PENGARUH PERLAKUAN BIOCHAR DARI SEKAM PADI DAN SEDIMEN BAKAU TERHADAP PENURUNAN LOGAM BERAT BESI (Fe) DAN SULFAT PADA AIR ASAM TAMBANG

Main Article Content

Aurelia Salsabila Aurelia

Abstract

Air asam tambang (AAT) merupakan limbah pencemar lingkungan yang terjadi akibat aktivitas pertambangan. AAT dapat ditanggulangi dengan menggunakan biochar dari sekam padi dan sedimen bakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan biochar dari sekam padi dan sedimen bakau pada penurunan logam berat Fe, kadar sulfat, peningkatan pH dan jumlah populasi mikroba. Penurunan kadar logam berat Fe diukur menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom, penurunan kadar sulfat diukur menggunakan Spektrofotometer uv Vis, peningkatan pH diukur menggunakan pH meter, dan total mikroorganisme dihitung dengan metode SPC (Standar plate count). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biochar sekam padi dan sedimen bakau pada AAT yang lebih baik dalam mereduksi logam berat Fe adalah P1 (AAT 1250 mL + sedimen bakau 20% + biochar 15%) yaitu 0,39 ppm dibandingkan P3 (AAT 1250 mL + biochar 15%) hanya mampu mereduksi logam berat Fe sebesar 0,71 ppm. Perlakuan biochar  sekam padi dan sedimen bakau pada AAT yang lebih baik dalam mereduksi sulfat adalah P1 (AAT 1250 mL + sedimen bakau 20% + biochar 15%) yaitu 65,8 ppm, dibandingkan P3 (AAT 1250 mL + biochar 15%) yang hanya mampu mereduksi sulfat sebesar 127 ppm. Adapun dalam peningkatan pH, perlakuan biochar sekam padi dan sedimen bakau pada AAT menunjukkan hasil yang paling baik pada P1 (AAT 1250 mL + sedimen bakau 20% + biochar 15%) yaitu 6,6, dibandingkan P3 (AAT 1250 mL + biochar 15%) yang hanya mampu meningkatkan pH AAT sebesar 4,05. Perlakuan biochar sekam padi dan sedimen bakau juga mampu meningkatkan jumlah populasi mikroba paling baik pada perlakuan P1(AAT 1250 mL + sedimen bakau 20% + biochar 15%) yaitu  2,5 x 1016 CFU/mL, dibanding P4 (AAT 1250mL) yang hanya mampu meningkatkan jumlah populasi mikroba sebesar 1,0 x 104 CFU/mL.


Kata Kunci: Air Asam Tambang, Biochar Sekam Padi, Sedimen bakau, Bakteri   pereduksi Sulfat.

Article Details

Section
Article