DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH TERHADAP KETAHANAN PANGAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Main Article Content

I Made Yoga Prasada
Tia Alfina Rosa

Abstract

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi menuntut terjadinya transformasi dalam kegiatan-kegiatan perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga mendorong meningkatnya alih fungsi lahan sawah menjadi lahan-lahan non pertanian. Alih fungsi lahan sawah dapat memberikan dampak negative terhadap ketersediaan pangan dan ketahanan pangan penduduk. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui dampak terjadinya alih fungsi lahan sawah terhadap ketahanan pangan penduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2006 hingga tahun 2015. Ketahanan pangan penduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta dihitung dengan menggunakan metode surplus/deficit pangan. Selain itu, pada penelitian ini menggunakan analisis stastistik uji paired sample t test untuk mengetahui perbedaan ketahanan pangan sebelum dan sesudah alih fungsi lahan sawah terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi lahan sawah menyebabkan hilangnya produksi beras sebesar 18.359,27 ton selama periode tahun 2006-2015. Akan tetapi, ketahanan pangan penduduk tetap terjaga meskipun terjadi alih fungsi lahan sawah. Uji t menunjukkan terdapat beda signifikan tingkat ketahanan pangan penduduk antara sebelum dan sesudah terjadinya alih fungsi lahan sawah.

Article Details

How to Cite
Prasada, I. M. Y., & Rosa, T. A. (2018). DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH TERHADAP KETAHANAN PANGAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 14(3), 210–224. https://doi.org/10.20956/jsep.v14i3.4805
Section
Articles

References

Badan Pusat Statistik (BPS). (2016). Luas Lahan Menurut Penggunaan. Daerah Istimewa Yogyakarta.

BKPP. (2016). Neraca Bahan Makanan (NBM). Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. Jakarta.

Darsono. (2012). Faktor Utama Swasembada Pangan Tingkat Rumah Tangga Petani Lahan Kering di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. SEPA, 9(1), 100–116.

Daulay, A. R., P, E. I. K., Barus, B., & Bambang, P. N. (2016). The Acceptable Incentive Value To Succeed Paddy Land Protection Program in Regency of East Tanjung Jabung, Indonesia. ARPN Journal of Agricultural And Biological Science, 11(8), 307–312.

Gardi, C., Panagos, P., Van Liedekerke, M., Bosco, C., & de Brogniez, D. (2015). Land Take and Food Security: Assessment of land take on the agricultural production in Europe. Journal of Environmental Planning and Management, 58(5), 898–912.

Harahap, F., Silveira, S., & Khatiwada, D. (2017). Land allocation to meet sectoral goals in Indonesia—An analysis of policy coherence. Land Use Policy, 61(2017), 451–465. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2016.11.033

Hidayat, Y., Ismail, A., & Ekayani, M. (2017). RUMAH TANGGA PETANI PADI ( Studi Kasus Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka Jawa Barat ). Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 20(2), 171–182.

Jiang, L., & Zhang, Y. (2016). Modeling Urban Expansion and Agricultural Land Conversion in Henan Province, China: An Integration of Land Use and Socioeconomic Data. Sustainability, 8(9), 920. https://doi.org/10.3390/su8090920

Lani, James. 2010. Paired Sample T-Test. Diakses di (http://www.statisticssolutions.com/manova-analysis-paired-sample-t-test/) pada 4 Agustus 2018.

Lastinawati, E. (2010). Diversifikasi Pangan dalam Mencapai Ketahanan Pangan. AgronobiS, 2(4), 11–18.

Prihatin, R. B. (2015). Alih Fungsi Lahan di Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bandung dan Yogyakarta). Jurnal Aspirasi, Vol. 6(No. 2), 105–118.

Republik Indonesia. (2012). Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227. Sekretariat Negara. Jakarta.

Sukesi, K., & Shinta, A. (2011). Diversifikasi Pangan Sebagai Salah Satu Strategi Peningkatan Gizi Berkualitas Di Kota Probolinggo ( Studi Kasus Di Kecamatan Kanigaran ). SEPA, 7(2), 85–90.

Swaminathan, M. S., & Bhavani, R. V. (2013). Food production & availability - Essential prerequisites for sustainable food security. Indian Journal of Medical Research, 138(SEP), 383–391.

Wahed, M. (2015). Pengaruh Luas Lahan, Produksi, Ketahanan Pangan dan Harga Gabah Terhadap Kesejahteraan Petani Padi di Kabupaten Pasuruan. Jesp, 7(1), 68–74.

Yasar, M., & Siwar, C. (2016). Paddy Field Conversion in Malaysia : Issues and Challenges. Rona Teknik Pertanian, 9(2), 168–177.

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.