Aktivitas Pencarian Makan dan Pemindahan Larva Semut Rangrang Oecophylla smaragdina (formicidae: hymenoptera). [Skripsi]. Bogor: Jurusan Biologi, Fakultas MIPA IPB Bogor.
Ivan Mahadika Putra, Mochamad Hadi Dan Rully Rahadian. 2017. Struktur Komunitas Semut (Hymenoptera : Formicidae) Di Lahan Pertanian Organik Dan Anorganik Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Jurnal Bioma Vol. 19, No. 2, Hal. 170-176
Kurniawan, A. 2017. Keanekaragaman Semut (Subfamili: Myrmicinae) di UIN Raden Intan Lampung dan Kehidupan Sosial Semut serta Kajiannya di Dalam Al-quran. Universitas Islam Negeri Raden Intan. Lampung.
Nurmin Nurwahidah. 2018. Pemanfaatan Semut Solenopsis Sp. Dari Pematang Sawah Untuk Pengendalian Hama Putih Palsu (Cnaphalocrocis Medinalis) Pada Tanaman Padi. Departemen Hama Dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.
Riyanto. 2007. Kepadatan, Pola Distribusi Dan Peranan Semut Pada Tanaman Di Sekitar Lingkungan Tempat Tinggal. Jurbal Penelitian Sains. Volume 10, Nomor. Hal 241-253
Siska Lesiana Adhi, Mochamad Hadi Dan Udi Tarwotjo. 2017. Keanekaragaman Dan Kelimpahan Semut Sebagai Predator Hama Tanaman Padi Di Lahan Sawah Organik Dan Anorganik Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Jurnal Bioma. Vol. 19, No. 2, Hal. 125-135
Suhara. 2009. Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina). Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi. FMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia.
Taib, M. 2012. Ekologi Semut Api (Solenopsis invicta). SMP Negeri WIDYAKRAMA. Kabupaten Gorontalo.
Wahyudin. 2007. SETS Dunia Hewan dan Tumbuhan. Armandelta Selaras. Jakarta.