Suhu dan Kelembaban Berdampak Pada Produktivitas Serasah Basah Vegetasi Dominan di Lahan Bera Womnowi Distrik Sidey, Manokwari Papua Barat
Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur produktivitas serasah basah dari vegetasi dominan bergantung pada suhu dan kelembaban relatif di lahan bera Womnowi Distrik Sidey Manokwari. Kami menggunakan perangkap serasah berukuran 1 m x 1 m dari mesh 25 cm2 -1 dan dipasang selama bulan Maret hingga Mei 2018. Setiap minggu serasah diambil dan ditimbang di lapangan, selanjutnya diukur suhu dan kelembaban relatif di tiga titik berbeda. Analisis data menggunakan Ms. Excel 2007 dan SPSS 23.0 untuk menginterpretasikan data. Produktivitas serasah basah dapat diinterpolasikan dengan suhu dan kelembaban relatif, sehingga menjelaskan kontrol faktor lingkungan. Berdasarkan uji beda nyata terkecil (BNT) 5% tiga jenis vegetasi dominan memiliki rerata produktivitas serasah: Pometia pinnata Forst. & Forst. 24.59 ± 17.01 g m2 -1 minggu-1, Dracontomelon dao (Blanco.) Merr. et Rolfe. 42.09 ± 19.17 g m2 -1 minggu-1, dan Octomeles sumatrana Miq. 40.14 ± 15.28 g m2 -1 minggu-1 berbeda signifikan. Meskipun penelitian ini hanya berlangsung selama 12 minggu, model produktivitas serasah basah dapat digunakan untuk menduga produktivitas serasah per tahun. Produktivitas serasah basah merupakan salah satu ‘proses alami’, akan tetapi memiliki peran yang signifikan pada: kimia tanah, penahan air tanah, konservasi tanah, dan dapat digunakan untuk menentukan produktivitas lahan bera.
Article Details
References
Alegre, J.C., Rao, M.R., Arevalo, R.A., Guzman, W., and Faminow, M.D. 2005. Planted tree fallows for improving land productivity in the humid tropics of Peru. Agriculture, Ecosystems and Environment (110): 104–117.
Allen, B and Filer, C. 2015. Is the ‘Bogeyman’ real? Shifting cultivation and the forest, Papua New Guinea. Eds Cairns, M.F. TJ International Padstow: Great Britain.
Aryal, D.R., De Jong, B.H.J., Ochoa-Gaona, S., Mendoza-Vega, J., and Esparza-Olguin, L. 2015. Successional and seasonal variation in litterfall and associated nutrient transfer in semi-evergreen tropical forests of SE Mexico. Nutr Cycl Agroecosyst (2): 1–16.
Asadu, C.L.A., Nwafor, I.A., and Chibuike, G.U. 2015. Contributions of microorganisms to soil fertility in Adjacent Forest, fallow and cultivated land use types in Nsukka, Nigeria. International Journal of Agriculture and Forestry. (3): 199–204.
Becker, J., Pabst, H., Mnyonga, J., and Kuzyakov, Y. 2015. Annual litterfall dynamics and nutrient deposition depending on elevation and land use at Mt. Kilimanjaro. Biogeosciences (15): 5635–5646.
Bray, J.R and Gorham, E. 1964. Litter production in forest of the word. University of Toronto: Canada.
Celentano, D., Zahawi, R.A., Finegan, B., Ostertag, R., Cole, R.J., and Holl, K.D. 2011. Litterfall dynamic under different tropical forest restoration strategies in Costa Rica. Biotropica 43(3): 479–287.
Chave, J., Navarrete, D., Almeida, S., Álvarez, E., Aragão, L. E. O. C., Bonal, D., Châtelet, P., Silva-Espejo, J. E., Goret, J.-Y., von Hildebrand, P., Jiménez, E., Patiño, S., Peñuela, M. C., Phillips, O. L., Stevenson, P., and Malhi, Y. 2010. Regional and seasonal patterns of litterfall in tropical South America, Biogeosciences (7): 43–55.
Gruba, P and Mulder, J. 2015. Tree species affect cation exchange capacity (CEC) and cation binding properties of organic matter in acid forest soils. Science of the Total Environment (511): 655–662.
Handayani, E. 2006. Laju produktivitas serasah daun (leaf litter) komunitas medang (Litsea spp.) dan meranti (Shorea spp.) di Kebun Raya Bogor. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor: Bogor. Tidak diterbitkan.
Kunarso, A dan Azwar, F. 2013. Keragaman jenis tumbuhan bawah pada berbagai tegakan hutan tanaman di Benakat, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (10): 85–98.
Ragasa, C.Y., Battara, T.C., Vivar, J.L.A., Reyes, M.M.D.L., and Shen, C. 2017. Chemical Constituents of Dracontomelon dao (Blanco) Merr. et Rolfe. Pharmacogn J. (9): 654–656.
Rahardjo, R. 2006. Studi terhadap produktivitas serasah, dekomposisi serasah, air tembus tajuk dan aliran batang serta leaching pada beberapa kerapatan tegakan pinus (Pinus merkusii), di blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor: Bogor. Tidak diterbitkan.
Ren, H and Zhang, B. 2018. Spatiotemporal variations in litter mass and their relationship with climate in temperate grassland: A case study from Xilingol grassland, Inner Mongolia (China). Advances in Space Research (61): 1055–1065.
Sancez, P.A. 1999. Improved fallows come of age in the tropics. Agroforestry Systems (47): 3–12.
Singh, J.S and Gupta, S.R. 1977. Plant decomposition and soil respiration in terrestrial ecosystem. Bot.Rev (43): 449–528.
Songwe, N.C., Fasehun, F.C., and Okali, D.U.U. 1988. Litterfall and productivity in a tropical rain forest, Southern Bakundu Forest Reserve, Cameroon. Journal of Tropical Ecology (4): 25–37.
Susanto, S.A., Budirianto, H.J., dan Maturbongs, A.C. 2018. Komposisi jenis tumbuhan di tanah alluvial lahan bera diperkaya Womnowi, Distrik Sidey Manokwari. Dalam: Prosiding Seminar Nasional MIPA Ke-3 2018. Swiss Bell Hotel, Manokwari 9th Agustus 2018. p. 22–32.
Szott L.T., Palm C.A., and Davey C.B. 1994. Biomass and litter accumulation under managed and natural tropical fallows. Forest Ecology and Management (67): 177–190.
Trimedona, N., Nurdin, H., Darwis, D., and Efdi, M. 2015. Isolation of triterpenoid from stem bark of Pometia pinnata, Forst & Forst. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. 7(11): 225–227.
Vitousek, P. M. 1984. Litterfall, nutrient cycling, and nutrient limitation in Tropical Forests. Ecology (65) 285–298.
Vitousek, P.M and Sanford, R.L. 1986. Nutrient cycling in moist tropical forest. Annu. Rev. Ecol. Syst. (17): 137–167.
Zhang, H., Yuan,W., Dong,W., and Liu S. 2014. Seasonal patterns of litterfall in forest ecosystem worldwide. Ecological Complexity (20): 240–247.