KOMPATIBILITAS Trichoderma harzianum TERHADAP BERBAGAI BAHAN AKTIF HERBISIDA
Main Article Content
Abstract
Trichoderma merupakan agens hayati yang paling banyak digunakan saat ini untuk menekan berbagai penyakit tumbuhan. Penggunaan agens hayati merupakan merupakan salah satu metode pendekatan yang paling efektif untuk mengendalikan penyakit tular tanah. Namun penggunaan herbisida yang tinggi menyebabkan penurunan efektfitas penggunaan agens hayati serta berdampak pada kelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formulasi bahan aktif herbisida yang kompatibel terhadap Trichoderma harzianum. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa mulai bulan Juli sampai dengan September 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) nonfaktorial dengan tiga ulangan dan 9 perlakuan yaitu kontrol (H0), paraquat diklorida (H1), isopropil amina glifosat (H2), oksiflourfen (H3) amteryn (H4), 2,4-D dimetil amina (H5), fluroksipir (H6), amonium glufosinat (H7) dan triclopyr butoxy ethyl ester (H8). Hasil penelitian menunjukkan bahwa herbisida berbahan aktif fluroksipir memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan koloni T. harzianum dengan diameter pertumbuhan koloni sebesar 5,30 cm pada 4 hari setelah inokulasi dan bahan aktif 2,4-D dimetil amina menekan pertumbuhan koloni T. harzianum secara langsung dengan persentasi penurunan pertumbuhan sampai dengan 20,16%. Sementara itu, herbisida dengan bahan aktif oksifluorfen, ametryn dan amonium glufosinat masih bersifat toleransi terhadap pertumbuhan koloni T. harzianum.