PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI KADMIUM KLORIDA

Main Article Content

Fazira Rahma Syahfitri
Syukriah Syukriah
Husnarika Febriani

Abstract

Kadmium klorida (CdCl2) berasal dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stress oksidatif dan dapat merusak organ pada hati serta meningkatkan kadar SGPT dan SGOT. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap kadar SGOT, SGPT, Indeks hepatosomatik dan morfologi hati tikus putih yang diinduksi kadmium klorida (CdCl2). Penelitian ini menggunakan RAL dengan 20 tikus yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan (P1), kelompok perlakuan (P2), kelompok perlakuan (P3) yang diberi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dengan dosis 200 mg/kg BB (P1), 300 mg/kg BB (P2), 400 mg/kg BB (P3). Pemberian ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dan penginduksian kadmium klorida (CdCl2) dilakukan selama 14 hari. Pengambilan darah dilakukan pada hari ke 15 melalui sinus orbitalis. Hasil uji Duncan dapat dilihat bahwa kadar SGPT pada P1 (73,50 U/L), P2 (66,75 U/L), P3 (62,00 U/L). Pada kadar SGOT kelompok positif berbeda nyata terhadap kelompok perlakuan dengan nilai sebesar P1 (166,00 U/L), P2 (156,25 U/L), P3 (152,75 U/L). Hasil pengamatan morfologi hati tikus putih berbeda nyata antara kelompok kontrol positif terjadi perubahan warna menjadi coklat pucat terhadap kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 yang masih berwarna coklat kemerahan. Rata-rata indeks hepatosomatik P1 (4,1725), P2 (4,3275), P3 (3,9770). Berdasarkan data yang diperoleh bahwa ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) mampu dalam menurunkan kadar SGPT, SGOT serta menurunkan rata-rata indeks hepatosomatik tikus putih yang diinduksi kadmium klorida (CdCl2) pada dosis 400 mg/kg BB.


Kata kunci : CdCl2, Indeks hepatosomatik, Morofologi hati, SGPT, SGOT, Syzygium polyanthum

Article Details

Section
Article