OPTIMASI AIR PERASAN UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L.) PADA PEMERIKSAAN TELUR CACING

Main Article Content

Anggun Sophia Sophia
Suraini

Abstract

Infeksi cacing atau disebut dengan penyakit kecacingan termasuk ke dalam infeksi yang disebabkan oleh parasit. Soil Transmitted Helminths adalah cacing yang memerlukan tanah untuk menjadi bentuk infektif.  Eosin 2% merupakan zat warna yang digunakan dalam pemeriksaan telur cacing. Eosin sendiri memiliki sifat tidak mudah terurai dan menimbulkan limbah yang berbahaya sehingga diperlukan pewarnaan alternatif pengganti yang bersifat lebih ramah lingkungan. Ubi jalar ungu memiliki kandungan pigmen antosianin yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan konsentrasi dari variasi air perasan ubi jalar ungu yang optimal yang dapat mewarnai telur cacing. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksperimental yaitu pengamatan dengan melihat kekontrasan, penyerapan warna dan kejelasan bagian telur di mikroskop. Variasi konsentrasi perbandingan air perasan ubi jalar ungu dan aquadest yaitu 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 dan 1:5. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi perbandingan air perasan ubi jalar ungu dan aquadest (1:3) memberikan kualitas pewarnaan yang paling baik untuk mewarnai telur cacing hal ini terlihat bahwa lapangan pandang kontras, telur cacing menyerap warna dan bagian telur terlihat jelas. Dengan demikian, ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) dapat digunakan untuk mewarnai telur cacing.


Kata kunciIpomea batatas L., eosin 2%, soil transmitted helminth  

Article Details

Section
Article