PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN MP-ASI BAGI BALITA DI DESA TARAWEANG, KABUPETEN PANGKEP

Authors

  • Indah Yun Diniaty Rosidi DIII Kebidanan, STIKes Nani Hasanuddin Makassar

Keywords:

Toddlers, complementary breastfeeding, babies, stunting

Abstract

Mother's milk (ASI) is the best and most basic food because it contains the nutrients needed to protect babies from various diseases, especially infectious diseases. However, along with the growth of children, the need for nutrients also increases, so complementary foods for breast milk (MPASI) are needed and can be given after 6 months. Between the ages of 6 to 24 months, the nutrients needed for the growth and development of babies are increasing, so it is necessary to give additional food while the breast milk produced does not meet the nutrients needed. This service aims to provide knowledge to mothers on how to give good MP-ASI for their toddlers. The method used is education to the community with the target of mothers who have toddlers with a total of 25 people, and carried out for 2 days. The first day activity was counseling with material providing knowledge about MP-ASI, while on the second day there was education about tips or tips for introducing MP-ASI to children and MP-ASI recipes according to age and type of food. The results of the service show that there is an increase in the knowledge of mothers about how to give good complementary feeding, starting to change parenting patterns and improving the MP-ASI menu that will be offered to their children in order to prevent the negative impact of stunting on children. --- Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik dan paling dasar karena mengan-dung zat gizi yang diperlukan untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit, terutama penyakit infeksi. Namun seiring dengan pertumbuhan anak, kebutuhan akan zat gizi juga semakin meningkat, sehingga makanan tambahan ASI (MPASI) diperlukan dan  dapat diberikan setelah 6 bulan. Antara usia 6 - 24 bulan, zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkem-bangan bayi semakin meningkat, sehingga perlu diberikan makanan tambahan sedangkan ASI yang dihasilkan tidak memenuhi zat gizi yang dibutuhkan. Pengabdian ini bertujuan  memberi-kan pengetahuan kepada ibu tentang cara memberikan MP-ASI yang baik bagi balitanya. Metode yang digunakan adalah pendidikan kepada masyarakat dengan sasaran ibu-ibu yang mempunyai balita sebanyak 25 orang selama 2 hari. Kegiatan hari pertama yaitu penyuluhan dengan materi memberikan pengetahuan tentang MP-ASI, sedangkan hari kedua dilaksanakan edukasi tentang kiat-kiat atau tips memperkenalkan MP-ASI pada anak dan resep-resep MP-ASI yang sesuai dengan usia dan jenis makanan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan para ibu tentang cara memberikan MP-ASI yang baik, mulai mengubah pola asuh serta memperbaiki menu MP-ASI yang akan ditawarkan kepada anak-anaknya agar dapat mencegah terjadinya dampak negatif yaitu stunting pada anak.    

References

Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). (2014). Penuntun Diet Anak (3rd

ed). Jakarta : UI Press.

Depkes RI. (2006). Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI. (2007). Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Konseling Menyusui dan Pelatihan Fasilitator Konseling Menyusui. Departemen Kesehatan, Jakarta.

Depkes RI. (2007). Pelatihan Konseling Menyusui sesi 8 dalam Praktek Pelayanan Kesehatan. Departemen Kesehatan, Jakarta

Dinkes Kabupeten Pangkep. (2016). Profil Kesehatan Kabupeten Pangkep Tahun 2015. Makassar.

Gibson, R.S., Ferguson, E,L., & Lehrfeld, J. (2008). Complementary Foods For Infant Feeding In Developing Countries : Their Nutrient Adequacy And Improvement. European Journal of Clinical Nutrition; 2008; 421-429.

Hamalading, Hermawati, Said, I., & Nurmiati, S. (2018). Analisis Determinan Kejadian, Stunting di Desa Taraweang Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep. Jurnal Dunia Gizi, Vol. 3, No. 1, Juni 2020: 09-14.

Kudsiah, H., Rahim, S.W., Rifa’i, M.A., & Arwan. (2018). Demplot Pengembangan Budidaya Kepiting Cangkang Lunak di Desa Salemba, Kecamatan Ujung Loi, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Jurnal Panrita Abdi, 2(2), 151-164.

Kemenkes RI. (2018). Hasil utama RISKESDAS 2018. Online http//www depkes go id/resources/download/info-terkini/materi_rakorpop_2018/ Hasil%20Riskesdas.2018;2018.

Proverawati, A. (2010). Kapita Seleksi ASI & Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rifa’i, M.A., Candra, Muzdalifah, Agustina, & Kudsiah, H., Mubarak, M.S., & Norliana. (2021). Transfer Teknologi Pembuatan Sosis Berbahan Baku Ikan Patin (Pangasius sp) bagi Kelompok Pembudidaya Ikan dan Keluarganya. Jurnal Panrita Abdi, 5(4), 589-599.

Sulistiyoningsih, H. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Syaiful, Y., Fatmawati, L., & Aminah S. (2020). Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) di Desa Hendrosari Menganti Gresik. Jurnal Panrita Abdi, Vol 4 Issue 2, Juni 2020: 195-204.

WHO. (2003). Implementing The Global Strategy for Infant and Young Child Feeding. Departement of Child and Adolescent Health and Development. Departemen of Nutrition for Health and Development. Geneva, Swiss.

Downloads

Published

2022-01-13