PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE PADA PEREMPUAN LANSIA DI PUSKESMAS MINASA UPA
Keywords:
Menopause, socialization, primary health careAbstract
Menopause is the period of permanent cessation of menstruation after losing ovarian activity. Data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, in 2009, postmenopausal women in Indonesia reached 7.4%, and in 2020 is estimated to get 11.54%. The increase in the population of menopausal women is generally accompanied by various problems that impact the health and quality of life experienced by these menopausal women. Most premenopausal women worldwide do not know about menopause, even though knowledge is significant in shaping one's behavior. Women with knowledge related to peri/post menopause will be able to understand and be confident in dealing with problems that arise when changes occur. Health programs related to menopause have not received serious attention; women's reproductive health services at primary health care have been limited to maternal pregnancy check-ups, delivery assistance, and family planning services. One way to prepare women for this menopause is to change their cognitive abilities through counseling. This counseling can increase knowledge that can change health beliefs and improve the health behavior of postmenopausal women. The results of this counseling showed an increase in the average level of knowledge from the pre-test 56, and after counseling, it increased to 81.33. A significant increase of 25.33 (p<0.05) indicated that the counseling method effectively increased knowledge about menopause in poly prolanis women. --- Menopause adalah masa terjadinya penghentian menstruasi permanen setelah hilangnya aktivitas ovarium. Data dari Departemen Kesehatan RI pada tahun 2009 wanita menopause di Indonesia mencapai 7,4% dan tahun 2020 diperkirakan mencapai 11,54% dengan usia rata-rata menopause 49 tahun. Peningkatan populasi wanita menopause pada umumnya disertai berbagai masalah yang kompleks sehingga berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup yang dialami wanita menopause tersebut. Sebagian besar wanita premenopause di dunia tidak memiliki pengetahuan mengenai menopause, padahal pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk perilaku seseorang. Wanita yang memiliki pengetahuan terkait menopause akan dapat memahami dan percaya diri dalam menangani masalah yang timbul saat terjadi perubahan. Program kesehatan yang terkait dengan menopause belum mendapat perhatian serius, pelayanan kesehatan reproduksi wanita di Puskesmas, hingga saat ini terbatas pada pemeriksaan kehamilan ibu, pertolongan persalinan dan pelayanan keluarga berencana. Salah satu cara untuk menyiapkan wanita menghadapi masa menopause ini adalah dengan cara mengubah kognitifnya melalui penyuluhan. Penyuluhan ini mampu meningkatkan pengetahuan, mengubah keyakinan kesehatan dan meningkatkan perilaku kesehatan wanita menopause. Hasil dari penyuluhan ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata tingkat pengetahuan dari pre-test 56 dan setelah dilakukan penyuluhan meningkat menjadi 81,33. Terdapat peningkatan yang signifikan sebesar 25,33 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa metode penyuluhan efektif dalam meningkatkan pengetahuan tentang menopause pada wanita poli prolanis.
References
Asiah, N. (2016). Pengaruh Penyuluhan dalam Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja pada Pengurus Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa UHAMKA. ARKESMAS, 1(2).
Baziad, A. (2003). Menopause dan Andropause. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Cahyati, W. H., & Azinar, M. (2011). Peningkatan Pengetahuan dan Sikap tentang Kesehatan Reproduksi pada Remaja di Desa Margosari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Jurnal Abdimas, 15(2), 110–115.
Evayanti, Y., Rosmiyati, R., & Bustami, A. (2019). Penyuluhan Kesehatan Tentang Menopause Di Desa Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran Lampung. Jurnal Perak Malahayati, 1(1), Article 1.
Hale, G. E., & Burger, H. G. (2009). Hormonal changes and biomarkers in late reproductive age, menopausal transition and menopause. Best Practice & Research. Clinical Obstetrics & Gynaecology, 23(1), 7–23.
Kohen, D. (2006). Menopause: A Mental Health Practitioner’s Guide. Psychiatric Bulletin, 30, 438–438.
Maharani, S. (2019). Edukasi Usia Lanjut tentang Menopause. Jurnal Abdimas Kesehatan, 1(3).
Noervadila, I., Puspitasari, Y., Kartika, L., Idayani, D., & Rasyidi, A. (2020). Peningkatan Pengetahuan Lansia Melalui Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Pada Lansia Pre-Menopause di Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih. Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4, 49–62.
Notoatmodjo S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Pusat Data Dan Informasi Kesehatan. (2007). Peta Kesehatan Indonesia 2007. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Setiawan, R., Iryanti, I., & Muryati, M. (2020). Efektivitas Media Edukasi Audio-visual dan Booklet terhadap Pengetahuan Premenopause, Efikasi Diri dan Stres pada Wanita Premenopause di Kota Bandung. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior, 2(1), 1.
Widia, C., Kurnia, A., & Kurniasih, E. (2022). Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat Menghadapi Berita Hoaks Masa Pandemi Covid-19. Panrita Abdi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M Unhas.
Yuneta, A. E. N., Hardiningsih, H., Yunita, F. A., & Sulaeman, E. S. (2020). Penyuluhan Persiapan Menghadapi Menopause. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, 8(2), 77–80.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Elizabet Catherine Jusuf, Rudy B. Leonardy, A. Mardiah Tahir, Suzana S. Pakasi, Umar Malinta, Julius Calvin, Najmiah Djakaria, Gina Magda Riana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.