PEMBERDAYAAN IBU-IBU DASA WISMA SUKUN DALAM PEMBUATAN BATIK DENGAN TEKNIK ECOPRINT
Keywords:
Ecoprint, natural ingredients, natural dyesAbstract
Indonesia's large variety of natural ingredients makes Indonesia rich in a culture based on natural ingredients. Batik in Indonesia is an ancestral heritage that has existed from the time of the Hindu kingdom until now. The development of batik is increasing rapidly because market demand is always high. Natural fabric coloring with the ecoprint technique is an alternative to environmentally friendly raw materials and enhances the development of Indonesian batik. Ecoprint is a technique of natural dyeing in the form of flowers, leaves, stems, and bark on natural fibrous fabrics with the help of chemicals to bind natural colors into the fabric. The ecoprint technique is in the form of an iron blanket and a punch. This activity aims to provide knowledge and train the skills ecoprinting techniques of housewife communities in Dasa Wisma Sukun, Jetis, Wedomartani for batik production. The stages of this activity include the presentation of ecoprint, training and practice of making batik using ecoprint techniques, and monitoring and evaluating activities. The results from this activity are that partners have knowledge of ecoprint techniques and can implement ecoprint techniques in the production of batik cloth. In addition, partners are also more creative in using other natural ingredients such as natural dyes in the ecoprint technique. --- Beraneka ragamnya bahan alam di Indonesia menjadikan Indonesia kaya akan budaya berbasis bahan alam. Batik di Indonesia merupakan warisan leluhur yang sudah ada dari jaman kerajaan Hindu hingga sekarang. Perkembangan batik semakin pesat dikarenakan tingkat permintaan pasar yang selalu tinggi. Pewarnaan kain alami dengan teknik ecoprint menjadi salah satu alternatif pemanfaatan bahan alam yang ramah lingkungan dan meningkatkan perkembangan batik Indonesia. Ecoprint merupakan pengembangan pewarnaan kain dengan pewarna alami berupa bunga, daun, batang, kulit kayu pada kain berserat alami dengan bantuan zat kimia untuk mengikat warna alami ke dalam kain. Teknik ecoprint dibedakan menjadi 2 macam yaitu iron blanket dan pounding. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan melatih keterampilan ibu-ibu dasa wisma Sukun, Jetis, Wedomartani dalam teknik ecoprinting untuk produksi kain batik. Tahapan kegiatan ini antara lain pemaparan materi tentang ecoprint, pelatihan dan praktik pembuatan batik dengan teknik ecoprint, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu dari mitra memiliki pengetahuan tentang teknik ecoprint dan dapat mengimplementasikan teknik ecoprint dalam produksi kain batik. Selain itu, mitra juga menjadi lebih kreatif dalam menggunakan bahan alam lain sebagai pewarna alami dalam teknik ecoprint.
References
Amanah, A. (2014). Sejarah batik dan motif batik di Indonesia. Seminar Nasional Riset Inovatif II, 539–545.
Fatmala, Y., & Hartati, S. (2020). Pengaruh membatik ecoprint terhadap perkembangan kreativitas seni anak di Taman Kanak-kanak. Jurnal Pendidikan Tambusari, 4(2), 1143–1155.
Fazruza, M., Muklis, & Novita. (2018). Eksplorasi daun jati sebagai zat pewarna alami pada kain katun sebagai produk pashmina dengan teknik ecoprint. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 3(3), 1–16.
Fitri, S. H., Wiratma, S., & Mesra. (2020). Eksperimen pembuatan motif pada kain dengan teknik ecoprint di SMP Swasta An Nizam Medan. School Education Journal, 10(3), 273–280.
Maharani, A. (2018). Motif dan pewarna tekstil di Home Industri Kaine Art Fabric “Eco Natrural Dye.” Universitas Negeri Yogyakarta.
Masyitoh, F., & Ernawati. (2019). Pengaruh mordan tawas dan cuka terhadap hasil pewarnaan eco print bahan katun menggunakan daun jati (Tectona grandis). Gorga Jurnal Seni Rupa, 8(2), 387–391.
Nuraeni, S., Wahab, D. F., Latif, N., & Armidha, N. (2020). Eksplorasi pewarna dan motif alami pada kain sutera dari vegetasi hutan. Perennial, 16(2), 53–58.
Nurohim, Zazuli, A. I., & Hidayah, F. F. (2020). Membangun desa ekonomi mandiri melalui batik eco- print di Rejosari Kabupaten Kudus. Prosiding Seminar Nasional Unimus, 3, 68–76.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (2017). Sejarah Batik Indonesia. Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Pringgenies, D., Yudiati, E., Nuraeni, R. A. T., & Susilo, E. S. (2017). Pemberdayaan kelompok wanita nelayan pesisir pantai dengan aplikasi teknologi pewarna alam limbah mangrove jadi batik di Mangkang Kecamatan Tugu Semarang. Jurnal Panrita Abdi, 1(2), 83–89.
Rahutami, A. I., Hastuti, R., Kekalih, W., & Purnamasari, V. (2020). Ecoprint : Pemanfaatan tumbuhan di alam Bandungan untuk menciptakan nilai tambah pada kain.
Saptutyningsih, E., & Kamiel, B. P. (2019). Pemanfaatan bahan alami untuk pengembangan ecoprint dalam mendukung ekonomi kreatif. Prosiding Seminar Nasional Unimus, 2, 276–283.
Siregar, A. P., Raya, A. B., Nugroho, A. D., Indana, F., Prasada, I. M. Y., Andiani, R., Tampubolon, T. G., & Kinasih, A. T. (2020). Upaya pengembangan industri batik di Indonesia. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 37(1), 79–92. https://doi.org/10.22322/dkb.V36i1.4149
Susilowati, M. H. D., & Saraswati, R. (2019). Pemanfaatan daun untuk ecoprint dalam menunjang pariwisata. Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia.
Wahyuni, T. S., & Mutmainah, S. (2020). Karakteristik karya ecoprint natural dye pada kulit di rumah batik Hardini Papar-Kediri. Jurnal Seni Rupa, 8(2), 194–207.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Nikasius Jonet Sinangjoyo, Happy Elda Murdiana, Yosua Adi Kristariyanto, Monika Sofi Nandini, Nisa Isneni Hanifa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.