PENJARINGAN ISU STARTEGIS PERMASALAHAN PENGELOLAAN WADUK SUMBER AIR BAKU DI PULAU BINTAN

Authors

  • Winny Retna Melani Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Tri Apriadi Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Wahyu Muzammil Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Andi Zulfikar Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Deni Sabriyati Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

DOI:

https://doi.org/10.20956/pa.v5i3.11073

Keywords:

Bintan, fgd, freshwater, integrated management, reservoir

Abstract

Abstract. Bintan Island has limited freshwater stock. Fulfillment of raw water is obtained by four existing main reservoirs: Sei Pulai, Sei Gesek, Kolong Enam, and Sei Jago. These reservoirs have some problems that can affect the quality and quantity of raw water. The objective of this community empowerment was to facilitate communication between stakeholders who had an interest in capturing strategic issues related to reservoir management problems in Bintan Island. This activity was carried out through a focused discussion forum (FGD) involving stakeholders related to reservoir management on Bintan Island. Stakeholders came from various government agencies and related institutions. Based on the stages of activities that had been carried out, the facilitator activities have succeeded in getting strategic issues on the problem of raw water reservoirs in Bintan Island. The study involving all stakeholders (academics, government, non-governmental organizations) needs to be carried out to manage the reservoir in Bintan Island in a sustainable manner. In addition, intersectoral synergy management is required through water resources forums.

 

 

 

 

 

 

 

Abstrak. Pulau Bintan memiliki keterbatasan ketersediaan air tawar. Pemenuhan kebutuhan air baku diperoleh dari empat waduk uama yang ada: Sei Pulai, Sei Gesek, Kolong Enam, dan Sei Jago. Waduk-waduk tersebut memiliki permasalahan yang dapat memengaruhi kualias dan kuantitas ketersediaan air. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memfasiliasi komunikasi antar stakeholder yang memiliki kepentingan dalam rangka menjaring isu-isu strategis terkait permasalahan pengelolaan waduk di Pulau Bintan. Kegiatan dilakukan melalui rangkaian kegiatan forum diskusi terarah (FGD) yang melibatkan stakeholder yang berkaitan dengan pengelolaan waduk di Pulau Bintan. Stakeholder berasal dari berbagai instansi pemerintahan dan lembaga terkait.  Berdasarkan tahapan kegiatan yang telah dilakukan, Tim Pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat telah berhasil mendapatkan isu-isu strategis permasalahan waduk sumber air baku di Pulau Bintan. Kajian komprehensif melibatkan semua stakeholder (Akademisi, Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat) perlu dilakukan dalam rangka pengelolaan waduk di Pulau Bintan secara berkelanjutan. Selain itu, diperlukan pengelolaan sinergis lintas sektor melalui wadah/ forum sumber daya air.

References

Aminnudin. (2018). Terancam Lumut Ini, PDAM Tirta Kepri Segera Sterilkan Waduk Gesek! Ini Alasannya! Tribunbintan.com. 3 April 2018. http://sda.pu.go.id/bwssumatera4/terancam-lumut-ini-pdam-tirta-kepri segera-sterilkan-waduk-gesek-ini-alasannya/. diakses tanggal 8 Oktober 2018.

Apriadi, T., Muzammil, W., Melani, W.R., & Safitri, A. (2020). Struktur komunitas makrozoobenthos di aliran sungai di Senggarang, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Depik, 9(1), 119-130.

[BWS Sumatera IV] Badan Wilayah Sungai Sumatera IV. (2019). Pembangunan Tampungan Air Baku Sei Gesek. Diakses dari sda.pu.go.id/bwssumatera4/ wp-content/uploads/2019/09/Leaflet-Sei-Gesek.pdf. Diakses tanggal 19 Maret 2020.

Fatmayanti, N., Apriadi, T., & Melani, W.R. (2019). Fitoplankton sebagai bioindikator kualitas perairan pada zona litoral Waduk Sei Pulai, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Depik, 8(3), 176-184.

Melani, W.R., Apriadi, T., Lestari, F., Saputra, Y.O., Hasan, A., Mawaddah, M.A.R., & Fatmayanti, N. (2020). Keanekaragaman Makrofita dan Fitoplankton di Waduk Gesek, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. LIMNOTEK, 27(1), 1-12.

Melani, W.R., & Zulfikar, A., (2013). Kajian Karakeristik dan Indeks Kualitas Air Baku DAM Sei Jago Kabupaten Bintan. Laporan Kegiatan. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Panama, N. (2019). Air Waduk Gesek Bintan Kembali Mengering. Editor Santoso B. www.antaranews.com. Diakses tanggal 13 September 2019

Paramita A, & Kristiana L. (2013). Teknik Focus Group Discussion dalam Penelitian Kualitatif (Focus Group Discussion Tehnique In Qualitative Research). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 16(2),117-127.

www.sda.pu.go.id. 2018. Diakses tanggal 13 Agustus 2018.

www.undp.org. 2018. Diakses tanggal 19 Agustus 2018.

Downloads

Published

2021-06-08

How to Cite

Melani, W. R., Apriadi, T., Muzammil, W., Zulfikar, A., & Sabriyati, D. (2021). PENJARINGAN ISU STARTEGIS PERMASALAHAN PENGELOLAAN WADUK SUMBER AIR BAKU DI PULAU BINTAN. Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(3), 365–372. https://doi.org/10.20956/pa.v5i3.11073

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.