PEWARNAAN ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN KULIT BATANG BAKAU (Rhizophora apiculata Blume.) PADA UJI MIKROSKOPIS Candida albicans PENYEBAB KANDIDIASIS ORAL
Main Article Content
Abstract
Kulit kayu bakau (Rhizophora apiculata) dapat dimanfaatkan untuk pewarnaan alternatif. Tumbuhan bakau kaya akan kandungan tannin. Senyawa tannin dapat digunakan sebagai zat zat warna. Warna yang di kandung oleh kulit kayu bakau memungkinkan sebagai alternatif pada pewarnaan uji mikroskopik jamur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kulit kayu bakau dapat dimanfaatkan sebagai pewarnaan alternatif pada uji mikroskopis Candida albicans. Jenis penelitian ini eksperimen dengan metode Rancangan Acak Lengkap menggunakan 5 perlakuan (1:6, 1:7, 1:8, 1:9, 1:10) dan 5 ulangan. Hasil pengulangan dan konsentrasi berbeda diuji menggunakan uji Kruskal wallis dan dilanjutkan dengan uji man whitney. Hasil uji Kruskal wallis didapatkan nilai p value < 0,05 artinya kulit batang bakau dapat dijadikan pewarnaan alternatif uji mikroskopis Candida albicans. Hasil uji lanjut Man Whitney didapatkan konsentrasi 1:6 memberikan kualitas pewarnaan paling baik yang sama dengan KOH 10%. Dapat disimpulkan bahwa kulit batang bakau (Rhizophora apiculata) dengan konsentrasi 1:6 dapat digunakan sebagai pewarnaan alternatif untuk Candida albicans.
Kata kunci: Kulit batang Rhizophora apiculata, Pewarnaan Alternatif, Candida albicans