PENINGKATAN KOMPETENSI UMKM WANDY SNACK DALAM SEGI PENGELOLAAN KEUANGAN
DOI:
https://doi.org/10.20956/pa.v6i2.14430Keywords:
Financial management, bookkeeping, petty cash, cost of goods soldAbstract
This community service aims to increase the knowledge in the financial management of SMEs (Small and Medium Enterprises), especially Wandy Snack as a small food and beverage business located in Kuningan District, West Java. The implementation of this Community Development aims to help Wandy Snack improve its sales performance and create an efficient bookkeeping system for better financial management. Through observation and business assistance, the three main problems were the lack of bookkeeping, unseparated business, personal finance, and inaccurate estimation of the cost of goods sold. The priority of the activities is to create an efficient bookkeeping system with financial journals. The second is to implement a petty cash system and encourage a business bank account to help separate business finances from household finances. Third, to train how to calculate the cost of goods sold accurately. The conclusion of this community service is that financial management improvement is crucial in determining the financial condition of a business, such that decision-making can be improved. However, the petty cash system is more brutal to be implemented as family finances come first for the business owner. --- Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan di bidang pengelolaan keuangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), khususnya untuk Wandy Snack sebagai usaha kecil makanan dan minuman yang berlokasi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Pelaksanaan Community Development ini bertujuan untuk membantu Wandy Snack meningkatkan kinerja penjualannya dan menciptakan sistem pembukuan yang efisien untuk pengelolaan keuangan yang lebih baik. Melalui pengamatan dan pendampingan usaha, ditemukan tiga masalah utama yaitu tidak adanya pembukuan, tidak terpisahnya keuangan usaha dan pribadi, serta perkiraan harga pokok penjualan yang tidak akurat. Prioritas pertama kegiatan adalah menciptakan sistem pembukuan yang efisien dengan jurnal keuangan. Kedua, menerapkan sistem kas kecil dan mendorong penggunaan rekening bank usaha untuk membantu memisahkan keuangan usaha dari keuangan rumah tangga. Ketiga, melakukan pelatihan literasi keuangan mengenai perhitungan harga pokok penjualan yang tepat. Kesimpulan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah perbaikan pengelolaan keuangan sangat penting dalam menentukan kondisi keuangan suatu usaha, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusan. Namun, sistem kas kecil lebih sulit diterapkan karena keuangan keluarga adalah yang utama bagi mitra usaha.
References
Dahlan, M. (2017). Peran pengabdian masyarakat dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 81-76.
Detikcom. (2013). 5 Alasan Bisnis UKM Sering Bangkrut. Retrieved 3 June 2021, from https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2251371/5-alasan-bisnis-ukm-sering-bangkrut/4.
Failian, A., & Diptyana, P. (2012). Analisis manfaat informasi akuntansi pada UKM di wilayah Tanggulangin. Indonesian Accounting Review, 2(1), 1-10.
Fauzan, R. (2021). Kontribusi PDB UMKM Tahun Ini Diprediksi Turun Hingga 4 Persen | Ekonomi - Bisnis.com. Bisnis.com. Retrieved 3 June 2021, from https://ekonomi.bisnis.com/read/20210122/12/1346285/kontribusi-pdb-umkm-tahun-ini-diprediksi-turun-hingga-4-persen.
Harahap, S. S. (2015). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi kesebelas, Jakarta: Rajawali Pers.
Indrayani, L. (2020). Makna literasi keuangan dalam keberlangsungan usaha industri rumah tangga perempuan Bali. JIA (Jurnal Ilmiah Akuntansi), 5(2), 407-428.
Katili, M.R., Suhada S., & Amali, L.N. (2019). Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat), 8(2), 181-191.
Kesuma, N., Nurullah A, & Meirawati, A. (2020). Pendampingan pencatatan dan pembukuan sederhana bagi orang pribadi sebagai pelaku usaha di Kelurahan Talang Jambe, Kota Palembang. Sricommerce: Journal of Siriwijaya Community Service, 1(2), 101-106.
Margaretha, F., & Pambudhi, R.A. (2015). Tingkat literasi keuangan pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 17(1), 76-85.
Margunani, Melati, I.S., & Sehabuddin, A. (2020). Pelatihan pencatatan keuangan sederhana UMKM intip di Desa Nyatnyono Ungaran Semarang. Jurnal Panrita Abdi, 4(3), 305-313.
Nainggolan, E. (2020). UMKM Bangkit, Ekonomi Indonesia Terungkit. Djkn.kemenkeu.go.id. Retrieved 3 June 2021, from https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/UMKM-Bangkit-Ekonomi-Indonesia-Terungkit.html.
Saretta, I. (2021). Memahami Pengertian UMKM, Ciri, dan Perannya bagi Ekonomi - Cermati.com. Cermati.com. Retrieved 3 June 2021, from https://www.cermati.com/artikel/memahami-pengertian-umkm-ciri-dan-perannya-bagi-ekonomi.
Widiatmoko, J., Indarti, M.G.K., Puspitasari, E., & Hadi, S.S. (2020). Pendampingan penyusunan harga pokok produksi bagi pelaku UMKM di Kota Semarang. Jurnal PKM: Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 206-215.
Yushita, A.N. (2017). Pentingnya literasi keuangan bagi pengelolaan keuangan pribadi. Jurnal Nominal, 6(1), 11-26.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Rike Tri Kumala Dewi Dewi, Jennifer Sadikin, Marta Pandova, Belicia Viola, Alexander Matthew, Divania Lubherezky Effendi, Willyam Saputra, Davin Naldo Pratama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.