PERTUMBUHAN ISOLAT JAMUR PASCAPANEN PENYEBAB BUSUK BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca L.) SECARA IN VIVO
Main Article Content
Abstract
Permukaan kulit buah pisang ambon yang terluka dapat menyebabkan infeksi oleh jamur busuk buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan jamur penyebab busuk buah pisang ambon. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura Pontianak. Metode yang digunakan meliputi isolasi jamur dari buah pisang ambon yang busuk dan inokulasi jamur pada buah pisang ambon yang sehat metode tanam langsung (Direct Plating Method). Parameter pengamatan meliputi pengukuran diameter pertumbuhan jamur dan pengukuran ketebalan kerusakan daging buah. Isolat jamur yang diperoleh ada 9 isolat dengan kode isolat PA1, PA2, PA3, PA4, PA5, PA6, PA7, PA8 dan PA9.Berdasarkan hasil pengamatan,diameter pertumbuhan terbesar berturut-turut adalah isolat PA 8, isolat PA 1,PA 4, PA 2, PA 7, PA 9, PA 5 dan PA 6 masing-masing 34,55 mm, 30,61 mm, 27,86 mm, 26,8 mm, 26,45 mm, 24,12 mm, 21,86 mm dan 21,34 mm, dengan kerusakan daging buah masing-masing 100%, sedangkan isolatPA 3 10,32 mm dengan kerusakan daging buah terendah yaitu 15%. Hal ini menunjukkan bahwa pisang ambon dapat terkontaminasi oleh berbagai koloni jamur dengan pertumbuhan berbeda-beda.
Kata kunci : Diameter Pertumbuhan, Jamur, Kerusakan, Pisang Ambon
Article Details
References
Agrios, G.N. 2005. Plant Pathology, 5th edtion. Departement of Plant Pathology University of Florida. Elsvier Academic Press. New York
Ahmad, RZ, 2009. Cemaran Kapang pada Pakan dan Pengendaliannya. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 28(1):15–22
Amira, W, Harni, R & Samsudin, 2015. Evaluasi Jamur Antagonis dalam Menghambat Pertumbuhan Rigidoporus microporus Penyebab Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet. Jurnal TIDP. 2(1):51-60
Aryantha, IN, Siska, W & Yunita, 2004. Eksplorasi Fungi Deuteromycetes Aspergillus sp. dan Penicillium sp. Penghasil Senyawa Anti Kolesterol Lovastatin. Laporan Penelitian. ITB Bandung
Ata, H, Papuangan, N & Bahtiar, 2016. Identifikasi Patogen Cendawan pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.). Jurnal Unkhair. 4(2)
Atlas, RM, 2004.Handbook of Microbiological Media (Third Edition). Crc Press. Boca Raton
Baserang, M & Rianto, MR, 2018. Pertumbuhan Candida sp. dan Aspergillus sp.dari Bilasan Bronkus Penderita Tuberkulosis Paru pada Media Bekatul. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan. 9(18):74 – 82
Basu, S., Bose, C., Ojha, N., Das, N., Das, J., Pal, M., & Khurana, 2015. Evolution of Bacterial and Fungal Growth Media. Bioinformation. 11(4):182-184
Hidayat, N, Sofian & Akhsan, N, 2018. Intensitas Penyakit Busuk Batang pada Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) di Kecamatan Samboja. Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab. 1(1):53-60
Iqbal, A, 2008. Biologi Dasar. Jakarta. Dunia Ilmu
Mahasuk, P, Khumpeng, N, Wasee, S, Taylor, PWJ, Mongkolporn O, 2008. Inheritance of Resistance to Anthracnose (Colletotrichumcapsici) at Seedling and Fruiting Stages in Chili Pepper (Capsicum spp.). Plant Breeding 1 (28):701-706
Meletiadis, J, Meis, JFGM, Mouton, JW & Verweij, PE, 2001. Analysis of Growth Characteristics of Filamentous Fungi in Different Nutrient Media. Journal of Clinical Microbiology. 39(2)
Muchtar, H, Kamsina & Anova, IT, 2011. Pengaruh Kondisi Penyimpanan Terhadap Pertumbuhan Jamur pada Gambir. Jurnal Dinamika Penelitian Industri. 22(1):36-43
Muthmainnah, AW, Srigede, L & Jiwintarum, Y, 2019. Penggunaan Bahan Dasar Pisang Ambon sebagai Media Alternatif untuk Pertumbuhan Jamur Aspergillus niger.Jurnal Analis Medika Bio Sains. 6(2)
Natawijaya, D, Saepudin, Adam & Pangesti, D, 2015. Uji Kecepatan Pertumbuhan Jamur Rhizopus stolonifer dan Aspergillus niger yang diinokulasikan pada Beberapa Jenis Buah Lokal.Jurnal Siliwangi. 1(1)
Nawawi, G, 2001.Mengukur Jarak dan Sudut, Modul Program Keahlian Mekanisme Pertanian. Depertemen Pendidikan Nasional. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta
Noor, Z, 2007. Perilaku Selulase Buah Pisang dalam Penyimpanan Udara Termodifikasi. Seminar Nasional Teknologi. SNT 2007. ISSN: 1978 – 9777. Yogyakarta 24 November 2007
Prasetiyo, H, Purwati & Arsensi, I, 2018. Pemanfaatan Jamur Trichoderma sp. sebagai Antagonis Patogen Busuk Sulur Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Secara In Vitro.Jurnal Agrifan. 7(1)
Ratnanigsih, EA, 2014. Mikobiota pada Buah Pisang: Pengaruhnya Terhadap Fusarium Semitectum, Cendawan Penyebab Busuk Buah, Skripsi. Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sharma, G, Pandey, R, 2010. Influence of Culture Media on Growth. Colony Character and Sporulation of Fungi Isolated from Decaying Vegetable Wastes. Journal of Yeast and Fungal Research. 5(8):157 - 164
Silsia, D, Rosalina, Y & Muda, F, 2011. Pemanfaatan Asap Cair Untuk Mempertahankan Kesegaran Buah Pisang Ambon Curup.Jurnal AgroIndustri. 1(1)
Sopialena, Sopian & Allita, LD, 2019. Diversitas Jamur Endofit pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dan Potensinya Sebagai Pengendali Hama.Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab. 2(1): 44-49
Suprihatin, 2010.Teknologi Fermentasi. UNESA Press
Widiasuti, Ani, Ningtyas & Priyatmojo, A, 2015. Identifikasi Cendawan Penyebab Penyakit Pascapanen pada Beberapa Buah di Yogyakarta.Jurnal Fitopatologi Indonesia. 11(3):91–96
Wulansari, NK, Prihatiningsih, N & Djatmiko, HA, 2017. Mekanisme Antagonis Lima Isolat Bacillus Subtilis Terhadap Colletotrichum Capsici dan C. Gloeospoiroides In Vitro. Agrin. 21(22)